5 Langkah Untuk Hidup Lebih Bahagia

Di jaman ini ternyata masih banyak orang yang mencari kebahagiaan. Berikut ini 5 langkah untuk hidup lebih bahagia yang bisa Anda praktekkan. 

Kebahagiaan nyatanya masih sulit dicari, mau cari kemana ya kebahagiaan itu? 

Ingat bahwa bahagia itu diri kita yang menciptakan. Kebahagiaan bukan sesuatu yang bisa kita temukan. Coba baca review buku Filosofi Teras, disana Anda bisa menemukan resep sederhana bagaimana agar hidup lebih bahagia.

5 langkah untuk hidup lebih bahagia

Dalam hidup sesuatu yang kurang atau berlebihan itu tidak baik. Begitu juga untuk bisa hidup lebih bahagia, ada hal yang harus dikurangi dan ada yang harus ditambah. Mungkin selama ini kita belum menemukan takaran yang pas untuk resep hidup bahagia itu sendiri.

1. Kurangi Mengeluh, Perbanyak Bersyukur

Resep pertama ini terlihat mudah tapi sulit untuk dilakukan. Karena kita terbiasa mengeluh, bahkan untuk hal-hal sederhana yang terjadi sehari-hari. Contohnya ketika kita terjebak macet, pasti respon awal kita akan mengeluh. Ketika hujan datang, kita pun mengeluh karena tidak jadi pergi atau jemuran jadi tidak kering. Ketika panas kita juga mengeluh karena jadi mager di dalam rumah.

Ingat lah bahwa hal-hal sederhana yang sering kali kita keluhkan bisa jadi adalah doa orang lain. Kita tak pernah benar-benar tahu bahwa banyak orang yang sedang berdoa agar bisa berada di posisi kita.

Karena terbiasa mengeluh sehingga otak kita pun jadi tidak menyadari apa yang kita miliki. Kita lebh sibuk mengeluhkan sesuatu yang tidak kita miliki daripada mensyukuri apa yang ada di sekitar kita.

2. Kurangi Rasa Takut, Perbanyak Mencoba

Rasa takut memang tidak bisa kita hilangkan, tapi setidaknya bisa dikurangi. Banyak orang yang merasa hidup dalam ketakutan, seperti takut bicara di depan umum, takut ketinggian, takut gagal, dll. 

Namun kita tidak boleh mengijinkan rasa takut mengendalikan hidup kita. Caranya bagaimana? Perbanyak mencoba, mencoba untuk berlatih berbicara di depan umum, berlatih agar rasa takut ketinggian bisa berkurang.

Menjadi berani bukan terus tidak takut sama sekali. Menjadi berani adalah meski ada rasa takut tapi tetap berusaha untuk melangkah maju. 

Kita tak pernah tahu sebelum kita mencoba. Dengan mencoba kita jadi bisa. Dengan mencoba membuat hal mustahil menjadi nyata. 

3. Kurangi Menghakimi, Perbanyak Toleransi

Era sosmed saat ini membuat kebebasan menjadi kebablasan. Sehingga seringkali terlalu bebas untuk bicara yang pada akhirnya hanya menyakiti orang lain. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa orang-orang yang merasa hidupnya kurang bahagia karena terlalu memikirkan opini orang lain. Hidup ini Tuhan yang kasih, kita yang jalanin, tapi orang lain yang komentarin.

Kebebasan berpendapat tidak seharusnya membuat kita saling mengumpat ketika ada perbedaan. Bukan berarti pula jika yang satu benar, lalu yang lain salah. Sadarilah bahwa pertengkaran ini tidak akan ada artinya, hanya buang-buang waktu dan energi. Tentunya bisa mengurangi rasa bahagia diri sendiri.

4. Kurangi Rasa Benci, Perbanyak Mengasihi

Untuk apa hidup saling membenci? Bukan kah kebencian hanya akan mengikis kebahagiaan kita?

Dalam kasus ini, masih banyak diantara kita yang mengharapkan imbalan atas kebaikan yang dia lakukan. Jika tidak terbalas maka dia pun menjadi benci dan otomatis kebaikan yang dilakukan tidak membuatnya bahagia.

Berhentilah untuk mengharapkan balasan dari orang lain atas apa yang kita lakukan. Perbaiki internal goal kita ketika berbuat baik, karena outcome atau hasil dari kebaikan itu di luar kendali kita. Kita hanya cukup melakukan kebaikan agar hidup lebih bahagia, dan serahkan hasilnya ada semesta alam.

Jangan hidup seperti batang korek api yang punya kepala tapi tak punya otak, sehingga sekali terkena gesekan akan menyulut api. Sadarilah bahwa diri kita punya otak untuk berpikir dan hati untuk mengasihi.

5. Kurangi Bicara, Perbanyak Usaha

Daripada kita sibuk komentar sana sini, lebih baik kita gunakan waktu untuk melakukan hal yang lebih produktif lagi. Karena pada akhirnya apa yang kita bicarakan hanya akan berubah menjadi uap saja.

Orang yang banyak bicara adalah orang yang rugi karena dia kehilangan banyak waktu untuk dirinya sendiri. Malahan waktunya habis terbuang hanya untuk mengurusi hidup orang lain.

Prinsip ini juga kita gunakan untuk tidak melihat orang dari tampilannya saja. Kita tak pernah tahu pasti apa persepsi orang tersebut.

5 langkah di atas bisa Anda coba untuk hidup lebih bahagia. Intinya jangan menggantungkan kebahagiaan pada hal-hal di luar kemampuan kita. Untuk mempraktekkan kita butuh untuk menakar kembali dengan 5 langkah di atas.