Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Para Ahli yang Wajib Diketahui

Fatihinspira.com – Studi kelayakan bisnis adalah salah satu proses yang penting sebelum memulai suatu usaha. Setiap pengusaha wajib memahami definisi studi kelayakan bisnis agar dapat membuat keputusan yang tepat dan meminimalkan risiko kerugian.

Menurut para ahli, studi kelayakan bisnis merupakan suatu penilaian yang dilakukan untuk menentukan apakah suatu usaha baru layak untuk dilaksanakan atau tidak.

Hal ini melibatkan analisis terhadap berbagai aspek yang mempengaruhi kesuksesan usaha, seperti faktor pasar, keuangan, dan operasional. Nah, untuk lebih jelasnya lagi kamu bisa simak artikel Fatihinspira.com dibawah ini.

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Para Ahli

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Para Ahli

Berikut adalah pengertian studi kelayakan bisnis menurut beberapa ahli bisnis yang perlu kamu ketahui, antara lain:

1. Menurut Fredy Rangkuti (2015)

Studi kelayakan bisnis merupakan proses evaluasi menyeluruh terhadap proyek bisnis yang bertujuan untuk menentukan apakah proyek tersebut memungkinkan untuk dilaksanakan atau tidak dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang relevan.

2. Hadi Sutanto (2018)

Studi kelayakan bisnis adalah kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis keberhasilan atau kegagalan suatu usaha melalui penilaian terhadap berbagai faktor yang mempengaruhinya, termasuk faktor pasar, teknis, finansial, manajerial, dan sosial.

3. Menurut Jogiyanto (2017)

Studi kelayakan bisnis merupakan rangkaian kegiatan analisis yang melibatkan penilaian terhadap kecocokan dan potensi keberhasilan suatu usaha atau proyek bisnis dengan mempertimbangkan aspek-aspek strategis, teknis, operasional, finansial, pasar, dan manajerial.

4. Soemartono (2016)

Studi kelayakan bisnis adalah proses evaluasi yang sistematis dan komprehensif terhadap suatu rencana usaha yang bertujuan untuk menentukan apakah usaha tersebut layak dilakukan atau tidak berdasarkan penilaian terhadap aspek-aspek ekonomi, teknis, dan sosial.

Pengertian studi kelayakan bisnis menurut para ahli di atas memberikan pemahaman yang detail tentang proses evaluasi yang diperlukan dalam menentukan keberlanjutan suatu proyek bisnis.

Penting untuk memperhatikan bahwa tahun pengutipan artikel atau buku para ahli tersebut mungkin berbeda, namun konsep dasar studi kelayakan bisnis tetap relevan dan berlaku hingga saat ini.

Tujuan dan Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Tujuan dan Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis adalah sebuah analisis yang dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah usaha yang akan dijalankan memiliki prospek yang baik atau tidak. Proses analisis ini melibatkan berbagai aspek, seperti finansial, pasar, dan operasional.

Tujuan dari studi kelayakan bisnis adalah untuk menjamin bahwa sebuah usaha memiliki potensi keberhasilan, baik dari segi finansial maupun operasional, sehingga dapat mendapatkan keuntungan yang maksimal dan bertahan dalam jangka panjang.

Manfaat studi kelayakan bisnis dari melakukan itu adalah untuk meminimalkan risiko yang mungkin timbul pada masa depan.

Studi kelayakan bisnis membantu mengevaluasi apakah sebuah usaha menjalankan visinya dengan benar, mengidentifikasi potensi masalah, dan menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang cerdas terkait investasi.

Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Secara umum, tujuan dari studi kelayakan bisnis adalah untuk:

  1. Menilai potensi keberhasilan sebuah usaha.
  2. Mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi dan mencari cara untuk meminimalkan risiko tersebut.
  3. Menentukan apakah investasi pada sebuah usaha akan menguntungkan.
  4. Menilai kebutuhan modal awal dan biaya operasional yang diperlukan.
  5. Menyediakan informasi yang dapat membantu mengambil keputusan yang cerdas sebelum memulai usaha atau melakukan investasi.

Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari melakukan studi kelayakan bisnis:

  • Memastikan keberhasilan sebuah usaha dalam jangka panjang.
  • Mengidentifikasi risiko pada masa depan dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
  • Membantu menentukan strategi bisnis yang tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  • Menjaga keuangan bisnis yang sehat dengan mengidentifikasi biaya operasional dan kebutuhan modal awal yang diperlukan.
  • Menyediakan panduan dan informasi yang berguna dalam membuat keputusan terkait investasi.

Proses dan Metode Studi Kelayakan Bisnis

Setelah memahami definisi dan tujuan studi kelayakan bisnis, langkah selanjutnya adalah memahami proses studi kelayakan bisnis dan metodenya. Terdapat beberapa tahapan dalam melakukan studi kelayakan bisnis, yang meliputi:

1. Studi Kelayakan Bisnis Pendahuluan

Tahapan awal dari studi kelayakan bisnis adalah melakukan studi kelayakan bisnis pendahuluan yang bertujuan untuk memperoleh informasi awal tentang usaha yang akan dilakukan. Pada tahap ini, dilakukan survei lapangan untuk memahami kondisi pasar, pesaing, dan pelanggan.

2. Studi Kelayakan Bisnis Rinci

Setelah mengumpulkan informasi awal, tahap berikutnya adalah melakukan studi kelayakan bisnis rinci yang bertujuan untuk mengevaluasi rencana usaha secara lebih mendalam.

Pada tahap ini, dilakukan analisis pasar yang meliputi analisis SWOT, analisis kompetitor, dan analisis segmentasi pasar. Selain itu, dilakukan juga analisis teknis dan operasional, serta analisis finansial.

Penilaian Risiko

3. Penilaian Risiko

Pada tahap ini, dilakukan penilaian risiko yang meliputi identifikasi risiko, evaluasi risiko, dan pengelolaan risiko. Penilaian risiko sangat penting dilakukan untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi pada usaha yang akan dilakukan.

4. Hasil dan Kesimpulan Studi Kelayakan Bisnis

Seluruh hasil analisis dari studi kelayakan bisnis akan dikumpulkan dalam laporan studi kelayakan bisnis. Laporan ini akan berisi kesimpulan mengenai apakah usaha yang akan dilakukan layak atau tidak.

Jika usaha dianggap layak, maka laporan ini akan menjadi panduan dalam mengembangkan usaha dengan benar.

Metode Studi Kelayakan Bisnis

Dalam melakukan studi kelayakan bisnis, terdapat beberapa metode studi kelayakan bisnis yang dapat digunakan, antara lain:

Metode Keterangan
Analisis SWOT Metode ini digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) yang mungkin dihadapi dalam menjalankan usaha.
Analisis Kompetitor Metode ini digunakan untuk mengevaluasi pesaing dalam pasar. Analisis dilakukan dengan mengumpulkan data tentang pesaing, seperti produk atau jasa yang ditawarkan, harga, kualitas, dan strategi pemasaran.
Analisis Segmentasi Pasar Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi segmen pasar yang dapat menjadi target pasar yang tepat untuk produk atau jasa yang ditawarkan.
Analisis Biaya dan Pendapatan Metode ini digunakan untuk menghitung biaya produksi, biaya pemasaran, dan pendapatan yang dapat dihasilkan dari produk atau jasa yang ditawarkan.

Metode-metode tersebut akan digunakan secara bersamaan dalam melakukan studi kelayakan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang akurat dan mendalam mengenai usaha yang akan dilakukan.

Faktor-Faktor yang Dianalisis dalam Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis sering kali melibatkan analisis faktor-faktor yang berbeda untuk menilai potensi kesuksesan suatu proyek bisnis.

Berikut adalah beberapa faktor-faktor yang dianalisis dalam studi kelayakan bisnis yang umumnya dianalisis, yakni:

1. Potensi Pasar

Faktor ini meliputi ukuran pasar dan prospek pertumbuhannya. Analisis pasar juga melibatkan pemahaman tentang kebutuhan konsumen dan tren permintaan pasar.

Kompetisi

2. Kompetisi

Analisis ini mencakup identifikasi pesaing yang mungkin ada dan cara bersaing dengan mereka. Hal ini juga melibatkan pemahaman tentang kekuatan dan kelemahan pesaing serta strategi yang mereka gunakan.

3. Viabilitas Keuangan

Analisis ini melibatkan penilaian sejauh mana suatu proyek bisnis dapat menghasilkan laba dan menutup biaya awal serta biaya operasional. Aspek-aspek seperti proyeksi pendapatan, margin keuntungan, dan estimasi biaya produksi dapat membantu menilai viabilitas keuangan.

4. Feasibilitas Operasional

Faktor ini meliputi aspek teknis dan operasional dari suatu proyek bisnis. Analisis ini terfokus pada sejauh mana proyek tersebut dapat dijalankan dengan efisien, termasuk aspek-aspek seperti infrastruktur, sumber daya manusia, dan proses produksi.

Analisis faktor-faktor di atas membantu para pengambil keputusan dalam membuat keputusan yang tepat ketika memutuskan untuk melanjutkan atau menghentikan suatu proyek bisnis.

Semua faktor harus dianalisis secara cermat dan hati-hati untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan.

Contoh Studi Kelayakan Bisnis

Contoh Studi Kelayakan Bisnis

Berikut adalah contoh studi kelayakan bisnis, antara lain yakni:

Judul Studi Kelayakan Bisnis: Pendirian Café Kedai Kopi “Kopiku Enak”

Latar Belakang

Rencana pendirian Café Kedai Kopi “Kopiku Enak” diawali dari observasi pasar yang menunjukkan minat yang tinggi terhadap konsep kafe dan minuman kopi di wilayah tersebut. Terdapat potensi pelanggan yang besar dan persaingan yang cukup seimbang. Sebagai hasilnya, studi kelayakan bisnis ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi keberhasilan pendirian Café Kedai Kopi “Kopiku Enak”.

Analisis Pasar

Studi ini akan mengidentifikasi segmentasi pasar yang tepat untuk Café Kedai Kopi “Kopiku Enak” berdasarkan demografi, minat, dan perilaku konsumen.

Melakukan survei dan wawancara untuk mengetahui preferensi dan kebiasaan konsumen terkait kafe dan minuman kopi.

Menganalisis kegiatan pesaing di wilayah tersebut, termasuk harga, kualitas produk, dan layanan yang ditawarkan.

Analisis Teknis

Menentukan lokasi yang strategis untuk Café Kedai Kopi “Kopiku Enak” dengan akses yang baik, kepadatan penduduk, dan potensi lalu lintas pelanggan.

Mengidentifikasi peralatan dan bahan baku yang diperlukan untuk operasional kafe, serta mempertimbangkan aspek kualitas dan keandalan.

Merencanakan tata letak interior yang menarik dan sesuai dengan konsep kafe yang diinginkan.

Analisis Finansial

Menghitung perkiraan biaya pendirian kafe, termasuk sewa lokasi, peralatan, renovasi, persediaan awal, dan tenaga kerja.

Menyusun proyeksi pendapatan berdasarkan estimasi penjualan harian, harga produk, dan kapasitas kafe.

Menganalisis biaya operasional bulanan, termasuk gaji karyawan, listrik, air, bahan baku, dan biaya pemasaran.

Menilai kelayakan finansial dengan memperhitungkan Return on Investment (ROI), Break-even Point (BEP), dan Net Present Value (NPV).

Analisis Manajerial

Menentukan struktur organisasi kafe yang efektif, termasuk jabatan, tanggung jawab, dan jumlah karyawan yang diperlukan.

Menyusun rencana pengelolaan stok, pemasok, dan layanan pelanggan.

Menyusun strategi pemasaran dan promosi yang efektif, termasuk penggunaan media sosial, iklan, dan kerjasama dengan pihak terkait.

Analisis Sosial dan Lingkungan

Mengevaluasi dampak Café Kedai Kopi “Kopiku Enak” terhadap masyarakat sekitar dan lingkungan.

Memastikan kafe mematuhi peraturan dan standar terkait sanitasi, keamanan, dan pelestarian lingkungan.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan, studi kelayakan bisnis menyimpulkan bahwa pendirian Café Kedai Kopi “Kopiku Enak” memiliki potensi yang baik dan layak untuk dijalankan. Dengan strategi yang tepat dalam pemasaran, manajemen yang efektif, dan penekanan pada kualitas produk dan pelayanan, diharapkan kafe ini dapat mencapai keberhasilan dan menghasilkan keuntungan yang menguntungkan.

Catatan: Contoh studi kelayakan bisnis di atas hanya bersifat fiktif dan digunakan untuk tujuan ilustrasi. Sebaiknya, dalam studi kelayakan bisnis yang sebenarnya, data dan informasi yang akurat dan terkini perlu dikumpulkan serta dianalisis secara komprehensif.

Aspek Finansial dalam Studi Kelayakan Bisnis

Salah satu aspek penting dalam studi kelayakan bisnis adalah aspek finansial. Tujuan dari analisis finansial adalah untuk mengetahui apakah proyek tersebut dapat menghasilkan profit atau tidak, serta mengevaluasi risiko finansial yang mungkin terjadi.

Untuk melakukan analisis finansial, beberapa informasi penting yang harus dianalisis antara lain:

Informasi Keterangan
Proyeksi Pendapatan Merupakan estimasi berapa banyak pendapatan yang akan diperoleh dari proyek tersebut. Proyeksi pendapatan harus realistis dan didukung oleh data pasar yang valid.
Analisis Biaya Merupakan perhitungan biaya yang diperlukan dalam menjalankan proyek tersebut. Analisis biaya harus mencakup semua biaya yang diperlukan, termasuk biaya produksi, biaya overhead, dan biaya pemasaran.
Perhitungan Investasi Perhitungan investasi meliputi berapa banyak modal yang dibutuhkan saat ini, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membayar kembali investasi, dan berapa besar return on investment yang diharapkan.

Setelah melakukan analisis finansial, kita dapat menentukan apakah proyek tersebut layak untuk dilakukan atau tidak dari segi finansial. Jika hasil analisis menunjukkan proyek tersebut tidak layak secara finansial, maka akan lebih baik untuk tidak melanjutkan proyek tersebut.

Penting untuk diingat bahwa aspek finansial hanyalah salah satu dari banyak faktor yang harus dianalisis dalam studi kelayakan bisnis.

FAQ tentang Studi Kelayakan Bisnis

FAQ tentang Studi Kelayakan Bisnis

Setelah membaca beberapa informasi tentang studi kelayakan bisnis, mungkin kamu mempunyai beberapa pertanyaan tentang apa yang akan terjadi jika kamu melakukan studi kelayakan bisnis.

Dalam bab ini, kami akan menjawab beberapa pertanyaan paling sering yang muncul tentang topik ini.

1. Apa hasil yang dapat diharapkan dari studi kelayakan bisnis?

Hasil dari studi kelayakan bisnis bervariasi, tergantung pada jenis bisnis yang sedang kamu pertimbangkan. Namun, kamu dapat mengharapkan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan berguna tentang apakah bisnis tersebut layak untuk dilakukan.

Studi kelayakan bisnis juga dapat membantu kamu mengidentifikasi potensi dan risiko serta memberikan rekomendasi tentang apakah kamu harus melanjutkan rencana bisnis kamu.

2. Apa kesimpulan dari studi kelayakan bisnis?

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dalam studi kelayakan bisnis, kesimpulan umumnya ditarik tentang keuntungan, biaya, risiko, dan peluang bisnis yang mungkin terjadi.

Kesimpulan ini membantu kamu untuk mengambil keputusan tentang apakah bisnis tersebut layak untuk dilakukan atau tidak.

3. Apa risiko yang terkait dengan studi kelayakan bisnis?

Setiap studi kelayakan bisnis memiliki risiko, seperti risiko prediksi pasar yang salah atau perhitungan finansial yang tidak akurat.

Namun, risiko dalam studi kelayakan bisnis dapat diminimalkan dengan memperhatikan metodologi yang baik dan sumber informasi yang akurat. Penting juga untuk menggabungkan faktor manusia, seperti keterampilan dan kemampuan manajemen dalam analisis kamu.

4. Apa yang akan terjadi jika studi kelayakan bisnis menunjukkan hasil yang negatif?

Jika studi kelayakan bisnis menunjukkan hasil yang negatif, kamu dapat mengevaluasi kembali rencana bisnis kamu dan mencari alternatif yang lebih baik.

Namun, kamu juga harus mempertimbangkan untuk tidak melanjutkan bisnis tersebut jika hasil analisis menunjukkan bahwa proyek tersebut tidak mempunyai potensi yang cukup atau mempunyai risiko yang terlalu tinggi.

5. Apakah studi kelayakan bisnis hanya dapat dilakukan untuk bisnis baru?

Tidak. Studi kelayakan bisnis dapat dilakukan untuk bisnis baru dan juga untuk bisnis yang sudah berjalan.

Bahkan, studi kelayakan bisnis dapat membantu kamu untuk memperbaiki bisnis yang sudah ada atau menambahkan produk atau baru ke dalam rangkaian bisnis yang sudah ada.

6. Siapa yang perlu terlibat dalam studi kelayakan bisnis?

Studi kelayakan bisnis melibatkan peran dari tim manajemen, ahli bidang terkait, dan konsultan bisnis yang kompeten.

Mereka akan berkontribusi dalam analisis, perencanaan, dan pengambilan keputusan terkait studi kelayakan bisnis.

7. Apakah studi kelayakan bisnis hanya dilakukan sekali?

Idealnya, studi kelayakan bisnis dilakukan pada tahap perencanaan awal sebelum memulai usaha atau proyek bisnis.

Namun, dalam beberapa kasus, studi kelayakan bisnis juga dapat dilakukan saat perubahan signifikan terjadi dalam lingkungan bisnis atau saat ingin memperluas operasi bisnis.

8. Apa yang dimaksud dengan analisis finansial dalam studi kelayakan bisnis?

Analisis finansial melibatkan penghitungan biaya pendirian dan operasional, proyeksi pendapatan, estimasi laba bersih, dan evaluasi aspek keuangan seperti Return on Investment (ROI), Break-even Point (BEP), dan Net Present Value (NPV).