5 Cerita Inspirasi Tentang Kejujuran yang Bikin Salut

 

Kejujuran
sangat mahal harganya. Oleh karena itu, hargailah orang-orang yang berusaha
jujur dalam hidupnya. Berikut saya hadirkan 3 cerita inspirasi tentang
kejujuran yang pastinya bikin kamu salut dengan perbuatan mereka.

Meski
kejujuran itu kadang menyakitkan, tetapi saya pun masih meyakini jujur adalah
pilihan terbaik dalam hidup manusia. Karena seindah-indahnya fakta yang
disembunyikan pastinya akan berbau busuk juga akhirnya.

Simak
cerita inspirasi berikut ini ya!

 

Cerita Inspirasi
Tentang Kejujuran Seorang Anak

Tulis Memo untuk Bertanggung Jawab

Baru-baru ini, kisah kejujuran seorang
anak kembali menjadi perbincangan warganet. Seorang anak berusia 6 tahun
bernama Zhafran, tak sengaja menggores bumper mobil ketika sedang bersepeda.
Anak sulung ini jatuh dari sepeda dan tak sengaja menggores mobil yang sedang
terparkir di pinggir jalan. Merasa bersalah, ia pun pulang dalam keadaan nangis
dan meminta maaf kepada orangtuanya. Orangtuanya pun menyuruh agar Zhafran
meminta maaf dan menemui si pemilik mobil namun berujung tak bertemu. Ia pun
menulis memo dengan kesungguhan hatinya untuk si pemilik mobil dengan
menyertakan nomor ponsel ibunya. Kisah kejujuran Zhafran ini pun lantas menuai
pujian dari warganet yang berani mengakui kesalahan dan meminta maaf.

 

Kembalikan Tas yang
Berisi Uang Rp 50 Juta

Seorang wanita asal
Thailand telah kehilangan tasnya yang berisi uang dan benda berharga. Wanita
bernama Nukhlia Sangkaew ini kehilangan tasnya usai mengambil uang dari bank.
Uang senilai Rp 50 juta itu rencananya akan digunakan untuk membayar tagihan
rumah sakit. Namun malang, saat perjalanan pulang Nukhlia malah terjebak hujan
deras dan tasnya terjatuh. Menyadari tasnya hilang, Nukhlia pun melapor ke
kantor polisi.

Tak cuma uang tunai
senilai Rp 50 juta saja, namun ia membawa emas seberat 90 gram. Tetapi,
tiba-tiba ada seseorang yang meneleponnya bahwa ia menemukan tas milik Nukhlia.
Sontak saja wanita ini pun mengajak si penemu tasnya untuk bertemu. Pertemuan
pun berlangsung, tak disangka yang menemukan tas Nukhlia adalah seorang bocah
perempuan berusia 9 tahun bernama Piyarat. Nukhlia sangat berterima kasih
kepada Piyarat, ia bahkan memberi imbalan kepada bocah tersebut sebesar Rp 700
ribu.

Kedua
cerita di atas mengajarkan pada kita bahwa berbuat jujur harus ditanamkan
sedini mungkin. Kisah pertama, anak yang menulis memo tersebut mendapatkan nama
baik dari masyarakat. Sedangkan kisah kedua bocah yang mengembalikan tas itu mendapatkan
uang. Namun terlepas dari imbalan apa yang akan kita dapatkan, sebaiknya
tetaplah bersikap jujur.

 

Cerita Inspirasi
Tentang Kejujuran Sahabat Nabi

Cerita inspirasi ini, selanjutnya
datang dari sahabat Kaab bin Malik dan dua sahabat lainnya. Kaab bin Malik
absen dari Perang Tabuk karena keterlambatannya menyiapkan perbekalan untuk
berangkat perang.

Ia merasa gelisah, karena orang – orang yang mangkir dari
perang, termasuk ke dalam orang munafik dan mendapatkan dosa besar. Terlebih
lagi jika alasan mangkir itu tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Sempat ada maksud hati untuk berbohong, namun Kaab
urungkan, dan memutuskan untuk mengatakan yang sejujurnya, perihal tidak
hadirnya ia dalam Perang Tabuk. Rasulullah Saw. menerimanya, dan Kaab pun
menerima konsekuensi atas perbuatannya.

Pada hari ke-50 hukumannya, Kaab mengadukan masalahnya
kepada Allah usai shalat sebelum fajar. Kemudian Rasulullah memanggilnya, dan
memberi tahu bahwa Allah telah mengampuni dosa Kaab dan dua orang sahabat yang
lainnya. Ampunan Allah untuk Kaab dan dua sahabat lainnya, ada dalam Surat
at-Taubah ayat 117 sampai 119.

Kejujuran mereka bertiga berbuah manis, walau harus menerima
konsekuensi. Karena alasan mereka absen dari Perang Tabuk, bukanlah untuk
sengaja berpaling dari kewajiban.

Biasanya orang enggan jujur karena kesalahan yang
telah diperbuat. Namun sahabat Nabi ini yang bernama Kaab dan teman-temannya
berjiwa besar untuk bersikap jujur kepada Nabi dan Allah SWT bahwa dia tidak
mengikuti Perang Tabuk karena suatu alasan.

Apapun alasan dan kesalahan yang kita lakukan,
bersikap jujurlah karena itu yang akan menolongmu.

 

Cerita Inspirasi Tentang Kejujuran yang
Langka

Bocah Penjual Tisu

Kisah ini bercerita
tentang dua bocah penjual tisu di atas jembatan penyeberangan Setia Budi,
Jakarta. Dua sosok yang kira-kira berusia 8 tahun itu sedang menjajakan tisu
dengan wadah kantong plastik. Seorang wanita menghampiri untuk membeli tisu
tersebut dengan total Rp 2.500, namun ternyata dua bocah tersebut tak memiliki
uang kembalian senilai Rp 7.500. Akhirnya salah satu bocah tersebut
berinisiatif mencari uang tukar demi uang kembalian tersebut.

Tak lama, wanita
tersebut pun pergi dan mengikhlaskan uang kembalian kepada dua bocah itu. Namun
siapa sangka bocah tersebut berlarian dan dengan tegas mengembalikan dengan
uang tukar yang baru diperoleh Rp 4 ribu dari orang sekitar. Bocah itu pun lalu
berkata, “Maaf mbak, cuma ada empat ribu, nanti kalau lewat sini lagi saya
kembalikan.” ungkap bocah itu. Kisah kejujuran dua bocah penjual tisu di
pinggir jalan ini pun ternyata menuai pujian. Dua manusia super yang tetap jujur
di tengah kerasnya hidup di Jakarta.

 

Mengembalikan Iphone yang
Hilang

Seorang pria asal
Filipina menyadari kalau ponsel kesayangannya itu tak ada di saku celananya
ketika hendak menuju mal bersama temannya. Pria bernama Ericson Fernandez ini
walanya mengira kalau ponselnya itu tertinggal di kamarnya. Iseng menelpon ke
nomornya, malah yang menjawab telponnya orang tak dikenal. Tak disangka, orang
tak dikenal itu adalah seorang anak SD yang tak lain adalah penemu ponselnya.

Fernandez pun bergegas
menghampiri murid SD tersebut ke sekolah untuk mengambil ponsel iPhone-nya. Ia
pun diajak masuk ke dalam kelas dan disambut oleh guru di kelas tersebut.
Setelah bercengkerama, akhirnya Fernandez berterima kasih kepada sang guru yang
telah menemukan ponselnya. Namun guru tersebut mengatakan kalau bukan dirinya
yang menemukan, melainkan murid-muridnya. Anak-anak itu membawa dan menyerahkan
ponsel milik Fernandez kepada gurunya tanpa bermaksud memiliki barang mahal tersebut.
Mendengar itu, Fernandez pun haru dan mengajak anak-anak SD tersebut makan di
restoran.

Mungkin kalau jujur kamu
jadi tidak seperti teman-teman lainnya. Mungkin kejujuran membuatmu jadi diejek
oleh mereka. Mungkin juga karena kamu memilih jujur hidupmu pun jadi hancur.

Namun percayalah tidak
apa-apa menjadi berbeda. Tak apa-apa jika mereka hanya karena kejujuranmu. Tak
mengapa sikap jujurmu jadi bahan candaan mereka. Tetaplah menjadi dirimu yang
jujur apapun hambatannya. Karena kamu memang beda.

Bersabarlah ketika kejujuranmu
tak berdampak seperti yang kamu inginkan. Tugasmu hanyalah jujur, dan serahkan
semua kepada Sang Pencipta. Dialah yang akan menilai dan memberimu pahala atas
kejujuranmu, bukan mereka.

Semoga beberapa cerita inspirasi
tentang kejujuran di atas bisa lebih memacu diri kita untuk slalu menjaga
kebaikan dalam hati. Karena yang kau sembunyikan tak kan pernah berujung indah.
Mungkin itu hanya pemanis sesaat.