Catatan Najwa Shihab : Mantra Coba Lagi!

Sosok Najwa Shihab tidak asing lagi, terutama bagi orang-orang yang peduli pada dunia jurnalistik. Catatan Najwa Shihab digadang-gadang menjadi program andalan masyarakat atas kritik-kritik tepat sasaran dari Najwa.

Dibalik kesuksesan, bagaimana kehidupan Najwa Shihab, seberapa besar peran keluarga bagi kariernya, dan kesulitan hidup apa saja yang dihadapi Najwa Shihab. Mungkin orang-orang hanya tahu bahwa kini Najwa adalah perempuan pemberani pemberi kritik terhadap kebijakan publik yang dipolitisasi. Namun Najwa pun tetap manusia yang harus selalu belajar menambah ilmu dan menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dalam hidupnya.


Perempuan kelahiran Makasar, Sulawesi Selatan, 16 September 1977 ini lebih akrab dipanggil dengan sebutan Nana. Ayahnya seorang mantan Menteri Agama era Kebinet Pembangunan VII yang bernama Quraish Shihab. Nama ayahnya juga tak asing bagi kita yang kini lebih dikenal sebagai ulama. 

Keluarga Najwa Shihab

Tak banyak yang tahu bahwa Nana menikah pada usia muda, yaitu 20 tahun. Saat itu bahkan dia sedang kuliah semester 3 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Suami Nana juga berasa dari pendidikan yang sama, tetapi beda 6 tahun. Ibrahim Sjarif Assegaf atau yang akrab dipanggil Nana sebagai Baim, melamar Nana pada saat kuliahnya pun belum selesai. Akhirnya ayah Nana menyuruh Baim untuk lulus kuliah dulu baru dia boleh menikah dengan Nana. 

Pernikahan Nana diusia muda ini tidak lantas membuat ruang gerak Nana menjadi lebih sempit untuk mengembangkan potensi dirinya. Baim adalah seorang suami yang sangat support terhadap karier istrinya. Nana pun selalu ingat pesan orang tuanya bahwa dia harus tetap menyelesaikan pendidikannya meski sudah menikah.

Sempat menunda kehamilan karena waktu itu Nana masih kuliah semester awal dan akhirnya dikaruniai seorang anak lelaki pada saat dia sedang skripsi. Nama putranya adalah Izzat Assegaf. 

Najwa Shihab Tak Pandai Memasak

Kesibukannya dibidang jurnalistik membuat Nana tidak punya banyak waktu untuk belajar memasak. Baginya soal memasak sudah menjadi hobi suaminya sehingga dia tidak perlu lagi belajar. 

Dari sini kita punya perspektif baru bahwa seorang perempuan telah mendapatkan porsinya yang sama didalam pekerjaannya. Hanya karena Nana seorang perempuan, tidak lantas dia merasa terbebani dengan tugas-tugas rumah tangga. Bahwa dia juga memiliki hak untuk belajar, mengembangkan kemampuan dirinya, dan mencapai apa yang dia inginkan. Sejauh keinginan itu bertujuan untuk kebaikan bersama maka tidak sia-sia untuk dilakukan.

Meski sibuk, Nana tetaplah seorang istri dan ibu. Dia tidak lantas lupa diri pada perannya ini. Hanya saja perempuan sudah tidak seharusnya dituntut untuk bisa bekerja hanya di dapur saja. Perempuan juga berhak mendapat ruang dalam ranah publik untuk menyampaikan ide-idenya. 

Kehidupan Karier Najwa Shihab

Semasa SMA Najwa Shihab mengikuti program pertukaran pelajar American Field Services (AFS)  yang dilaksanakan oleh Yayasan Bina Antar Budaya selama 1 tahun di Amerika. Awal karier Nana dimulai saat dia magang di RCTI. Dari situ Nana mulai jatuh cinta dengan dunia jurnalis dan dia memutuskan untuk terus berkarya dibidang tersebut. Karena dengan menjadi jurnalis maka kesempatannya untuk bisa menyampaikan pendapat dan membuat pengaruh bagi banyak orang untuk ikut bersimpati dan berempati terhadap suatu masalah yang terjadi di negara Indonesia bisa lebih luas.

Catatan Najwa Shihab
Sumber : IG @najwashihab

Setelah selesai magang di RCTI, Nana pindah menjadi jurnalis Metro TV. Dan tahun 2006 dia terpilih sebagai jurnalis terbaik Metro TV serta masuk nominasi sebagai Pembawa Berita Terbaik Panasonic Awards.

Tahun itu juga bersama beberapa wartawan dari negara lain, Najwa terpilih menjadi peserta Senior Journalist Seminar yang berlangsung di Amerika Serikat. Dan menjadi pembicara pada Konvensi Asian American Journalist Association.

Pada awal tahun 2008, Najwa Shihab melanjutkan pendidikannya di Australia sebagai peraih Full Scholarship for Australian Leadership Awards dan mendalami hukum media. 

Jika anda gemar melihat program Metro TV, Catatan Tanpa Titik, yang dipandu langsung oleh Najwa Shihab, anda pasti mengikuti bagaimana berita yang beredar pada saat itu dimana Nana kemudian memutuskan mengundurkan diri dari Metro TV.

Dengan nama program yang berbeda, Nana berhasil pindah ke Trans7 pada tanggal 10 Januari 2018 dengan program andalannya yaitu Mata Najwa. Kemudian tidak jauh-jauh dari dunia jurnalistik, Najwa kembali berkarya dengan membuat program Narasi TV. 

Karier Najwa Shihab juga mendapat support besar dari keluarganya. Suaminya pun selalu mencoba menenangkan Nana saat dia mengalami kegagalan demi kegagalan dalam kariernya dengan mendorongnya untuk terus mencoba. “Coba lagi aja”, itu kata-kata simple yang jadi mantra di keluarganya untuk terus memotivasinya agar mau untuk terus mencoba. Catatan Najwa Shihab, kita tidak akan tahu hasilnya ketika kita tidak mencobanya lagi atau bahkan tidak pernah mencoba sama sekali.