Kisah Inspiratif Jennifer Lawrence

 

Sumber gambar : idntimes.com

“Everybody is
genius. But if you judge a fish by its ability to climb a tree, it will live
its whole life believing that it is stupid”.

Setiap orang memiliki keahliannya masing-masing. Dari kisah
inspiratif Jennifer Lawrence berikut ini kamu akan menyadari bahwa tidak ada
gunanya lagi kamu merasa tidak cukup baik. Kamu hanya belum menemukan jalan
yang ingin kau tuju.

Jennifer Lawrence kini dikenal sebagai aktris Hollywood yang
penuh percaya diri dan memenangkan beberapa piala Oscar. Namun tidak semuanya
berjalan semulus yang kamu pikirkan. Ada saatnya seseorang merasa bukan
siapa-siapa dan tak tahu mau jadi apa. Begitu pula yang dulu sempat dialami
oleh Jennifer Lawrence.

Saat dia dalam masa kanak-kanak, dia merasa tidak cocok
dalam segala hal, tidak ada hal bagus yang bisa dia hasilkan. Dia merasa
berbeda dengan teman-teman sekolahnya.

Mulai dari ketidakpercayaan diri itulah rasa cemasnya mulai
tumbuh. Dia merasa bodoh dalam segala hal, seperti ada yang salah dengan
dirinya.

Sewaktu duduk di bangku sekolah, Jennifer sangat buruk dalam
mengerjakan soal Matematika. Padahal dia mendapati semua teman-temannya bisa
mengerjakannya dengan baik.

Dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri, “apakah hanya aku
satu-satunya orang yang bodoh?”.

Dalam hal akademik menjadi kerja keras Jennifer Lawrence
tersendiri. Hampir dalam semua mata pelajaran dia tidak bisa mendapatkan nilai
yang baik.

Di samping itu, dalam masa studinya yang sangat membutuhkan usaha
lebih, dia pun membutuhkan seorang teman. Dia pun dalam masa pencarian teman
sejati. Namun tidak seorang pun bisa berteman baik dengannya.

Kecemasannya semakin parah dan membuatnya terus down. Pada
akhirnya orang tuanya mencarikan seorang ahli terapi untuk mengatasi rasa cemas
Jennifer yang berlebih.

Orang tuanya juga ingin Jennifer bisa lebih mudah
beradaptasi dengan lingkungannya, terutama sekolah. Dia ingin Jennifer
menemukan teman-teman yang bisa menerimanya, seperti yang dimiliki oleh
anak-anak lain.

Namun usaha orang tuanya gagal. Jennifer semakin tidak
percaya diri dan semakin tidak punya nyali untuk bergaul.

Pada suatu hari, Jennifer memohon kepada orang tuanya untuk
mengijinkannya mengikuti casting. Mereka pun membawa Jennifer ke New
York dan mulai perjalanan casting.

Dan hanya di atas panggung, ibu Jennifer menemukan bahwa
kecemasan anaknya yang berlebihan itu tidak muncul. Ibunya pun bersyukur
akhirnya Jennifer bisa menemukan jalan hidupnya.

Seperti membuka gerbang dunia yang bisa mengerti dirinya,
itulah yang dirasakan Jennifer saat beracting di atas panggung. Acting membuat
dirinya merasa bahagia dan itu baik baginya.

Hal itu dirasakan oleh Jennifer karena dia merasa mampu,
tidakk seperti sebelumnya dia merasa tidak berguna. Sebelumnya dia belajar di
sekolah dan merasa tidak pintar. Sedangkan saat membaca naskah casting dia
merasa bisa memerankan dan merasakan apa yang seharusnya orang lain rasakan.

Jennifer seperti menemukan kepercayaan dirinya saat berakting.
Seperti menemukan sesuatu yang selama ini dia tidak sadari bahwa ada dalam otaknya.

Saat itu dia berusia 14 tahun ketika memutuskan keluar dari
sekolah dan mengejar impiannya dalam dunia acting. Dia ingin mengejar apa yang
dia bisa lakukan dan terus maju.

Meski begitu, perjalanan karir beraktingnya tidaklah mudah.
Di awal-awal karirnya, dia harus tinggal di apartemen yang mengerikan. Tidak
ada dapur, tidak ada air hangat, dan atapnya menjadi sarang tikus.

Dia pun harus berbagi makanan dengan tikus-tikus yang tinggal
di atap apartemennya. Ketika tikus memakan rotinya di salah satu bagian, maka
dia hanya memotong bagian yang telah dimakan tikus. Dia tidak bisa membeli roti
yang lain jika dia membuangnya hanya karena sudah dimakan tikus di salah satu
sudutnya.

Namun sekarang kita melihat Jennifer Lawrence sebagai salah
satu selebriti termuda di Hollywood yang berhasil masuk 4 kali nominasi untuk piala
akademi penghargaan. Dia pun memenangkan Oscar sebagai aktris terbaik saat
berusia 22 tahun.

Sumber gambar : hollywoodreporter.com

Keberhasilannya itu membuat dirinya tidak hanya menjadi
aktris termuda, tetapi juga salah satu aktris terkaya di dunia.

Apa yang bisa kita pelajari dari kisah inspiratif Jennifer
Lawrence dan rasa cemasnya itu?

 Seseorang bisa saja
pintar dalam satu hal, dan bodoh dalam hal lainnya. Beberapa orang bisa mahir
dalam Matematika, sebagian orang lainnya lebih pandai dalam bidang olahraga,
dan yang lainnya lebih menguasai tentang kesenian.

Kamu bisa saja saat ini merasa tidak pantas, tidak berguna,
atau pun tidak cukup baik dalam segala hal. Akhirnya kamu hanya akan merasa
cemas terhadap hidup dan nasib masa depanmu.

Namun pahamilah bahwa semua itu tidak benar. Kamu hanya
belum menemukan sesuatu yang kamu merasa nyaman melakukannya dan cukup
menguasai apa yang kamu lakukan.

Ketika kamu berhasil menemukannya, bekerja keras lah untuk
hal itu. Jadilah yang terbaik dalam bidangmu dan selalu optimis.

Berhentilah merasa tidak berharga.

Berhentilah merasa bodoh.

Berhentilah merasa gagal.

Jika kamu merasa kehilangan jati diri. Mulailah perjalananmu
dalam mencari siapa dirimu yang sesungguhnya. Lakukan apa yang kamu bisa. Kamu
bisa mencoba hal-hal baru yang belum pernah kamu sentuh.

Dengan passion, tetap fokus, kerja keras,  dan doa, mustahil kamu tak mendapatkan apa
yang kamu inginkan. Percayalah kamu akan menemukan jalanmu.

“Ada dua hal yang
terpenting dalam hidupmu, yaitu hari ketika kamu lahir dan hari ketika kamu
menemukan jawaban mengapa kamu dilahirkan” – Mark Twain.