Low Self-Esteem Bisa Menghancurkanmu

 

“The garden of the
world has no limits, except in your mind” – Jalaludin Rumi.
 

Self esteem atau dalam Bahasa Indonesia adalah harga diri, dimiliki
secara berbeda oleh masing-masing orang. Bisa jadi seseorang memiliki self
esteem yang tinggi atau rendah.

Apakah jika seseorang memiliki self esteem yang tinggi dia
termasuk orang yang egois? Selalu ingin menang sendiri?

Apakah seseorang yang memiliki self esteem yang rendah artinya
lebih mau merendah?

Heem,, sepertinya bukan itu yang dimaksud. Mari kita bahas
satu per satu mengenai self esteem ini, mulai dari definisi, penyebab, dan
dampaknya seperti apa.

 

Definisi Self Esteem

Self esteem adalah bagaimana perasaan seseorang terhadap dirinya
sendiri dan apa yang dia lakukan. Jadi self esteem itu tidak hanya merasa
tetapi apa yang dia rasakan akan tercermin dalam setiap tindakan yang diambil.

Seseorang bisa memiliki positif self esteem atau negative self
esteem. Orang yang memiliki positif self esteem berpandangan baik tentang dirinya.
Dia menilai dirinya pantas untuk mendapatkan cinta dan dukungan serta yakin
akan dapat mencapai keberhasilan dalam hidupnya.

Positif self esteem yang dimiliki seseorang akan mendorong
dirinya untuk percaya pada kemampuan dirinya sendiri. Dia juga memiliki
penerimaan yang baik terhadap dirinya (self acceptance), optimis, dan tidak
mengkhawatirkan apa yang dipikirkan orang lain tentang dirinya.

Sebaliknya orang yang memiliki negative self esteem atau low
self esteem akan berpikir bahwa dia tidak cukup baik untuk mengerjakan sesuatu,
tidak pantas mendapatkan cinta atau pun dukungan dari orang lain, dan menjumpai
situasi yang sulit untuk mencapai keberhasilan.

Low self esteem akan mengakibatkan seseorang jadi kurang percaya
diri, ingin terlihat seperti orang lain (yang menurutnya lebih baik), pesimis
dan selalu khawatir terhadap apa yang dipikirkan orang lain tentang dirinya.

Dampaknya orang-orang dengan low self esteem ini akan
membatasi kemampuannya. Dipikirannya dunia hanyalah selebar daun kelor.

 

Penyebab Low Self-Esteem

Penyebab adanya low self-esteem pada diri seseorang karena
adanya pengalaman pertama yang memicu dia berkeyakinan seperti yang pernah dia
alami sebelumnya.

Kemudian keyakinan yang dimiliki tersebut sering kali muncul
menjadi fakta, meskipun kenyataannya tidak selalu seperti itu. Pengalaman yang negative
akan mendorong diri kita untuk memiliki keyakinan diri yang juga cenderung negative.

Kejadian atau pengalaman negative ini bisa terjadi diawal
kehidupan. Apa yang dilihat, didengar, dan dialami di masa kanak-kanak – dalam keluarga,
masyarakat, atau sekolah – akan mempengaruhi cara pandang kita terhadap diri
sendiri.

Contoh pengalaman nyata dalam hidup adalah sebagai berikut :

·        
Sering dihukum, diabaikan, di-abuse atau
di-bully.

·        
Gagal memenuhi standar orang tua.

·        
Gagal memenuhi standar peer-group.

·        
Berasal dari kelompok masyarakat yang
menimbulkan prasangka negative.

·        
Tidak adanya pujian, kehangatan, atau kasih
sayang.

·        
Menjadi yang paling aneh di rumah atau di
sekolah.

Terkadang juga pengalaman negative bisa terjadi setelah
dewasa, seperti diintimidasi di tempat kerja, terlibat dalam hubungan yang
kasar atau mengalami peristiwa traumatis.

Selain itu, ketika kita cenderung lebih percaya pada
pendapat atau perlakuan dari orang lain, misalnya orang tua, guru, atau teman.
Bila pendapatnya negative, maka membuat kita berkeyakinan negative tentang diri
sendiri. Harga diri atau self-esteem pun menjadi rendah.

Pengalaman yang terbentuk saat kita masih berusia anak-anak
biasanya lebih tajam dalam ingatan. Hal ini juga yang membuat kejadian bias
karena dari kacamata anak-anak waktu itu yang kita lihat, dengar, dan rasakan
belum akurat terhadap apa yang benar dan salah. Jadi kita hanya menangkap
kejadian tanpa kemampuan memberikan nilai, sehingga memicu traumatis saat
kanak-kanak.

Oleh karena itu, lebih baik tidak melakukan hal-hal negative
yang bisa dilihat, didengar, atau dirasakan anak-anak karena mereka akan salah
paham. Belum mampunya mereka dalam menilai salah dan benar karena terbatas pada
indra saja, maka hal-hal negative bisa berdampak pada diri psikologi anak dan
membentuk kepribadiannya setelah dewasa.

Hal ini yang sering dilewatkan oleh para orang tua, bahwa
anak tidak saja membutuhkan perhatian secara fisik tetapi juga mental. Terlalu
diperhatikan hingga mengakibatkan penuntutan dalam diri anak pun itu tidak
dibenarkan. Terlalu mengabaikan apalagi.

Masalah kepribadian lain jika dilacak ternyata penyebabnya
juga berasal dari rendahnya self-esteem, yaitu :

§ 
Sulit menyesuaikan diri

§ 
Pemalu

§ 
Merasa ditolak

§ 
Tidak berani memutuskan

§ 
Perfeksionis

§ 
Ingin diperhatikan orang lain

§ 
Menarik diri dari pergaulan

§ 
Bicara kasar dan tajam

§ 
Agresif

Jika kamu mengalami salah satu atau beberapa hal di atas
mungkin kamu pun akan bingung terhadap dirimu sendiri. Kamu merasa seperti berkepribadian
ganda. Padahal semua itu terjadi karena kamu memiliki self-esteem yang rendah.

 

Dampak Low Self-Esteem

Jika kamu ingin menilai seperti apa dirimu yang sebenarnya,
kamu bisa lihat salah satunya dari self-esteem yang kamu miliki. Karena di
jantung harga dirimu inilah keyakinan utama seperti apa dirimu.

Bila kamu saat ini memiliki self-esteem yang rendah, maka keyakinan
negative bisa mudah masuk dan disajikan dengan berbagai cara. Biasanya yang terjadi
adalah self-critical, self-blaming atau self-doubting.

Keyakinan negative semacam ini bisa membuatmu menghindari
tantangan dan peluang, tidak berani menyampaikan pendapat, takut salah, mudah
marah atau secara fisik mudah lelah dan tegang.

Padahal dengan menilai diri dan kemampuanmu terlalu rendah,
kamu seperti mobil yang rem tangannya terpasang. Seberapapun kuatnya kamu
menginjak pedal gas, kamu tidak bisa menjalankan mobilmu dengan kecepatan
penuh.

Masalah di tempat kerja, seperti kamu merasa tidak berani
untuk memimpin sebuah tim. Dengan lawan jenis pun kamu merasa rendah diri tidak
mengijinkanmu menjalin hubungan dengan orang yang tepat. Dan akhirnya kamu akan
melakukan aktivitas yang beresiko atau berteman dengan orang-orang yang salah.

 

Mengatasi Low Self-esteem

Bagaimana cara mengatasi low self-esteem yang dimiliki
seseorang?

·        
Salah satu kuncinya adalah memahami self-critics
yang sering kita lakukan dan cari cara untuk mengatasi pikiran-pikiran negative
tersebut.

·        
Mulai gantilah pernyataan negative tersebut dengan
hal lain yang lebih positif.

·        
Hargailah kemampuanmu, bakat, dan kelebihan yang
kamu miliki seperti kamu menghargai bakat dan kemampuan orang lain.

·        
Tumbuhkanlah benih-benih kebaikan yang ada dalam
dirimu.

Memperbaik low self-esteem juga menjadi penyembuhan jiwa
karena selama ini tubuh kita terperangkap pada jiwa yang tidak percaya dengan
kemampuan diri sendiri. Yang buruknya hal ini bisa berdampak pada kesehatan fisik
kita.

Bayangkan saja bila pikiranmu mulai positif, kamu memilih pernyataan-pernyataan
yang baik, maka dirimu bisa melakukan hal yang lebih posifit juga sehingga
berdampak pada kesehatan jiwa dan raga yang lebih baik.

Negatif atau low self-esteem bisa memicu untuk melakukan
hal-hal negative pada diri sendiri karena merasa tidak layak, tidak pantas, dan
tidak cukup baik dalam suatu hal.

Kamu perlu membangun filter dan boundaries terhadap orang-orang
yang kamu anggap bisa menjadi toxic dalam hidupmu. Tidak apa-apa untuk
mengambil jarak dan tempatkan dia pada circle relasimu yang tidak lagi dekat.

Hal ini akan membantumu dalam masa proses penyembuhan dan
pengembalian harga diri yang tepat. Lebih baik memiliki self-esteem yang tinggi
daripada rendah. Tetapi lebih baik kamu memiliki positif self-esteem daripada negative
self-esteem.