Contoh Aktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Kampus

Pancasila adalah pedoman bangsa
Negara Indonesia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya aktualisasi nilai-nilai Pancasila mulai
ditanamkan sejak dini dari mulai lini keluarga terkecil, kehidupan di sekolah,
kampus, hingga bernegara.

Pemahaman dan implementasi
nilai-nilai Pancasila pun bukan hanya tanggung jawab dari para pemimpin, tetapi
seluruh warga negara Indonesia. Contoh aktualisasi Pancasila dalam kehidupan
kampus pun perlu diterapkan karena kampus merupakan tempat dimana seorang
pemimpin dan warga dibentuk.

Berikut ini adalah pengertian dan
contoh aktualisasi Pancasila, terutama penerapannya di dalam kampus.

 

Pengertian dan Contoh Aktualisasi Pancasila dalam
Kehidupan Kampus

Pemahaman nilai-nilai Pancasila
sebagai pedoman dalam berperilaku merupakan gambaran sebagai warga negara yang
memberikan dan membentuk peran-peran warga untuk berperilaku dalam kehidupan
sehari-hari. Karena itulah merupakan bagian daripada prinsip-prinsip falsafah
hidup negara Indonesia yang termaktub dalam Pancasila yang diyakini
kebenarannya dan digunakan oleh bangsa Indonesia untuk menata serta mengatur
masyarakat agar terciptanya kehidupan yang damai dan interaksi yang perlu terus
disesuaikan dengan perkembangan yang ada saat ini.

 

Contoh Aktualisasi Pancasila
dalam Kehidupan Kampus Melalui Kegiatan Sehari-hari

  1. Menaati
    Rambu Lalu Lintas Kampus

Menaati rambu
lalu lintas di dalam kampus merupakan aktualisasi Pancasila, khususnya sila kelima,
karena sikap tersebut adalah salah satu wujud ketaatan pada hukum yang
berdampak pada keadilan bagi seluruh masyarakat untuk mendapatkan hak dan
kewajibannya secara benar.

  1. Tidak
    merusak fasilitas kampus

Dengan tidak
merusak fasilitas kampus kita juga mulai menanamkan rasa cinta pada kampus dan
lingkungan sekitarnya.

  1. Menjaga
    kebersihan kampus

Menjaga
kebersihan kampus juga merupakan salah satu aktualisasi Pancasila yang termasuk
dalam cinta terhadap lingkungan.

  1. Mengutamakan
    musyawarah dalam mengambil keputusan

Aktualisasi
ini sangat relevan dengan sila keempat dari Pancasila dimana mengutamakan musyawarah
dalam setiap pengambilan keputusan.

  1. Mengutamakan
    toleransi antar umat beragama

Implementasi
berupa toleransi antar umat beragama merupakan aktualisasi Pancasila, khususnya
sila pertama. Toleransi ini tidak hanya diterapkan di dalam kehidupan kampus,
tetapi juga di masyarakat sekitar kita.

  1. Menjauhi
    korupsi

Menjauhi
korupsi dan melawan tindak korupsi merupakan salah satu wujud cinta pada negara
Indonesia. Implementasi ini sangat baik dalam membentuk mental mahasiswa agar
kelak tidak melakukan korupsi dan merugikan negara Indonesia.

 

Contoh Aktualisasi Pancasila
dalam Kehidupan Kampus UGM

Berikut ini contoh aktualisasi
Pancasila dalam kehidupan kampus terutama di lingkungan Kampus Universitas
Gadjah Mada yang saya ambil dari sebuah artikel yang ditulis oleh seorang dosen
bernama Riki Yudha dalam sebuah website resmi UGM :

  1. Ketuhanan
    yang Maha Esa

Sila pertama memiliki pengertian
bahwa warga negara harus mengakui Tuhan yang Maha Esa sebagai zat yang Utama di
atas kehidupan yang ada. Bentuk pengakuan dapat berupa meyakini dalam hati,
perkataan, dan perilaku. Oleh karena itu, Pancasila menuntut warga negara
Indonesia untuk taat dalam beragama. Terlebih lagi kehidupan beragama di
Indonesia sangatlah kompleks terdapat beberapa keyakinan yang dianut oleh warga
negara Indonesia dari mulai Islam, Budha, Kristen, Katolik, Protestan, Hindu,
dan lain sebagainya. Kehidupan yang seperti ini tercermin dalam kehidupan
kampus di UGM. Mahasiswa-mahasiswa yang ada di Kampus UGM terdiri dari berbagai
jenis keyakinan yang dianut dan diyakini oleh masing-masing individu. Oleh
karena itu, jika sebagai mahasiswa tidak dapat merefleksikan sila pertama ini
bias jadi kehidupan kampus akan sangat kacau dan nilai toleransi antar umat
beragama akan rusak dan dapat menyebabkan kekacauan dalam proses pembangunan.
Contoh lain adalah dalam pengembangan teknologi, saya sebagai mahasiswa yang
menekuni bidang teknologi jaringan juga harus merefleksikan sila pertama ini
dalam mengembangkan system jaringan atau aplikasi. Kenapa demikian? Tentunya
kembali lagi pada nilai di atas, dalam membuat suatu system jaringan saya harus
membuat suatu system tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang saya yakini dalam
agama saya supaya kedepannya nanti system jaringan atau aplikasi yang saya buat
tidak bertentangan dengan nilai atau aturan di agama saya dan aplikasi yang
saya buat tidak membeda-bedakan kepentingan agama.

  1. Kemanusiaan
    yang adil dan beradab

Sila kedua memiliki pengertian
bahwasannya setiap warga negara Indonesia harus menjunjung tinggi dan
memberlakukan setiap manusia atau orang lain dengan derajat yang sama tidak
adanya kasta atau kelas social, memiliki hak-hak yang sama sebagai manusia, dan
martabat yang mulia. Kehidupan bernegara di Indonesia sangat penuh dengan
kemajemukan atau keberagaman baik itu suku, ras, budaya, dan tentunya agama.
Hal tersebut menjadikan sila ini menjadi penting adanya dalam kehidupan
bernegara. Sila ini harus kita implementasikan dalam kehidupan kampus terutama
kampus UGM dimana kampus ini memiliki mahasiswa yang terdiri dari berbagai
suku, ras, budaya, dan agama dari seluruh penjuru Indonesia. Kehidupan kampus
yang beragam membutuhkan nilai toleransi antar mahasiswa yang cukup tinggi.
Kita sebagai mahasiswa harus bias menghormati perbedaan-perbedaan yang ada di
antara mahasiswa-mahasiswa yang lain. Rasa menghormati antar mahasiswa dapat
menimbulkan keharmonisan dalam kehidupan kampus dan menjaga keberlangsungan
pembangunan dalam kehidupan kampus. Sebagai mahasiswa teknologi jaringan, saya
harus merefleksikan nilai ini dalam hal membuat system jaringan supaya system
atau aplikasi yang saya buat tidak bersifat diskriminatif dan berbau rasisme.
Jadi system yang saya buat dapat diterima di semua kalangan mahasiswa maupun
masyarakat di Indonesia.

  1. Persatuan
    Indonesia

Sila ketiga yang memiliki
pengertia yaitu satu, bulat tidak terpecah-pecah. Sila ini ditujukan untuk
menciptakan rasa mencintai tanah air, bangsa, dan negara. Jika persatuan
Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini, maka disebut juga
dengan nasionalisme. Nasionalisme merupakan perasaan mencintai suatu bangsa,
satu dengan seluruh warga yang ada dalam masyarakat. Dengan begitu diharapkan
warga negara juga turut memperjuangkan kepentingan negara dan memiliki rasa
solidaritas yang tinggi terhadap sesama warga negara Indonesia. Bila dikaitkan
dalam kehidupan kempus adalah sebagai contoh organisasi kemahasiswaan, mereka
membentuk suatu organisasi atau perkumpulan mahasiswa dari berbagai macam latar
belakang disiplin ilmu. Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa adanya
sikap dan upaya untuk menjalin rasa kebersamaan diantara para mahasiswa sebagai
bagian dari pembangunan dan pemuda Indonesia. Selanjutnya sebagai mahasiswa teknologi
jaringan saya juga harus menyadari bahwa penting rasa persatuan harus saya
tanamkan dalam diri saya supaya ketika saya nanti membuat system jaringan atau
aplikasi dapat menyatukan kehidupan berbangsa bukan malah memecah pelah
persatuan bangsa.

  1. Kerakyatan
    yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

Sila ini memiliki pengertian
yaitu musyawarah dan kehidupan berpolitik. Musyawarah merupakan upaya dalam
menghasilkan keputusan-keputusan yang diambil secara bulat dan dapat diterima
semua kelangan sehingga keputusan dapat bermanfaat bagi kepentingan orang
banyak. Kehidupan politik di lingkungan kampus sangat penting adanya terkait
keputusan-keputusan yang akan diambil sangat berpengaruh terhadap
keberlangsungan pembangunan dalam kehidupan kampus terlebih kita sebagai
mahasiswa merupakan bagian dari pembangungan itu sendiri. Sebagai contoh
kehidupan politik di kampus adalah adanya kebiasaan untuk melakukan musyawarah
dan diskusi atau biasa disebut hearing terkait tentang isu-isu yang ada.
Kebiasaan seperti ini sangat dibutuhkan untuk menyatukan pendapat ataupun suara
dan masukan dari berbagai sumber supaya nantinya keputusan yang akan diambil
dapat memperlancar proses pembangunan kampus terlebih pembangunan nasional.

  1. Keadilan
    Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sial ini mengandung makna yaitu
adil atau dapat saya katakan sesuai porsi masing-masing. Sebagai warga negara
kita harus menjunjung tinggi nilai keadilan. Karena demi kepentingan bersama
dan banyak orang rasa keadilan perlu kita hadirkan dalam proses pembangunan
supaya nantinya tidak ada ketimpangan social yang terjadi dalam pembangunan.
Dalam kehidupan kampus nilai ini sangat kita perlukan supaya proses
pembelajaran dan pengembangan ilmu tidak terjadi ketimpangan antara disiplin
ilmu satu dengan yang lain. Dengan begitu akan tercipta keharmonisan dalam
proses pengembangan ilmu.

 

Penjabaran nilai-nilai sila
Pancasila di kehidupan kampus di atas merupakan salah satu contoh aktualisasi Pancasila
dalam kehidupan kampus. Nilai-nilai Pancasila antara sila satu dengan yang
saling berkaitan dan memiliki prioritas bedasarkan urutan silanya. Mungkin kita
masih belum tersadarkan betapa pentingnya kita harus mengimplementasikan
nilai-nilai Pancasila. Mungkin kita juga berpikir “ah, gak penting” justru
malah sebaliknya Pancasila itu penting dalam kehidupan kampus, tanpa adanya
nilai-nilai Pancasila dalam diri kita keharmonisan tidak akan tercipta terlebih
tujuan kita bersama bisa jadi tidak akan tercapai.