5 Tips Mengatasi Rasa Nggak Enakan

Mungkin Anda salah satu
orang yang selama ini seringkali merasa sungkan atau nggak enak terhadap orang
lain. Meski Anda tahu itu merugikan diri sendiri, tetapi Anda tetap saja
melakukan. Simak penjelasannya berikut ini.

Kalau Anda sering merasa
bertanggung jawab atas kebahagiaan orang lain, merasa bahwa setiap orang yang
Anda temui tidak boleh kecewa, atau Anda tidak mau menyakiti perasaan orang
lain. Ternyata perasaan itu tidak sehat bagi diri kita sendiri.

Pada akhirnya Anda tidak
berani menolak permintaan orang lain, tidak berani berpendapat, tidak tegas
dalam memilih keputusan bagi hidup Anda. Mungkin Anda termasuk golongan yang
dikenal dengan people pleaser.

People pleaser
merupakan orang yang merasa bahwa semua orang didekatnya harus bahagia, bahwa
menyenangkan semua orang adalah tugasnya.

Padahal hal itu sangat
menyiksa diri sendiri, Anda tahu itu salah tapi Anda merasa tidak punya pilihan
lain. Ada yang sering merasa seperti itu?

Sebelum membahas lebih
lanjut mengenai bagaimana cara mengatasinya, kita identifikasi dulu apa
penyebab rasa nggak enakan yang ada dalam diri kita.

Penyebab Rasa Nggak
Enakan

Faktor Orang Tua dan
Lingkungan

Nggak enakan ini mungkin
jauh sudah terbentuk pada diri Anda ketika masih berusia dini. Faktor orang tua
dan lingkungan memang membawa pengaruh yang besar bagi proses pendewasaan diri
kita.

Biasanya orang tua tanpa
sadar sering memiliki ekspektasi berlebihan terhadap anaknya. Dan mereka
mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Alhasil anak-anak pun
tumbuh menjadi orang yang tidak lagi mementingkan apa yang dia inginkan,
melainkan selalu menebak-nebak apa yang orang tuanya inginkan, apa yang membuat
mereka bangga dan bahagia.

Pada prosesnya Anda pun
jadi tidak berani atau susah mengemukakan pendapat pribadi, takut itu bukanlah
hal yang penting bagi orang lain, takut itu adalah hal yang salah untuk
diutarakan.

Mungkin orang tua juga
sering tidak memberikan apresiasi terhadap apa yang Anda raih selama ini.
Mereka masih saja mengganggap diri Anda anak-anak yang tidak perlu ikut campur
dalam suatu masalah.

Ada beberapa dampak yang
Anda alami, yaitu :

1.     
Perilaku yang tidak sehat

Keengganan atau keraguan
diri Anda untuk mengemukakan pendapat disebabkan karena Anda berpikir jika
tidak setuju terhadap sesuatu bisa jadi itu malah akan membebani orang lain. Anda
pun berusaha untuk tidak menonjolkan diri yang sesungguhnya dan berakhir pada
upaya-upaya yang hanya membuat orang lain bahagia.

Sekilas memang tampak
menyenangkan ketika kita berusaha sepakat dengan orang lain dengan mengabaikan
perasaan dan pendapat pribadi diri kita. Tetapi hal itu justru yang akan
merusak diri Anda sendiri.

Apapun alasannya,
sebenarnya sikap ini tidak baik bagi kesehatan mental Anda. Karena Anda pun
jadi kehilangan jati diri dan tidak tahu tujuan hidup Anda yang sebenarnya.

Pada akhirnya Anda hanya
akan bergantung pada orang lain secara emosional. Ukuran kebahagiaan Anda bukan
lagi dari diri Anda sendiri tetapi bagaimana menurut orang lain, yang justru
ini jelas diluar kendali Anda.

Hidup Anda pun akan lebih
mudah dikooptasi oleh orang lain karena Anda kehilangan sense of autonomy,
yaitu perasaan yakin dapat mengontrol keputusan dalam hidup.

2.     
People pleasing
tidak membuat semua pihak bahagia

Dampak kedua ini ternyata
apa yang Anda usahakan untuk menyenangkan orang-orang terdekat Anda dengan
mengabaikan kebahagiaan diri Anda sendiri sebenarnya malah justru pada akhirnya
tidak membuat mereka bahagia.

Karena pada saatnya nanti
mereka yang coba Anda senangkan bisa menyesali keputusannya dan Anda pun merasa
kecewa. Keduanya pun akhirnya tidak berujung bahagia.

Contohnya pada kasus
hubungan anak dan orang tua saat memilih Pendidikan. Misalkan Anda ingin
melanjutkan ke luar kota atau ke luar negeri tapi orang tua tidak setuju. Pada
akhirnya anak mengikuti keinginan orang tuanya. Dan setelah lulus ternyata anak
tidak kunjung mendapatkan pekerjaan dan orang tua pun kecewa.

Akan berbeda bila anak
tetap mengikuti keinginannya dan berjuang keras mendapatkan pekerjaan sesuai
Pendidikan yang dia tempuh.

Dampak lainnya ketika
anak hidup di luar rumah tanpa orang tua, maka mereka pun akan membutuhkan
validasi dari orang-orang di sekitar. Bahkan parahnya sering kali meminta orang
lain bertanggung jawab untuk memberi keputusan dalam hidupnya, yang sebenarnya
itu tidak menjadi keinginan orang lain tersebut.

Orang lain pun tidak akan
tahu apa yang sebenarnya diinginkan.

3.     
Menurunkan kepercayaan diri

Kepercayaan diri akan
semakin menurun ketika seseorang tidak bisa lepas dari rasa people pleasing.
Dan pada akhirnya dia akan bersikap acuh tak acuh pada hidupnya karena
berpikir memang seperti itulah dirinya, tidak percaya diri, dan limiting
believe
lainnya yang negative.

 

Cara Mengatasi Rasa Nggak
Enakan

1.     
Tentukan prioritas hidup

Awali dengan beberapa
pertanyaan yang mengarah pada prioritas hidup Anda, seperti apa yang sebenarnya
membuat Anda bahagia, apa yang Anda inginkan, apa yang ingin Anda lakukan.

Setelah itu cobalah untuk
konsisten ketika sudah menemukan jawaban-jawaban Anda. Karena itulah tujuan
hidup Anda. Sehingga Anda pun memiliki batasan-batasan apa yang harus Anda
lakukan dan tidak Anda lakukan. Berdasarkan skala prioritas yang Anda buat tadi
mengenai diri Anda.

2.     
Meningkatkan kepercayaan diri secara
internal

Jika selama ini Anda
merasa percaya diri karena ketergantungan Anda secara emosional terhadap orang
lain. Inilah saatnya Anda mengubah sumber kebahagiaan atau validasi eksternal
selama ini.

Caranya kembangkan apa
yang menjadi kemampuan Anda sehingga meningkatkan kepercayaan diri Anda. Cukup
dengan merasa lebih baik menjadi diri Anda sendiri disetiap harinya.

3.     
Anda tidak harus menyenangkan semua
orang

Berhentilah berpikir
untuk menyenangkan semua orang. Anda bukanlah orang yang seharusnya bertanggung
jawab terhadap kebahagiaan orang lain.

Yang harusnya bertanggung
jawab terhadap kebahagiaan orang lain adalah diri mereka sendiri. Begitu pula
dengan kebahagiaan diri Anda, Anda lah yang bertanggung jawab.

Mereka bahagia atau tidak
adalah tanggung jawab diri mereka sendiri dan hanya mereka yang bisa
mengontrol. Mau sebaik apapun Anda, mau seberapa keras Anda selalu bersikap
baik kepadanya, kalau diri mereka tidak mengijinkan bahagia maka itu diluar
batas kemampuan diri Anda.

Bedakan antara
persetujuan dan kebahagiaan. Ketika Anda mendapat persetujuan atau validasi
orang lain, itu bukan hal yang lantas bisa membuat Anda bahagia.

4.     
Bersikap asertif

Asertif adalah kemampuan
untuk mengekspresikan pendapat dan perasaan Anda dengan mempertimbangkan
perasaan lawan bicara.

Jadi kalau Anda berpikir
bahwa tidak menyenangkan orang lain adalah tindakan jahat atau buruk yang bisa
menyakiti orang lain, maka Anda bisa mengambil sikap asertif sebagai jalan
tengahnya.

Dengan begitu Anda bisa
mencari win-win solution bagaimana Anda tetap bisa mengemukakan pendapat
Anda tanpa membuatnya tersakiti.

Lalu bagaimana caranya
bersikap asertif?

1.      Hindari
mendeskripsikan perilaku seseorang yang tidak spesifik, seperti mengatakan
bahwa dia menyebalkan, menjengkelkan.

2.      Jelaskan
dengan sudut pandang Anda. Setelah Anda bertanya atas sikapnya yang membuat
Anda tidak nyaman lalu jelaskan juga bagaimana pendapat Anda secara personal.

3.      Jelaskan
apa yang Anda inginkan. Jelaskan apa yang ingin atau tidak ingin Anda lakukan.
Pertimbangkan juga pendapat lawan bicara Anda.

Tips-tips
di atas mungkin tidak selamanya tepat sasaran. Namun yang perlu Anda sadari
adalah bahwa komunikasi dua arah itu sangat penting.

Ketika
menyatakan pendapat pribadi Anda, jangan lupa untuk memberikan kesempatan orang
lain untuk berpendapat. Kemudian pertimbangkan dari sudut lawan bicara.

Jika
dengan cara itupun lawan bicara Anda masih tidak mau mengerti, dia jadi merasa
bersalah, sering minta maaf dan akhirnya menjauh, maka mungkin sudah saatnya
Anda dan dia untuk memutuskan lebih baik jalan masing-masing. Karena
pembicaraan sudah tidak sehat lagi, daripada yang ada malah saling merasa nggak
enak.

 

5.     
Berani untuk berkata “tidak” dan
jangan ragu bersikap tegas

Jangan ragu untuk menolak
atau berkata “tidak” terhadap hal-hal yang memang tidak Anda ingin lakukan.
Beri penjelasan kenapa Anda menolak.

Bersikap tegas juga perlu
Anda lakukan ketika Anda merasa permintaan orang lain sudah melewati batas
prioritas Anda. Jangan sampai Anda merasa nggak enak yang akhirnya malah
menyusahkan diri Anda sendiri.

 

Itulah 5 tips yang bisa
Anda coba mulai praktekkan untuk mengatasi rasa nggak enakan. Ingat bahwa
perilaku menyenangkan semua orang tidak akan berujung bahagia, baik bagi diri
Anda maupun orang lain.