Kisah Nabi Ayub Lengkap Dari Lahir Sampai Wafat

Kisah Nabi Ayub lengkap dari
lahir sampai wafat ini adalah pembelajaran yang sangat berharga bagi kehidupan
kita. Kenabian Ayyub ini telah diterangkan dalam Al Qur’an surat An Nisa’ ayat
163 yang isinya firman Allah, “Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu
kepadamu sebagai-mana Kami telah memberikan Wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi
kemudian. Dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq,
Ya’kub dan anak cucunya, Isa, Ayyub. (An Nisa’: 163)

 

Sumber Gambar : www.pelayananpublik.id

Kisah Nabi Ayub Lengkap Dari
Lahir Sampai Wafat : Kelahiran dan Asal

Ayyub dikisahkan sebagai seorang
nabi yang paling sabar. Ia menjalani segala cobaan yang berat dengan sabarnya,
mulai dari cobaan hilang kekayaan, hilang anak-anak, penyakit, sampai
kehilangan ditinggalkan istri tercintanya.

Ayyub berasal dari bahasa Arab
yang memiliki arti “menggantikan.” Ayyub adalah putra dari Aish
(Eswa) bin Ishaq bin Ibrahim. Sebagaimana disebutkan dalam kisah Ya’qub, Aish
adalah saudara kembar Ya’qub, jadi Ayyub masih kemenakan Yaqub dan sepupu
Yusuf.

Dalam situs Wikipedia, Al-Qur’an
tidak menjelaskan mengenai latar belakang Ayyub. Beberapa ulama menyatakan
bahwa Ayyub adalah keturunan Esau, putra sulung Ishaq bin Ibrahim (disebut
Abraham dalam Yahudi dan Kristen), tetapi terdapat perbedaan pendapat mengenai
silsilahnya. Ibnu Ishaq menyebutkan bahwa silsilah Ayyub adalah Ayyub bin Mush
bin Razah bin Al-‘Aish (Esau) bin Ishaq bin Ibrahim. Pendapat lain menyatakan
bahwa silsilahnya adalah Ayyub bin Mush bin Raghwil (Rehuel) bin Esau bin Ishaq
bin Ibrahim. Rehuel adalah putra Esau dengan istri ketiganya, Mahalat binti
Isma’il.

Ada juga yang menyatakan bahwa
Ayyub bukan keturunan Ibrahim, tapi putra dari seorang lelaki yang beriman pada
Ibrahim sejak masih di Mesopotamia. Ibnu Asakir menyebutkan bahwa ibu Ayyub
adalah putri Luth.

Alkitab menyebutkan bahwa Ayyub
berasal dari tanah Us.[3] Beberapa tempat yang diidentifikasikan sebagai tanah
Us adalah:

·        
Wilayah di luar Eufrat

·        
Yordania barat daya

·        
Arab selatan, khususnya Zhufar

·        
Basan di Yordania barat

 

Kisah Nabi Ayub Lengkap Dari
Lahir Sampai Wafat : Ujian Nabi Ayub

Nabi Ayyub adalah nabi terkaya
sebab ia memiliki ternak yang sangat banyak, sawah amat luas. Ia juga
dikaruniai anak yang banyak pula. Sehingga lengkaplah sudah kehidupan
duniawinya.

Nabi Ayyub menyadari bahwa harta
yang diberikan Allah kepadanya hanyalah suatu cobaan belaka. Untuk itu ia tidak
segan-segan memberikan.sumbangan pada anak yatim dan keperluan agama. Karena
sifat yang demikian itulah, akhirnya ia menjadi panutan kaumnya.

Nabi Ayyub lebih senang membantu
para janda, orang miskin dari pada memberi hartanya untuk keperluan maksiat. Ia
tidak pernah mengeluh sedikitpun jika cobaan datang bertubi-tubi. Begitu pula
ketika mendapat kenikmatan ia tidak lupa mengucapkan syukur kepada Allah.

Karena kesabarannya dalam
menghadapi segala persoalan, maka iblis jadi iri hati. la ingin mencoba
kesabaran itu dan meminta izin pada Allah.

Iblis yang dengki itu akhirnya
dikabulkan Allah untuk menggoda Ayyub. Sebab Allah ingin menunjukkan padanya
bahwa hambanya yang bernama Ayyub tidak pernah melupakan meskipun ia dalam
keadaan sangat sulit. Tuhan ingin menunjukkan pada iblis bahwa Ayyub adalah
utusan-Nya yang sangat sabar. Dan hendaknya iblis malu pada perbuatannya yang
ingkar.

Setanpun menggodanya dengan
membisikan kepada Ayyub bahwa beliau kaya raya, anak-anak dan keluarga cukup
banyak, serta kesehatan yang sangat baik pula, tujuannya supaya timbul dalam
hati nabi Ayyub rasa takabbur dan angkuh, seperti yang diriwayatkan dalam ayat
Al Qur’an berikut:

“Dan ingatlah kepada hamba Kami
Ayyub, ketika ia mengadukan halnya kepada Tuhannya: “Bahwa setan telah
menggangguku sampai menderita dan tersiksa”. (Qur’an surat Shaad ayat 41)

Mula-mula Allah menguji nabi
Ayyub dengan dikikiskannya harta yang melimpah itu. Sedikit demi sedikit harta
itu habis sehingga kehidupan nabi Ayyub menjadi miskin. Orang tidak akan
mengira akan kekayaan nabi Ayyub yang bisa habis dalam waktu singkat.

Nabi Ayyub tidak pernah mengeluh
sedikitpun tentang hartanya yang telah ludes. la tetap bertaqwa sebagaimana
biasanya. Dengan ludesnya harta itu, ia memperoleh keringanan, sebab selama ini
selalu merasa berdosa jika lalai memberi santunan pada anak yatim.

Tidak berapa lama setelah
kejadian itu, Allah mencoba lagi dengan dimatikannya semua anak nabi Ayyub.
Sebab Iblis masih belum percaya dengan firman Allah yang menerangkan kesabaran
nabi Ayyub.

Namun bagi nabi Ayyub hanya
cobaan, dan untuk itulah ia tidak pernah meratapi kematian anak-anaknya. Nabi
Ayyub beranggapan bahwa semua yang ada di muka bumi ini akan musnah.

Karena iblis belum puas dengan
godaannya itu, maka ia meminta pada Allah agar memberi cobaan berupa penyakit
yang menimpa nabi Ayyub. Penyakit itu berupa penyakit kulit seperti kudis dan
termasuk penyakit yang berbahaya. Menurut sebuah riwayat Ibnu Katsir dalam
tafsirnya ialah yang sakit adalah anggota tubuhnya, hanya akal dan pikirannya
saja yang masih waras.

Meskipun ia mendapat cobaan yang
beruntun dan tidak pernah ada habisnya nabi Ayyub tetap beribadah kepada Allah
seperti biasanya. Hal ini membuat hati Iblis semakin dengki. la sudah mencoba
dengan segala upaya untuk menggoda Ayyub agar tidak beribadah kepada Allah.
Namun usahanya selalu sia-sia.

Karena bencana yang menimpa terus
menerus, membuat semua sahabatnya tidak ada yang berani mendekatinya, bahkan
mereka menjauhinya. Mereka menganggap jika masih berdekatan dan berhubungan
dengan nabi Ayyub, maka semua usahanya akan sial. la menganggap nabi Ayyub kena
tuah dari tuhan-tuhannya.

Meskipun semua sahabatnya tidak
ada lagi yang datang menjenguknya dan bahkan ia mendengar akan ocehan-ocehan
mereka tidak membuat sakit hatinya. la bahkan semakin taqwa kepada Allah, la
yakin bahwa penyakitnya pasti terobati. Dan ia yakin bahwa semua itu adalah
cobaan dari Allah.

Setelah semua usaha Iblis untuk
menggagalkan ibadah nabi Ayyub kepada Allah tidak menemui hasil, maka ia
mencoba menggoda isterinya (isteri Ayyub). la membisikkan kata-kata agar segera
meninggalkan nabi Ayyub, sebab suaminya sudah tidak dapat mencari nafkah lagi.

Namun menurut beberapa riwayat,
istrinya tidak meninggalkan nabi Ayyub. la hanya enggan disuruh suaminya. Maka
ketika nabi Ayyub mengetahui bahwa istrinya sudah enggan kepadanya ia pun
mengucapkan nadzar. ”Jika aku sembuh nanti niscaya akan kupukul seratus kali,
“kata nabi Ayyub kepada istrinya dengan nada marah. Istri nabi Ayyub yang sudah
tergoda oleh iblis tidak menghiraukan sama sekali. la langsung pergi pergi
meninggalkan nabi Ayyub.

Ketika mengetahui istrinya tidak
mau lagi melayani dan menungguinya maka ia memohon kepada Allah agar
disembuhkan. Firman Allah dalam surat Shaad ayat 41 telah diterangkan mengenai
penyakit yang diderita nabi Ayyub : Artinya: Ingatlah ketika Ayyub menyeru
kepada Tuhannya : “Ya Tuhan ! Aku dapat penyakit dan cobaan dari syetan”.

Dan ingat pula kisah Ayyub ketika
ia berdo’a kepada Tuhannya: “Ya Tuhanku! aku telah dirundung malang,
sedangkan Engkau Maha Penyayang dari semua penyayang” (Qur’an surat Al Anbiya’
ayat:83)

 

Kisah Nabi Ayub Lengkap Dari
Lahir Sampai Wafat : Sembuh Dari Penderitaan

Kemudian Allah mengabulkan Do’a
nabi Ayyub tersebut seperti dalam ayat selanjutnya,

“Maka Kami perkenankan do’anya,
Kami lenyapkan kemalangan yang menimpa dirinya, dan kami karuniai keluarga
seimbang dengan yang hilang. Bahkan ada pula tambahannya seiringan dengan
mereka. Semuanya, adalah rahmat dari Kami, dan sebagai peringatan untuk menjadi
teladan bagi hamba-hamba Tuhan lainnya. 
(Qur’an surat Al Anbiyaa’ ayat:84)

Kemudian dalam Qur’an surat Shaad
ayat 42 Allah memberi petunjuk tentang pengobatan untuk penyakit Nabi Ayyub,
yakni dengan menghantamkan kakinya ke tanah dan meminum air yang keluar
darinya.

Tuhan memerintahkan kepadanya:
“Entakkanlah kakimu ke tanah, nanti akan keluar air yang sejuk untuk mandi
dan minummu.” (Qur’an surat Shaad ayat 42)

Setelah Nabi Ayyub sembuh dari
penyakitnya, maka ia dapat berkumpul kembali dengan keluarganya yang telah
berkembang biak menjadi dua kali lipat dari jumlah sebelumnya, yang diterangkan
dalam Qur’an surat Al Anbiyaa’ ayat:84 di atas dan Qur’an surat Shaad ayat 43
di bawah ini :

“Selanjutnya, Kami kembalikan
keluarganya kepadanya dengan tambahan sebanyak itu pula sebagai karunia dari
kami dan peringatan bagi orang yang mempunyai pikiran.” (Qur’an surat Shaad
ayat 43)

Diceritakan, bahwa isteri nabi Ayyub
(Rahmah binti Ifraim) pergi meningalkan rumah tanpa izin suami, dan tak kunjung
kembali. Setelah nabi Ayyub mulai sembuh beliau bersumpah untuk memukul
isterinya itu seratus kali. Setelah isteri beliau kembali, timbul rasa kasihan,
padahal sumpah untuk memukulnya sudah terlanjur diucapkan.

Maka Tuhan menunjukkan jalan
keluar supaya isteri beliau dipukul dengan beberapa helai rumput, bukan dengan
cambuk atau cemeti. Dengan demikian, sumpah Nabi Ayyub terlaksana, sedangkan
isteri beliau tidak begitu merasakan sakit. Peristiwa ini dapat dijadikan
pelajaran oleh para isteri, bahwa meninggalkan rumah tangga tanpa seizin suami,
adalah kejahatan yang melampaui kesabaran seorang nabi.

“Ambillah sekerat kayu dengan
tanganmu sendiri, lalu pukullah istrimu satu kali, maka Engkau tiada melanggar
sumpah. Sesungguhnya Kami mendapat Ayyub itu orang yang sabar. Dia sebaik-baik
hamba yang banyak bertobat kepada Allah”. (Shaad : 44)

Nabi Ayyub ‘alaihis salam
(sekitar 1540-1420 SM) adalah seorang nabi yang ditugaskan berdakwah kepada
Bani Israil dan Kaum Amoria (Aramin) di Haran, Syam. Ia diangkat menjadi nabi
pada tahun 1500 SM dan Namanya disebutkan sebanyak 4 kali di dalam Al-Quran. Ia
mempunyai 26 anak dan wafat di Huran, Syam.

 

Banyak hikmah yang bisa kita
ambil dari kisah Nabi Ayub lengkap dari lahir sampai wafat tersebut. Seperti
halnya yang terjadi pada diri kita saat ini, selalu merasa ujian atau permasalahan
hidup itu selalu ada. Terkadang tidak jarang juga sebagian kita menilai orang
yang sedang ditimpa ujian itu adalah akibat dosanya sendiri. Padahal seorang
nabi adalah manusia yang Allah ciptakan dengan luar biasa, melebihi lembutnya
hati dan sikap manusia pada umumnya. Jadi itu bukan lah dosa, tetapi ujian dari
Allah karena Allah yang telah memilih.

Apa lantas jika diuji oleh Allah
tandanya Allah tidak sayang? Tidak begitu juga. InsyaAllah kisah Nabi Ayub lengkap
dari lahir sampai wafat ini bisa saya tulis kembali sebagai bahan refleksi
kehidupan kita saat ini dan menjadi obat self improvement yang dahsyat
dari Allah SWT.

 

Referensi :

https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2014/05/kisah-nabi-ayyub-alaihis-salam.html

https://www.hitamputih.co.id/kisah-nabi-ayyub-dari-lahir-sampai-wafat/

https://id.wikipedia.org/wiki/Ayub_(tokoh_Al-Qur%27an)