Kisah Nabi Adam Lengkap Dari Lahir Sampai Wafat

Nabi Adam AS merupakan nabi
pertama yang diciptakan oleh Allah SWT. Oleh karena itu kisah Nabi Adam lengkap
dari lahir sampai wafat sangat menarik untuk kita ambil hikmahnya. Perjalanan
seorang manusia pertama di bumi. Semoga Anda pun bisa memetik hikmah dan
menambah keimanan.

 

Sumber Gambar : www.media.ihram.asia

Kisah Nabi Adam Lengkap dari
Lahir Sampai Wafat : Awal Penciptaan

Allah SWT menceritakan kepada
para malaikat tentang penciptaan Nabi Adam sebagai manusia dan akan menjadi
khalifah Allah yang bertugas untuk memakmurkan bumi. Allah SWT telah
menyebutkan hal ini dalam Al Quran.

“Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi”.

Mereka berkata: “Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.” (QS.
Al Baqarah: 30)

Pernyataan yang diucapkan para
malaikat itu bukanlah suatu bentuk perselisihan dengan keputusan Allah SWT,
atau karena iri pada Nabi Adam atau sebagai pemikiran keliru. Allah SWT telah
menggambarkan Malaikat sebagai makhluk yang tidak mendahului-Nya dalam
berbicara, artinya mereka tidak meminta apapun kepada Allah SWT tanpa izin-Nya.
Ketika Allah SWT memberi tahu mereka bahwa Dia akan menciptakan makhluk di bumi
dan mereka memiliki pengetahuan, satu-satunya kekhawatiran malaikat adalah
bahwa makhluk ini (manusia) akan melakukan kerusakan di bumi.

 

Keutamaan Nabi Adam A.S

Kisah Nabi Adam lengkap dari
lahir sampai wafat berikutnya adalah diciptakan langsung dari tangan Allah dari
tanah dan ruhnya langsung ditiupkan oleh Yang Maha Kuasa sendiri. Selain itu,
Nabi Adam AS juga dibekali dengan akal yang membuatnya mampu mempelajari,
mengamati, dan memahami sesuatu. Hal yang sama terlihat dari ayat-ayat Al Quran
berikut ini:

“Dan Dia ajarkan kepada Adam
nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat,
seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang
benar!” (QS. Al Baqarah: 31) “

Mereka menjawab, “Mahasuci
Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada
kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana.” (QS. Al Baqarah:
32)

Dia (Allah) berfirman, “Wahai
Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu!” Setelah dia (Adam)
menyebutkan nama-namanya, Dia berfirman, “Bukankah telah Aku katakan kepadamu,
bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu
nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?” (QS. Al Baqarah: 33)

Allah menyatakan keutamaan Nabi
Adam AS di atas para malaikat, karena Dia mengajarkan kepada Adam, daripada
mereka, nama-nama/ilmu segala sesuatu, yaitu nama-nama yang digunakan manusia,
seperti binatang, langit, bumi, darat, laut, termasuk nama-nama spesies
lainnya. Ini terjadi setelah malaikat bersujud kepada Nabi Adam. Diskusi ini
berlanjut untuk menunjukkan pentingnya posisi Nabi Adam, dan tidak ada
pengetahuan malaikat tentang penciptaan Khalifah ketika mereka bertanya tentang
hal itu. Ini menunjukkan keunggulan Nabi Adam atas Malaikat dalam ilmu.

 

Kisah Nabi Adam Lengkap dari Lahir
sampai Wafat : Sujud malaikat di hadapan Nabi Adam

Allah menerima doa mereka dan
memberikan pengampunan-Nya kepada mereka. Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran
yang artinya, “Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia
pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”
(QS. Al Baqarah: 37)

Ibn Asakar melaporkan bahwa kisah
Nabi Adam menangis selama 60 tahun karena kehilangan surga dan 70 tahun karena
kesalahannya. Allah menerima taubat mereka karena ikhlas tetapi juga menjauhkan
mereka dari berkah surga. Baik Nabi Adam dan Hawa meninggalkan surga dan turun
ke bumi. Allah mengatakan kepada mereka bahwa bumi akan menjadi wilayah dan
asal mereka di mana mereka akan hidup dan mati. Sebagaimana disebutkan dalam Al
Quran: Allah berfirman, “Turunlah kamu sekalian, sebagian kamu menjadi
musuh bagi sebagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan
kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah
ditentukan.” Allah berfirman, “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu
kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.” (QS. Al Arraf
7:24-25)

 

Ujian Pertama Adam dan Hawa

Anda pasti sudah tahu bahwa pada
awalnya, Nabi Adam ditempatkan di surga. Pada suatu ketika, beliau merasa
kesepian sehingga memohon kepada Allah agar Dia menghadirkan seorang teman. Lalu,
Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam yang dibekali jenis kelamin
berbeda.

Mereka berdua dinikahkan, lalu
diizinkan hidup di surga dengan satu syarat, yakni dilarang mendekati satu
pohon. Pohon tersebut diketahui dapat menghasilkan buah yang kemudian dinamakan
buah khuldi.

Selama beberapa waktu, Nabi Adam
dan Hawa sanggup mematuhi perintah Allah tersebut. Melihat itu, iblis pun tidak
tinggal diam.

Sepanjang waktu, dia terus
membujuk rayu Adam dan Hawa agar mendekati pohon khuldi. Bertahun-tahun pula
Adam dan Hawa mencoba menahan diri.

Setelah sekian lama, rupanya rasa
penasaran terhadap ucapan iblis mengalahkan ketaatan Adam dan Hawa. Mereka
berdua pun terjerumus pada tipu daya iblis.

Adam dan Hawa memetik dan memakan
buah terlarang. Tiba-tiba, aurat mereka terbuka. Perasaan bersalah pun
menyelimuti keduanya karena telah melanggar larangan-Nya.

Lantas, mereka berdua buru-buru
mencari dedaunan untuk menutupi aurat. Mengetahui kejadian itu, tentu saja
Allah kembali murka. Adam dan Hawa menyesali perbuatannya dan bertobat. Allah
menerima taubatnya, tetapi mereka diusir dari surga.

Selanjutnya, Allah memerintahkan
mereka berdua turun ke bumi sebagai hukuman dan menetapkan Adam sebagai nabi
pertama. Inilah awal kisah Nabi Adam lengkap dari lahir sampai wafat sebagai manusia di bumi.

 

Kisah Nabi Adam Lengkap dari Lahir
Sampai Wafat : Kehidupan Adam di Bumi

Sampai sekarang, belum ada
kepastian tentang lokasi turunnya Adam dan Hawa di bumi. Al-Qur’an tidak
menerangkannya, para ulama pun berbeda pendapat. Namun, ada satu pendapat yang
paling banyak digunakan saat ini, yaitu bahwa Nabi Adam turun ke bumi India,
sedangkan Ibu Hawa turun di daerah Jeddah.

Bapak dan ibu manusia ini hidup
sendiri-sendiri selama beberapa waktu, sampai dipertemukan kembali di sebuah
tempat yang kini dikenal sebagai Jabal Rahmah. Secara administratif, gunung
tersebut pada masa modern menjadi bagian dari wilayah Kota Makkah, Arab Saudi.

Petunjuk Allah datang kepada Nabi
Adam melalui malaikat Jibril. Beliau diperintahkan untuk mendirikan rumah di
bumi yang menggambarkan arsy Allah Swt. Kemudian, Adam membangun Ka’bah dan
mengelilinginya sampai beberapa kali. Hal itu diabadikan menjadi salah satu
rukun haji, yakni thawaf. Ka’bah pun dinilai sebagai pusat bumi.

Beberapa sumber lain menyebutkan
bahwa Nabi Adam merasakan kesedihan mendalam, menyesali kesalahannya. Lalu,
beliau meminta petunjuk kepada Allah dan mendapatkan perintah untuk mendirikan
rumah serupa Baitullah yang sebenarnya ada di langit. Allah Swt. juga
memerintahkan Adam dan anak cucunya untuk mengerjakan shalat di sana.

Nantinya, mereka yang tinggal di
tempat-tempat yang jauh juga diwajibkan menghadapkan dirinya ke arah Ka’bah
saat mendirikan shalat.

Konon, tinggi Nabi Adam mencapai
60 hasta atau sekitar 18 meter. Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa beliau
memiliki postur 15 kali tinggi rata-rata manusia masa kini. Itu dibuktikan
dengan penemuan jejak kaki raksasa di Sri Lanka yang diyakini sebagai milik
Adam alaihissalam.

Ada sumber yang mengatakan bahwa
selepas mendirikan Ka’bah, Adam dan istrinya kembali ke India. Di sana,
keduanya hidup seperti manusia biasa. Sebagian hukuman bagi mereka adalah
takdir Allah yang membagi tugas yang berbeda antara lelaki dan perempuan.

Allah membekali beberapa pasang
hewan ternak untuk dijadikan sumber makanan berikut pengetahuan tentang cara
bercocok tanam. Mereka juga diberi petunjuk untuk menggunakan kulit-kulit hewan
sebagai pakaian.

Bumi ditumbuhi pepohonan dengan
batang-batang kayunya. Nabi Adam kembali mendapatkan petunjuk untuk menggunakan
batang-batang pohon sebagai sarana untuk membangun tempat perlindungan.

Beliau mendirikan rumah, menggali
sumur, hidup menetap dan berkecukupan. Namun, selama itu, Adam dan Hawa selalu
diliputi rasa sedih dan kesusahan. Mereka senantiasa memohon petunjuk kepada
Allah agar rasa tersebut bisa hilang.

Akhirnya, datanglah malaikat
Jibril yang membawa obat penawar bagi kesedihan mereka. Petunjuk Allah berikutnya
ini berupa perintah shalat. Allah menghadirkan ayam yang bertasbih kepada-Nya
pada waktu-waktu tertentu. Suara hewan itulah yang kemudian memberi pengetahuan
kepada Adam dan Hawa tentang waktu-waktu beribadah di bumi.

Selanjutnya, Allah juga memberikan
pengetahuan tentang dasar hukum halal dan haram berupa larangan untuk memakan
daging-daging tertentu dan memperbolehkan yang lainnya. Lalu, peristiwa
menakjubkan pun terjadi di dalam perut Ibu Hawa yang mengandung anak-anak Nabi
Adam.

 

Kisah Nabi Adam Lengkap dari Lahir Sampai Wafat dan Keturunannya

Dikisahkan bahwa istri Nabi Adam
mengandung selama 9 bulan 10 hari. Lalu, beliau melahirkan sepasang anak kembar
yang kemudian diberi nama Habil dan Layutsa. Tak berapa lama kemudian, beliau
kembali mengandung dan melahirkan sepasang anak lagi, yaitu Qabil dan Iqlimah.

Begitulah, Hawa selalu melahirkan
sepasang putra-putri, bahkan sampai 20 kali sehingga menghasilkan 40 anak
lelaki dan perempuan. Ada pula yang mengatakan bahwa keturunan pertama
Adam-Hawa berjumlah 200 orang, bahkan mencapai 40.000 putra dan putri.

Mereka semua hidup berpencar-pencar
ke berbagai penjuru permukaan bumi. Kelak, semuanya akan berkembang biak dan
turut menghasilkan keturunan yang mendiami bumi sampai batas waktu yang telah
ditentukan.

 

Kisah Nabi Adam Lengkap dari Lahir Sampai Wafat : Kisah Habil dan Qabil

Ketika putra-putri pertama Adam
dan Hawa mulai beranjak dewasa, datanglah wahyu yang baru. Allah menurunkan
perintah kepada Adam agar menikahkan putra putrinya secara silang. Maksudnya,
putra pertama menikah dengan putri kedua, dan seterusnya. Telah disebutkan
bahwa keturunan pertama Adam-Hawa adalah Habil dan Layutsa, disusul Qabil dan
Iqlimah.

Paras fisik mereka tentu saja
berbeda-beda. Hal ini menjadi ujian besar bagi manusia di muka bumi yang
berlaku pertama kali pada anak Adam. Berdasarkan perintah Allah, Adam bermaksud
memasangkan Habil dengan Iqlimah dan Qabil dengan Layutsa.

Sayangnya, Qabil membangkang
karena merasa lebih berhak atas kembarannya. Selain itu, dia juga lebih
tertarik kepada Iqlimah karena memiliki paras yang cantik. Tindakan protes
Qabil membuat Nabi Adam meminta petunjuk kepada Allah.

Alhasil, kemudian Allah
memerintahkan Habil dan Qabil untuk mempersembahkan qurban. Peristiwa ini
dikenal sebagai perintah pertama kepada manusia untuk ber-qurban. Qurban yang
diterima akan menentukan siapa yang berhak menikahi Iqlimah.

Habil yang seorang peternak
ikhlas mempersembahkan kambing paling gemuk dan sehat. Sementara itu, sebagai
seorang petani, Qabil justru memilih seikat gandum alakadarnya. Hari penentuan
pun tiba, ternyata Allah memilih qurban Habil karena dia tulus dan ikhlas
memberikannya. Lain halnya dengan Qabil yang seenaknya memilih qurban dengan
kesombongan hatinya.

 

Pembunuhan Pertama dalam
Sejarah Manusia

Tidak terima dengan keputusan
Allah, Qabil marah besar. Dia dendam dan marah tak terkendali sehingga terbujuk
rayuan iblis untuk berbuat kejam kepada Habil. Qabil memukul Habil yang tidak
memberikan perlawanan. Habil pun meninggal dunia di tangan Qabil. Inilah
peristiwa pembunuhan pertama dalam sejarah umat manusia.

“Ceritakanlah kepada mereka kisah
kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya ketika keduanya
mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua
(Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil), ‘Aku
pasti membunuhmu!’. Berkata Habil, ‘Sesungguhnya, Allah hanya menerima (qurban)
dari orang-orang yang bertakwa. Sungguh, kalau kamu menggerakkan tanganmu
kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku
kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya, aku takut kepada Allah, Tuhan seru
sekalian alam. Sesungguhnya, aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa
(membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka dan
yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim’. Maka hawa nafsu
Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah,
maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi.” (QS Al-Maidah:
27–30)

 

Tata Cara Pemakaman Manusia yang
Wafat

Ketika Habil terbunuh, Qabil
kebingungan. Dia takut melaporkan ulahnya kepada sang ayah dan tidak tahu
bagaimana cara menyembunyikan jasad Habil.

Dikisahkan, Qabil membuang jasad
Habil ke laut, tetapi ombak terus-menerus membawanya kembali ke bibir pantai. Allah
pun menyuruh seekor burung gagak untuk menunjukkan kepada Qabil cara
menguburkan jenazah saudaranya.

Meniru si burung gagak, Qabil
menggali tanah, lalu meletakkan jasad Habil dan menimbunnya kembali dengan
tanah.

Nabi Adam tidak mengetahui
kejadian itu sampai beberapa lama. Atas petunjuk Allah, beliau pergi ke sebuah
gunung dan menemukan bekas darah Habil di atas tanah. Yakin bahwa putranya
telah terbunuh, sang ayah sedih tiada tara. Begitu pula Ibu Hawa setelah
mendengar berita duka itu.

Di sisi lain, nyatanya Qabil
tetap menuruti hawa nafsunya untuk menikahi Iqlimah. Qabil takut kepada ayah
dan ibunya sehingga pergi ke belahan bumi yang lain.

Namun, sebelum pergi, dia sempat
pulang untuk mengambil kembarannya berikut hewan ternak peninggalan Habil.

 

Kisah Nabi Syits

Sebagaimana diketahui, Ibu Hawa
selalu melahirkan anak-anak kembar. Namun, ternyata ada satu orang anak yang
tidak lahir berpasangan. Anak ini kemudian dinamai Syits atau kitab-kitab dan
kebudayaan lain menyebutnya Set, Seth, atau Sis.

Kisahnya tidak ada dalam
Al-Qur’an, tetapi ada sebuah riwayat yang menerangkan sosoknya sebagai utusan
Allah SWT. Hal itu tercantum dalam Tarikh ath-Thabari yang mengutip riwayat Abu
Dzar al-Ghifari.

Menurut al-Ghifari, Nabi Muhammad
saw. mengatakan bahwa Allah menurunkan 50 shuhuf (lembaran berisi perintah)
kepada Syits. Mengenai Nabi Syits sendiri, nama beliau secara bahasa berarti
“hadiah”.

Sebelumnya, telah diceritakan
tentang kesedihan Nabi Adam dan Hawa setelah meninggalnya Habil. Adam menilai bahwa
Habil-lah yang seharusnya mewarisi kenabian beliau. Namun, Allah berkehendak
lain.

Syits merupakan hadiah dari Allah
SWT. kepada Nabi Adam. Putra kesayangan Adam ini ditakdirkan menjadi seorang
yang saleh dan memiliki berbagai keistimewaan. Syits begitu dekat dengan sang
ayah, juga sangat patuh dan giat belajar sehingga memiliki pengetahuan tentang
kebenaran.

Pada suatu hari nanti, Syits
berperan menggantikan Nabi Adam dalam memimpin manusia di jalan Allah. Keturunan
beliau jugalah yang kelak meneruskan ajaran Allah dan riwayat kenabian, mulai
dari Nabi Idris, Nuh, Ibrahim, Ismail, hingga Rasulullah Muhammad shallallahu
‘alaihi wassallam.

 

Kisah Nabi Adam Lengkap Dari Lahir Sampai Wafat

Masih mengutip dari Tarikh
Ath-Thabarani, diceritakan bahwa Nabi Adam hidup bersama Nabi Syits hingga
beliau wafat. Menjelang akhir hayatnya, beliau sempat mewasiatkan pesan-pesan
penting kepada Nabi Syits, sekaligus mewariskan risalah kenabian kepadanya.

Sebagai orang yang dekat dengan
Allah SWT., beliau merasakan bahwa masa hidupnya akan segera berakhir. Beliau
juga sempat mengungkapkan permintaan terakhir kepada putra-putrinya untuk
mencarikannya buah surga.

Keinginan itu tentu mustahil,
tetapi karena kepatuhan mereka, putra-putri Adam tetap menjalankannya. Ketika
pergi untuk mencari buah itu, beberapa orang lelaki menghadang perjalanan
mereka. Para lelaki itu tak lain adalah malaikat yang menyerupai wujud manusia.

Mereka datang dengan membawa kain
kafan, wangi-wangian, beserta sejumlah peralatan untuk mempersiapkan pemakaman.
Mereka pun kembali ke rumah untuk menghampiri sang ayah.

Nabi Adam adalah manusia istimewa
sehingga sebelum nyawanya dicabut, malaikat menawari beliau untuk hidup lebih
lama. Akan tetapi, Adam menolak tawaran itu dan memilih untuk segera menemui
Tuhannya.

Takdir telah ditentukan. Malaikat
pun menjalankan perintah Allah Ta’ala. Mereka mencabut nyawa Adam, lalu
memandikannya, menutupinya dengan kain kafan, menyalatkan, dan menguburkan
beliau dengan tata cara yang kita ikuti sampai sekarang.

Dengan demikian, berakhirlah
kisah Nabi Adam lengkap dari lahir sampai wafat setelah hidup selama sepuluh abad.
Beberapa sumber mengatakan, usia beliau ketika wafat tepatnya adalah 960 tahun.
Kelahiran dan kematian beliau terjadi pada hari Jumat. Sementara itu, Ibu Hawa,
menurut Ibnu Katsir, wafat satu tahun setelah Nabi Adam.

 

Referensi :

https://www.viva.co.id/gaya-hidup/inspirasi-unik/1438036-kisah-nabi-adam

https://kafesentul.com/kisah-nabi-adam-lengkap-dari-lahir-sampai-wafat