4 Cerita Motivasi Untuk Penyemangat Kerja

 

Berikut ini beberapa cerita motivasi untuk penyemangat
kerja karena seringkali diri kita terlalu terkuras energi, baik fisik maupun
pikiran untuk bekerja. Kamu juga pasti pernah kan merasa lelah saat bekerja,
merasa ingin resign saja. Namun lebih baik pikirkan kembali sebelum mengambil
keputusan.

Bekerja adalah kegiatan yang kadang membuat diri kita membutuhkan
motivasi lebih untuk konsisten mengerjakannya. Meski kita sebagai manusia yang
hidup membutuhkan untuk bekerja mencari nafkah.

Terkadang masalah di tempat kerja yang justru membuat
semangat kita untuk bekerja menjadi turun. Masalah dengan atasan, masalah
dengan rekan kerja, atau masalah dengan klien. Simak cerita motivasi untuk penyemangat kerja berikut ini yang
bisa membuat semangatmu bangkit kembali.

 

Cerita Motivasi untuk Penyemangat Kerja : Butuh
Kecerdikan

Musang yang Cerdik

Suatu siang, seekor
musang sedang duduk santai menikmati angin sepoi-sepoi. Tak lama kemudian,
datanglah seekor rubah yang hendak memangsanya.

Musang itu pun lalu berkata,
“Jika kamu memang kuat, ku tantang kau berkelahi di dalam lubang.”

Rubah yang merasa percaya
diri tak akan kalah melawan musang pun menyetujui usulan itu. Ia berpikir, “Mau
di lubang atau di luar sama saja, aku jauh lebih kuat darinya.”

Lima menit kemudian,
musang itu keluar sambil membawa paha rubah.

Musang kembali ke
tempatnya berjemur tadi. Tak lama kemudian muncul seekor serigala yang hendak
memangsanya.

Si musang pun berkata, “Jika
kamu memang kuat, ku tantang kau berkelahi di dalam lubang.”

Serigala terkekeh, ia
geli dengan tingkah musang yang sok kuat dan menyetujui usulannya. “Mau di
lubang mau di hutan, aku tetap lebih kuat dari musang kecil ini,” gumam
serigala.

Dua puluh menit kemudian
musang itu keluar dengan menggondol paha serigala.

Sore pun tiba dan hari
semakin gelap. Musang kemudian berteriak ke dalam lubangnya, “Sudah hampir
gelap, kita lanjutkan besok lagi.”

Sesaat kemudian muncul
sesosok harimau dari dalam lubang. Harimau itu berkata, “Bagus juga idemu.”

Dibutuhkan kecerdikan dalam bekerja agar lebih efektif
dan efisien. Itulah pesan yang coba disampaikan dalam cerita fabel di atas. Memangsa
atau dimangsa adalah ketepatan dalam mengatur strategi. Meski serigala dan
rubah secara fisik lebih kuat dari musang, tetapi musang lebih cerdik dengan
mengajak mereka berkelahi di dalam lubang.

 

Batu Hitam Batu Putih

Alkisah, ada seorang
pengusaha yang berhutang pada seorang rentenir tua. Rentenir itu diketahui
tertarik dengan anak perempuan si pengusaha.

Suatu hari, ia datang
dengan sebuah penawaran kepada si pengusaha. Ia bersedia mengikhlaskan hutang
si pengusaha asal diperbolehkan menikahi anaknya.

Si pengusaha pun menolak
tawaran dari si rentenir. Tapi, rentenir itu tidak menyerah dan mengajukan
sebuah penawaran baru.

Ia akan mengambil dua batu
dan dimasukkannya ke dalam kantung, si pengusaha dipersilahkan mengambil satu
batu dari kantung itu. Jika ternyata yang diambil batu hitam, maka hutang si
pengusaha akan dihapus tapi anak perempuannya akan dinikahi si rentenir.

Si pengusaha pun menyetujui
usulan tersebut. Mereka kemudian mengambil batu dari pekarangan. Saat mengambil
batu, pengusaha itu melihat si rentenir memasukkan dua batu hitam ke kantung.

Pengusaha lalu berpikir
keras untuk keluar dari situasi yang tak menguntungkannya itu. Saat kantung
disodorkan, ia mengambil satu batu lalu ia pura-pura tersandung dan menjatuhkan
batunya.

“Aduh, maafkan kecerobohanku,
Tuan. Aku tadi sudah mengambil satu batu tapi terjatuh. Mungkin kita bisa
melihat warna batu yang tersisa, karena saya pasti mengambil batu yang
sebaliknya,” kata si pengusaha.

Dalam bekerja jangan melakukan kebohongan karena cepat
atau lambat kebohongan itu pun akan terkuak. Hal ini juga berlaku bagi kamu
yang saat ini sedang ada masalah di kantor. Persaingan yang ketat membuat semua
pegawai rela menghalalkan segala cara demi keinginan mereka. Namun yakinlah
bahwa jalan yang instan tak akan pernah membawa hasil yang baik.

 

 

Cerita Motivasi untuk Penyemangat Kerja : Lihat
dari Perspektif Lain

Lukisan Seorang Raja

Dahulu, hidup seorang raja
yang hanya memiliki satu mata dan satu kaki. Raja yang cacat itu adalah raja
yang baik dan cerdas. Suatu hari, saat raja berjalan-jalan di galeri kerajaan
ia melihat lukisan-lukisan pendahulunya. Ia lalu ingin memiliki lukisan
dirinya, sebab ia merasa suatu hari anak cucunya akan melihat hal yang sama di
sini.

Raja lalu memanggil semua
pelukis yang ada di negerinya ke istana. Ia meminta untuk dibuatkan lukisan
yang indah dan terlihat gagah untuk dipajang di galeri istana. Pelukis yang
berani menerima tugas ini akan diberi imbalan sesuai dengan keindahan
lukisannya.

Para pelukis mulai
berpikir setelah mendengar titah raja, menurut mereka tidak mungkin bisa
membuat lukisan yang indah sebab raja hanya punya satu mata dan kaki. Mereka
takut jika nanti hasilnya buruk, mereka malah diberi hukuman karena dianggap
menghina raja.

Pelukis-pelukis itu pun
satu per satu mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Lalu, salah seorang
pelukis mengajukan diri untuk melukis raja yang cacat tersebut. Sang raja
senang dengan keberanian pelukis itu.

Berminggu-minggu si
pelukis mengerjakan lukisan yang diminta raja. Sampai akhirnya tiba hari saat
lukisan itu dipamerkan kepada publik. Para pelukis yang mengundurkan diri
datang ke istana, mereka sangsi lukisan itu akan indah.

Anggapan para pelukis itu
langsung sirna ketika kain penutup lukisan itu dibuka. Sebab, hasil lukisan itu
sangatlah indah dan sang raja terlihat gagah.

Di lukisan raja
digambarkan sedang menunggangi kuda yang menghadap ke samping, sambil bersiap
memanah. Sehingga kakinya yang cacat tidak terlihat dan matanya yang buta
terpejam seperti sedang membidik. Raja sangat puas dengan hasil lukisan
tersebut, ia menghadiahi sebuah kastil untuk si pelukis.

Kisah ini sangat cocok buat kamu yang sedang
kekurangan ide dalam pekerjaanmu. Imajinasi, gagasan baru, selalu dihasilkan dari
perspektif baru. Alih-alih melihat kekurangan raja, pelukis itu memilih sudut
baru yang membuat indah dan gagah lukisan raja tersebut.

 

Cerita Motivasi untuk Penyemangat Kerja :
Bekerja Sepenuh Hati

Kisah Tukang Kayu

Alkisah, seorang tukang
kayu tua yang sudah bekerja puluhan tahun mulai merasa jika tubuhnya sudah
semakin tua untuk bekerja. Ia lalu memantapkan diri untuk berbicara dengan
mandornya tentang rencana untuk pensiun.

Mendengar rencana pensiun
itu, sang mandor menjadi sedih. Sebab, tukang kayu yang hendak pensiun itu
merupakan tukang kayu terbaiknya. Mandor lalu mengijinkan tukang kayunya
pensiun setelah menyelesaikan satu proyek lagi.

Beberapa minggu kemudian,
datang sebuah proyek baru untuk membuat rumah. Tukang kayu tua yang hendak
pensiun dipasrahi sebagai penanggung jawab, ia diberi kebebasan membuat
bangunan itu sesuka hatinya.

Setelah tahu proyek
terakhirnya adalah sebuah rumah, tukang itu menjadi jengkel. Sebab, rumah
memakan waktu yang cukup lama untuk selesai. Ia pun bekerja malas-malasan dan
membuat rumah dengan asal-asalan. Bahan-bahan yang digunakan pun tidak diteliti
kualitasnya.

Ketika rumah itu selesai
sang mandor mendatangi si tukang kayu tua dan berkata, “Rumah yang kau bangun
ini adalah hadiah dariku untukmu. Terima kasih telah bekerja dengan baik.”

Kamu pasti juga kecewa
kan ketika membaca kisah seorang tukang kayu tersebut? Kita tidak pernah tahu
apa yang Tuhan rencanakan untuk kita. Oleh karena itu, selalu bekerja dengan
hati menjadi pegangan yang bisa menyelamatkan kehidupanmu. Tukang kayu itu
bekerja setengah hati karena hendak pensiun, jadi dia pun harus menerima
konsekuensi dari perbuatannya tersebut.

Keempat cerita motivasi
untuk penyemangat kerja di atas sedikit kompleks dengan beberapa masalah yang
biasa dihadapi saat kita bekerja. Tanpa disadari masalah itu terletak pada diri
kita sendiri, maka benahi niat kita bekerja agar hasil yang kita dapatkan pun lebih
baik.