Cerita Motivasi Jangan Meremehkan Orang Lain

 

Sebuah cerita motivasi jangan meremehkan orang lain
sebenarnya sangat bermakna buat kehidupan kita agar bisa berkaca dan tetap
merasa rendah hati dalam menjalin hubungan dengan sesame makhluk hidup.

Meremehkan orang lain adalah tanda bahwa kita
sebenarnya tidak paham bahwa setiap makhluk ciptaan-Nya pasti memiliki
kemampuannya masing-masing. Ada baiknya ketika kita sudah mengetahui apa
kelebihan kita, kita tidak lantas bersikap sombong dan merasa lebih dari orang
lain.

 

Cerita Motivasi Jangan Meremehkan Orang Lain
: Belajar dari Seorang Anak Kecil

Pada suatu hari, seorang anak masuk ke
dalam rumah makan yang sangat terkenal dan mahal. Dia masuk seorang diri dan
memakai pakaian biasa saja, tidak seperti anak-anak lain yang memakai pakaian
yang bagus. Anak itu duduk di salah satu kursi lalu mengangkat tangannya untuk
memanggil salah satu pelayan.

Seorang pelayan perempuan menghampiri
anak kecil itu lalu memberikan buku menu makanan. Pelayan tersebut agak heran
mengapa anak kecil itu berani masuk ke dalam rumah makan yang mahal, padahal
dari penampilannya, pelayan itu tidak yakin bahwa sang anak kecil mampu
membayar makanan yang ada.

“Berapa harga es krim yang diberi saus
strawberry dan cokelat?” tanya si anak kecil.

Sang pelayan menjawab, “Lima puluh ribu.”

Anak kecil itu memasukkan tangan ke dalam
saku celana lalu mengambil beberapa receh dan menghitungnya. Lalu dia kembali
bertanya, “Kalau es krim yang tidak diberi saus strawberry dan cokelat?”

Si pelayan mengerutkan kening, “Dua puluh
ribu.”

Sekali lagi anak kecil itu mengambil
receh dari dalam saku celananya lalu menghitung. “Kalau aku pesan separuh es
krim tanpa saus strawberry dan cokelat berapa?”

Kesal dengan kelakuan pembeli kecil itu,
pelayan menjawab dengan ketus, “Sepuluh ribu!”

Sang anak lalu tersenyum, “Baiklah aku
pesan itu saja, terima kasih!”

Pelayan itu mencatat pesanan lalu
menyerahkan pada bagian dapur lalu kembali membawa es krim pesanan. Anak itu
tampak gembira dan menikmati es krim yang hanya separuh dengan suka cita. Dia
melahap es krim sampai habis. Kemudian sang pelayan kembali datang memberikan
nota pembayaran.

“Semua sepuluh ribu bukan?” tanya anak
itu lalu membayar es krim pesanannya dengan setumpuk uang receh. Wajah sang
pelayan tampak masam karena harus menghitung ulang receh-receh itu. Lalu sang
anak mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu dari saku celana belakangnya,
“dan ini tips untuk Anda!” ujar sang anak sambil menyerahkan selembar uang
tersebut untuk si pelayan.

Pelajaran apa yang bisa kita petik dari sikap anak kecil
itu? Ada kalanya kita tidak melihat apa yang melekat pada tubuh seseorang saja
sebagai penilaian. Bukan hal yang bagus untuk meremehkan seseorang karena melihat
penilaian dari luar. Kamu tidak akan pernah tahu pada beberapa waktu yang akan
datang, seseorang yang kamu remehkan bisa jadi merupakan pengantar rejeki yang
tak terduga.

 

Cerita Motivasi Jangan Meremehkan Orang Lain
: Jangan Lihat Dari Penampilan

Suatu pagi, terlihat seorang wanita berpenampilan menarik
berusia 40-an membawa anaknya memasuki area perkantoran sebuah perusahaan
terkenal.

Karena masih sepi, mereka pun duduk di taman samping gedung
untuk sarapan sambil menikmati hamparan hijau nan asri.

Selesai makan, si wanita membuang sembarangan tisu bekas
pakai.

Tidak jauh dari situ, ada seorang kakek tua berpakaian
sederhana memegang gunting untuk memotong ranting.

Si kakek itu menghampiri dan memungut sampah tisu itu, dan membuangnya
ke tempat sampah.

Beberapa waktu kemudian, kembali wanita itu membuang lagi tanpa
rasa sungkan, kakek itu pun dengan sabar memungut dan membuangnya ke tempat
sampah.

Sambil menunjuk ke arah sang kakek, si wanita itu lantang
berkata ke anaknya, “Nak, kamu lihat kan, jika tidak sekolah dengan benar,
nanti masa depan kamu cuma seperti kakek itu, kerjanya mungutin dan buang
sampah! Kotor, kasar, dan rendah seperti dia, Jelas, ya.”

Si kakek meletakkan gunting dan menyapa ke wanita itu,
“Permisi, ini taman pribadi, bagaimana Anda bisa masuk kesini?”

Wanita itu dengan sombong menjawab, “Aku adalah calon manager
yang dipanggil oleh perusahaan ini.”

Di waktu yang bersamaan, seorang pria dengan sangat sopan
dan hormat menghampiri sambil berkata, “Pak Presdir,  hanya mau
mengingatkan saja, rapat sebentar lagi akan segera dimulai.”

Sang kakek mengangguk, lalu sambil mengarahkan matanya ke
wanita itu, dia berkata tegas, “Manager, tolong untuk wanita ini, saya usulkan
tidak cocok untuk mengisi posisi apa pun di perusahaan ini.”

Sambil melirik ke arah si wanita, si manager menjawab cepat
; “Baik Pak Presdir, kami segera atur sesuai perintah Bapak.”

Setelah itu, sambil berjongkok, sang kakek mengulurkan
tangan membelai kepala si anak, “Nak, di dunia ini, yang penting adalah belajar
untuk menghormati orang lain, siapa pun dia, entah direktur atau tukang
sampah”.

Si Wanita tertunduk malu, tanpa berani memandang si kakek.

Bagaimana jika kita
melihat kejadian tersebut secara langsung? Mungkin kita yang hanya melihatnya
saja pun akan merasa malu dengan sikap wanita yang merasa sok pintar. Tapi dia
tidak menyadari bahwa sikapnya jauh dari kata pintar.

Dari beberapa cerita
motivasi jangan meremehkan orang lain di atas bisa menjadi cermin mungkin tanpa
sadar kita pernah merasa dan melakukannya. Oleh karena itu, kita perlu
memandang orang lain pun sama, sederajat, dan memiliki harga diri serta
perasaan yang sama.