Kisah inspiratif Beyonce berikut ini adalah kisah inspiratif tentang perjuangan seorang wanita dalam melawan rasa depresinya. Masa lalu yang buruk berpotensi menimbulkan ingatan yang juga buruk dan bagaimana Beyonce menghadapinya? Simak cerita inspiratif Beyonce berikut ini.
Beyonce memiliki masa kecil yang tidak mudah. Karena bentuk fisiknya yang berbeda dengan teman-temannya, yaitu bertelinga lebar, dia kerap dijuluki ‘Dumbo’ oleh teman-teman sekelasnya. Karena inilah Beyonce mengalami perundungan atau bullying sejak dia duduk di bangku sekolah.
Malangnya Beyonce waktu itu tidak memiliki keberanian untuk melawan. Dia cenderung percaya terhadap apa yang dikatakan teman-temannya tentang dirinya. Dan hal ini membuat dirinya merasa tidak percaya diri. Dia tumbuh menjadi gadis pendiam dan pemalu. Bahkan untuk menunjukkan jari saat berada di dalam kelas pun dia tak berani.
Oleh karena itu, Beyonce tidak pernah suka memiliki rambut panjang waktu sekolah. Dia takut teman-teman akan semakin mengerjainya. Dan hal ini cukup membuat dia merasa sangat cemas dan tidak aman.
Ajakan gurunya saat dia berusia 7 tahun untuk mengikuti kontes talent show ternyata cukup membawa pengaruh bagi dirinya. Awalnya dia enggan ikut, dia merasa takut berada di atas panggung dan sangat cemas memikirkan apa yang akan dikatakan orang mengenai dirinya. Namun setelah kontes berakhir ternyata dia mendapatkan applause yang luar biasa dari para penonton dan dia menang.
Sewaktu berada di atas panggung itulah dia menemukan dirinya yang lain. Dia bahagia, dia merasa takjub atas dirinya sendiri. Dan dia menamai dirinya yang menakjubkan itu sebagai “Sasha Fierce”. Bahkan dia tak percaya bahwa itu dirinya yang sedang beraksi di atas panggung.
Pada tahun 1990-an, Beyonce menjadi penyanyi populer dan dia dikenal juga sebagai pemimpin grup Destiny’s Child.
Namun grup yang dia bentuk bersama 2 orang temannya ini tidak bertahan lama. Pada tahun 2006 grup ini akhirnya bubar. Dan hal itu sangat membuat Beyonce depresi.
Beberapa tahun dia mengurung diri di kamarnya, dia merasa kehilangan teman-temannya, mimpinya, bahkan pacarnya pun meninggalkannya.
Beruntung dirinya memiliki seorang ibu yang sangat mendukungnya. Ibunya terus menyemangatinya untuk bisa bangkit lagi. Dan Beyonce akhirnya mau untuk membuat lagu lagi. Dia sempat mengirimkan rekamannya ke perusahaan rekaman.
Tahun 2003 dirilislah album solo pertama Beyonce. Dia berhasil menjual 178 milyar copy album solonya di seluruh penjuru dunia. Hidupnya akhirnya berubah.
Beberapa penghargaan dia kantongi, bahkan 22 Grammy Awards juga dia menangkan. Beyonce dikenal sebagai wanita paling powerful di industri musik. Bahkan dia mendapatkan nama di Majalah Forbes.
Kehidupan terus berlanjut, dan Beyone mengalami sandungan lagi dalam hidupnya. Dia gagal mendapatkan seorang anak pada kandungan pertamanya. Awalnya dia sangat bahagia bisa merasakan adanya anak dalam rahimnya. Dia sangat menikmati betapa denyut jantung anaknya bisa dia dengarkan di dalam. Namun ketika beberapa bulan kemudian dia periksa kembali ke dokter kandungan, dia tak menemukan denyut jantung lagi pada anaknya. Dan dia keguguran.
Kehilangan anak membuat hati Beyonce sedih. Dia sangat patah hati dan depresi. Sekali lagi dia merasakan hal paling menyedihkan dalam hidupnya.
Namun kali ini dia tidak mendapati dirinya mengurung diri di kamar kembali seperti dulu. Dia memilih pergi ke studio rekamannya dan membuat lagi. Membuat lagu adalah semacam terapi bagi Beyonce untuk bisa mengurangi kesedihannya. Dan ini berhasil dilakukan olehnya.
Beyonce kembali pada musik dan terus berjuang untuk menjaga kesehatan mentalnya. Dia tidak ingin kesehatan mentalnya terganggu dan itu mempengaruhi mimpi-mimpinya.
Perlahan sosok “Sasha Fierce” dalam dirinya pun hilang dan tergantikan oleh Beyonce yang sesungguhnya. Kini dia tak lagi melihat dirinya yang lain saat berada di atas panggung. Perlahan dia bisa merasakan “ya inilah diriku yang sebenarnya”.
Apa yang bisa kita pelahari dari kisah inspiratif Beyonce tersebut?
Terkadang kita tidak bisa menginginkan semua hal baik terjadi pada diri kita. Sehingga kita perlu menjaga kesehatan mental kita agar tidak depresi. Depresi itu terjadi ketika kita tidak bisa menghadapi sesuatu yang menurut kita itu buruk.
Rasa depresi muncul ketika kita terlalu menyalahkan diri sendiri atau merasa terlalu egois. Ketahuilah bahwa perasaan itu tidak perlu.
Ingatan masa kecil kita lebih kuat daripada masa sekarang. Sehingga apa yang terekam di masa lalu lebih memberikan pengaruh terhadap sikap kita di masa mendatang. Namun setelah kita dewasa kita perlu melihat masa lalu kita dari perspektif yang berbeda.
Kita hanyalah manusia, yang bisa merasa lelah dan putus asa ketika sesuatu berjalan tidak seperti yang kita rencanakan. Ketika kita merasa tidak melakukan yang terbaik, tanyakan pada dirimu sendiri, kamu melakukannya untuk siapa? Jangan pernah berpikir untuk bisa memenuhi ekspektasi semua orang. Lakukan yang terbaik untuk dirimu sendiri, hanya dirimu saja. Lakukan apa yang membuatmu bahagia, yang membuat hatimu senang. Dan bersyukur atas kehidupan yang Tuhan berikan padamu.
Kisah inspiratif Beyonce ini mengajarkan oada kita untuk selalu perduli dengan kesehatan mental kita, tidak hanya kesehatan fisik. Salah satunya dengan percaya kepada Tuhan dan terima apa yang tidak bisa kita ubah, sebaliknya lakukan apa yang diri kita bisa lakukan.
Baca Juga : Kisah Inspiratif Ariana Grande, Berperang Melawan Depresi Membuat Diri Kita Lebih Kuat