10 Ciri-Ciri Sahabat Palsu

Memiliki sahabat atau teman dekat membuat hidup kita lebih berwarna dan menyenangkan, tapi bagaimana jika ternyata dia adalah sahabat palsu? Nah, sebelum terjebak pada relationship yang malahan bisa merugikanmu ini, kenali dulu ciri dari sahabat palsu.

Berbagai definisi tentang teman dekat atau sahabat mungkin sudah banyak yang tahu, tapi masih saja banyak yang terjebak pada si sahabat palsu. Artinya kita sudah anggap orang itu sahabat kita, tapi tidak jarang dia lah yang menyakiti perasaan kita. Simak penjelasannya berikut ini :

Ciri sahabat palsu

Ciri-ciri Sahabat Palsu

1. Selalu Membuatmu Tidak Percaya Diri

Meski sahabat adalah seseorang yang terbuka dengan kita, kritikannya dengan tujuan untuk membuat kita lebih baik lagi, tapi kalau ujung-ujungnya kita malah jadi nggak percaya diri lalu apa itu masih bisa disebut sahabat?

Tentunya ketika kita memiliki seseorang yang dekat, kita tidak ingin membuat hatinya terluka. Nah, tapi gimana ya kalau sahabat kita tidak melakukan hal yang sama alias dia sering membuat kita merasa down dan tidak percaya diri.

Seharusnya sahabat sejati mampu menerima kekurangan dan kelebihan kita apa adanya. Dan ketika dia menemukan kekurangan kita, dia lah yang menyemangati kita untuk mampu terus berbuat lebih baik lagi. Bukannya malah bikin nggak percaya diri. 

2. Terlalu Berani dan Cepat Meminta

Persahabatan itu akan diuji oleh waktu. Meski terbilang sangat dekat hubungan kita dengan sahabat, tapi biasanya ada perasaan tidak enak jika banyak merepotkan si sahabat.

Namun ada juga lho orang yang ngaku-ngaku sahabat kita, eh beberapa hari kemudian dia ternyata punya maksud lain, misalnya pinjam uang atau barang. Lebih parahnya mereka melakukan itu tanpa basa basi dulu.

Nah, tipe sahabat kayak gini bisa dibilang palsu karena dia hanya mau enaknya dari diri kita saja. Boleh diuji, setelah mendapat apa yang diinginkan, dia akan menghilang dari hidup kita. 

3. Datang Saat Butuh, Hilang Saat Dibutuhkan

Ciri ketiga ini memberikan penjelasan kepada kita sikap selanjutnya yang dilakukan si sahabat palsu setelah dia melakukan ciri yang kedua di atas. 

Kalau pas lagi butuh aja dia ada di dekat kita, intens menghubungi kita. Tapi giliran kita yang butuh dia nggak ada alias menghilang. 

Bisa jadi mungkin dia memang tidak serius memiliki relasi sahabat dengan kita. Banyak alasan kenapa, tapi lebih baik kita yang menyiapkan pikiran kita untuk tetap positif agar tidak meracuni diri kita sendiri.

4. Tidak Bisa Diandalkan

Ciri keempat ini karena dia suka menghilang maka kita pun tidak bisa mengandalkannya saat kita ada masalah atau sekedar ingin bercerita.

Intinya dia nggak bisa selalu ada buat kita, maka dia pun bukan orang yang bisa kita andalkan. Meski dia seringkali datang pada kita saat dia lagi butuh. Saat itulah kita bisa menolak dan berkata tidak. Agar lebih paham lagi, kamu bisa baca artikel tentang The Power Of Saying No, Berani Berkata Tidak. Kita pun tidak wajib untuk bisa memenuhi ekspektasi semua orang kok, jadi wajar bila kita kadang menolak untuk membantunya.

5. Sering Merendahkan Orang Lain

Beberapa dari teman kita mungkin ada yang kalau ngumpul lebih banyak gosipin orang, merendahkan orang lain, dan hal-hal negatif lainnya. Ini bisa jadi tanda buat kita untuk tidak menganggapnya sebagai sahabat. 

Kalau kita lihat cara dia memperlakukan pengemis misalnya, dia merendahkan, maka ada baiknya sih kita kasih tau dulu ya untuk tidak bersikap seperti itu. Tapi jika warning atau saran dari kita diabaikan, maka cukup tau saja dan hindari orang tipe ini.

Orang-orang yang lebih suka merendahkan orang lain memiliki pemikiran yang negatif dan akan merugikan dirinya dan orang-orang di sekitarnya.

6. Membicarakan Tentang Diri Sendiri

Ciri keenam sahabat palsu adalah sering membicarakan dirinya sendiri. Sebenarnya kalau dalam rangka curhat sih beda lagi persoalannya. Tapi membicarakan diri sendiri yang dimaksud adalah membanggakan diri sendiri.

Orang dengan sifat ini biasanya suka menang sendiri dan tidak bisa mengganggap kelebihan orang lain. 

7. Sering Berbicara Kemalangan Orang Lain

Biasanya cewek-cewek kalau lagi ngumpul suka gosipin orang lain. Tapi gimana kalau yang dibicarakan adalah kemalangan orang lain?

Memberi informasi bahwa ada orang lain yang sedang ditimpa musibah beda dengan orang yang suka membicarakan kemalangan orang lain. Biasanya orang yang suka membicarakan kemalangan orang lain, dia akan bercerita dengan bahagia, dan terkesan bahagia di atas penderitaan orang lain.

Waspada jika kamu punya teman seperti ini karena dia nggak akan segan bikin orang lain sengsara demi dirinya bahagia.

8. Tidak Mendengarkan Saat Bicara

Seorang sahabat akan rela memberikan waktunya hanya untuk mendengarkan curhatan kita. Meski itu hanya sedikit, tapi hati kita pun akan tenang setelah berbicara padanya.

Beda halnya ketika kita bercerita tapi teman kita malah sibuk dengan hpnya. Dia jadi tidak fokus mendengarkan cerita kita. Maka itu akan sia-sia.

9. Sering Memotong Pembicaraan

Dalam etika forum saja tidak boleh memotong pembicaraan orang, maka jangan dianggap remeh dalam hubungan pertemanan kita. Ketika dia suka menyela pembicaraan kita atau memotong pendapat kita, maka dia bukan lah sahabat yang selama ini kita cari.

Karena saat dia memotong pembicaraan kita artinya dia tidak menghargai pendapat kita, dia pun tidak perduli dengan pemikiran dan perasaan kita.

Jadi jangan baper ya ketika ada temen yang motong pembicaraan kamu. Jangan jadi rendah diri atau nggak percaya diri, karena dia lah yang nggak punya etika dan tidak cocok jadi sahabat kamu.

10. Menurunkan Semangat

Ada lho sahabat yang pintar melihat sisi buruk diri kita. Dia lebih sering melihat kegagalan daripada harapan untuk kesuksesan kita.

Orang-orang dengan sifat ini dengan mudahnya menurunkan semangat kita. Misalnya ketika ingin masuk perguruan favorit, dia malahan bilang ke kita kalau nilai kita jelek dan nggak akan ada harapan untuk masuk kesana. 

Nah..10 ciri – ciri sahabat palsu ini sangat disarankan untuk kita hindari. Mereka bukan lah orang yang membangun diri kita lebih baik, tapi malah membuat kita merasa dimanfaatkan, kecewa, putus asa, dan tidak percaya diri.