Kisah inspiratif Tirto Utomo, Pendiri Aqua yang Dicemooh

Seorang pengusaha pendiri Aqua berikut ini memiliki perjalanan hidup yang akan membawa kita kembali pada hakikat manusia yang dekat dengan kegagalan dan kesuksesan. Kisah inspiratif Tirto Utomo mengingatkan kembali bahwa manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menciptakan dan mengarahkan takdirnya sendiri. 

Manusia juga mampu memecahkan masalah dengan waktu dan sumber daya. Namun, masalah bisa sulit dipecahkan bahkan jika semua langkah yang diperlukan diambil. Hal tersebut dikarenakan setiap orang memiliki cara berpikir dan berperilaku masing-masing, dan hal tersebut dapat menyebabkan keberhasilan atau kegagalan dalam memecahkan suatu masalah.

Dari masalah itu muncul berbagai macam ide yang terkadang dianggap orang lain tidak berguna atau bermanfaat. Seperti yang terjadi kepada Bapak Tirto Utomo dalam menjalankan perusahaannya. Mari kita simak kisah inspiratif Tirto Utomo berikut agar mengetahui perjuangan beliau hingga dapat membuat perusahaan Aqua dapat melintang luas dan terkenal di seluruh Nusantara.

Bagaimana Karakter yang Dimiliki Tirto Utomo dalam Kisah inspiratif Tirto Utomo ? 

Sumber Gambar : www.twitter.com

Aqua yang saat ini sangat populer tak bisa dilepaskan dari pendirinya. Pada tahun 1970-an, air yang dikemas dalam botol merupakan hal yang dianggap aneh. Masyarakat terbiasa minum dari air tanah yang direbus untuk menghilangkan mikroorganisme. Sementara air botol berasal dari air yang diambil langsung dari suatu daerah dan dibuat melalui proses produksi tertentu seperti proses UV dan UHT untuk menghilangkan mikroorganisme itu. 

Selain itu masyarat juga merasa asing dengan rasa air yang dikemas karena berbeda dengan saat air itu direbus. Apalagi air yang mereka dapatkan gratis berbeda dengan Aqua yang harganya mahal saat itu. 

Padahal, merebus air keran belum tentu dapat menghilangkan bahan mineral atau kimia yang mungkin ada.

Tirto Utomo mulai merintis bisnis air mineral kemasan pada tahun 1973 dengan mendirikan pabrik di Pondok Ungu, Bekasi.  Setahun setelahnya, perusahaan memperkenalkan merek Aqua dengan kemasan 950 ml dalam botol kaca dari pabriknya di Bekasi. 

Air kemasan itu dijual seharga Rp 75 per botolnya. Produk air minum kemasan ini menemukan momentum pada saat yang tepat. 

Dalam periode tahun 1970-an itu, banyak pekerja kontraktor asing dari Hyundai, Korea Selatan, yang mengerjakan proyek Tol Jagorawi. Pekerja-pekerja asing tersebut merupakan salah satu pelanggan pertama Aqua. Kebiasaan meminum air kemasan di tengah pengerjaan proyek tersebut rupanya menular kepada pekerja lokal. Dari mulut ke mulut lantaran kepraktisannya, Aqua kemudian mulai diterima di masyarakat.

Tirto Utomo yang bernama asli Kuwa Shen Biau lahir pada tanggal 9 Maret 1930 di Wonosobo, Jawa Tengah. Dia adalah anak seorang pengusaha susu dan pedagang sapi. 

Tirto Utomo pernah belajar di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Sebelum akhirnya menjadi pengusaha, ia pernah menjadi pemimpin redaksi majalah Harian Sin Po dan Pantya Varna, serta bekerja di Pertamina.

Ide Aqua dimulai pada tahun 1971 ketika Tirto Utomo menghadiri pertemuan antara Pertamina dan perusahaan Amerika. Saat itu istri delegasi perusahaan Amerika minum air putih dan diare, serta kebersihan tidak terjamin. 

Tirto Utomo juga menyadari bahwa tidak ada penjualan gratis air minum kemasan yang higienis di Indonesia. Padahal tidak semua orang, apalagi orang Barat, bisa minum air putih seperti orang Indonesia. 

Dari situlah lahir ide untuk memproduksi air mineral dalam kemasan. Namun, sebelum mendirikan perusahaan tersebut, Tirto Utomo merasa dirinya sama sekali tidak berpengalaman dan memerintahkan kakak iparnya Slamet Utomo untuk magang di produsen air minum dalam kemasan di Thailand. 

Setelah pekerjaan persiapan selesai, PT Aqua Golden Mississippi didirikan pada tanggal 23 Februari 1973 dengan modal awal Rp 150 juta. Perusahaan memiliki pabrik di Bekasi dengan 38 karyawan dan total kapasitas produksi 6 juta liter air mineral per tahun. 

Untuk nama produknya, Tirto Utomo memilih “Puritas” yang berasal dari kata “kemurnian”. Namun karena berbagai pertimbangan seperti kemudahan pengucapan, akhirnya dipilihlah nama “Aqua” untuk menggantikan Puritas. 

Kunci Sukses Tirto Utomo (Kisah Inspiratif Tirto Utomo)

Saat produk pertama kali diluncurkan pada 1 Oktober 1974, Aqua mendapat banyak cibiran dari masyarakat Indonesia yang terbiasa minum air putih. Selain itu, minuman seperti Coca-Cola dan Sprite sangat populer di Indonesia saat itu. Menjual air mineral biasa dianggap hal yang bodoh karena orang Indonesia terbiasa minum air gratis. 

Tirto Utomo mencoba segala cara, termasuk berjualan dari pintu ke pintu ke warung dan penjual rokok. Awal produk itu muncul dianggap menjadi masa sulit sampai orang dikasih gratis pun tidak mau karena alasan Aqua menjual air keran yang masih mentah. Namun, hal itu tidak membuat produk mereka diterima sampai Tirto Utomo hampir menutup pabriknya. 

Setelah membayar banyak uang untuk keluar dari perusahaan tempat dia bekerja, Tirto Utomo disambut badai penolakan dan rasa tidak hormat. Namun bukannya menurunkan harga jual, ia malah melipatgandakan harga jualnya. 

Di sisi lain, distribusi Aqua bergeser dari masyarakat biasa menjadi perusahaan afiliasi asing, seperti perusahaan Korea yang saat itu terlibat dalam proyek tol Jagorawi. Pasar mulai terbuka dan penjualan mulai tumbuh. Mengingat harganya yang mahal, tampaknya masyarakat mulai percaya bahwa air minum aqua adalah air minum yang berkualitas. 

Motto Tirto Utomo dalam Kisah Inspiratif Tirto Utomo

Pada tahun 1982, Aqua mengganti sumber air dari mata air sumur yang digunakan di mata air pegunungan. Salah satu ucapan Tilto Utomo yang terkenal, “Kata orang membuat air kemasan itu mudah. Hanya membuat air kran ke dalam . Padahal, tantangan utamanya adalah membuat air yang terbaik, bebas dari mikroorganisme apapun, mengemasnya dalam botol yang baik dan menyampaikannya ke konsumen.” 

Setelah itu, Aqua mengalami peningkatan secara drastis terutama dalam aspek penjualan. Dengan harga yang lebih mahal, konsumen lebih mempercayai akan jaminan yang ditawarkan. 

Begitu pula dengan harga yang ditawarkan jika terlalu murah maka membuat orang lain curiga. Motivasi Tirto Utomo yang pantang menyerah akhirnya mampu membawa Aqua ke hati masyarakat Indonesia. Hingga kini, popularitas Aqua sebagai air mineral dalam kemasan di Indonesia tidak berubah.

Beberapa ide mungkin terlihat aneh atau tidak biasa dari sudut pandang pemikiran umum. Namun, beberapa orang mengadopsi sudut pandang yang tidak biasa untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan. 

Beberapa memiliki keberanian untuk tampil menonjol dan mengungkapkan pemikiran mereka. Beberapa orang memiliki pikiran yang kreatif; mereka melihat sesuatu secara berbeda dari orang lain. 

Mereka memiliki keberanian untuk menonjol dan mengungkapkan pemikiran mereka melalui tulisan. Ini bisa sangat membantu dalam mengubah masyarakat menjadi lebih baik. 

Resistensi terhadap ide baru berhubungan dengan kebersamaan dalam kehidupan pasti akan terjadi penolakan. Namun, jika kita tetap menekuni itu hingga orang lain ikut menyadari bahwasanya ide yang kita buat memang berfungsi sesuai pemecahan tujuannya dan bukanlah sesuatu yang aneh. Maka ide kamu pasti akan diterima banyak orang.

Apakah kamu pernah dalam situasi yang sama dengan Bapak Tirto Utomo? Semoga kisah inspiratif Tirto Utomo di atas bisa memberikan sedikit pencerahan bagimu agar tidak lupa untuk bangkit kembali setelah mengalami kegagalan.

Referensi :

https://www.inews.id/finance/bisnis/kisah-tirto-utomo-pendiri-aqua-yang-pernah-dianggap-orang-aneh-karena-jual-air-putih-lebih-mahal-dari-bensin/2 

https://money.kompas.com/read/2020/11/04/073853226/sejarah-aqua-didirikan-tirto-utomo-hingga-dibeli-danone-perancis?page=all 

Penulis : Nadila Apriliyanti