Penyebab Luka Batin dan Cara Mengenalinya

Saya
tidak pernah bosan untuk menuliskan artikel tentang luka batin ini karena
begitu banyak dampak yang terjadi dalam hidup akibat adanya luka batin.
Sayangnya tidak banyak orang yang mau mengenal dan menerimanya, mereka lebih
sering mengabaikannya. Mungkin juga Anda.

Penting
sekali lho untuk mengenali diri sendiri, apa yang sedang kita rasakan dan
alami, bagaimana kita meresponnya, dan lain-lain. Dan apa yang menjadikan kita
hari ini adalah serangkaian pengalaman masa lalu hingga masa kini.

Tentunya
dalam perjalanan pengalaman tersebut sejak kita kecil tidak selalu berupa
pengalaman yang baik dan indah saja. Ada kalanya kita mengalami pengalaman yang
kurang baik dan menyakitkan. Pengalaman yang baik akan berdampak baik juga,
sebaliknya pengalaman buruk jika tidak diatasi dengan baik maka akan memberikan
dampak buruk juga.

Seringkali
orang mengabaikan pengalaman-pengalaman buruk mereka, dan menganggapnya sebagai
badai yang pasti berlalu. Tidak ada yang salah. Badai pasti memang berlalu,
tapi ingatlah bahwa badai berlalu selalu meninggalkan jejak. Badai membuat yang
ditinggalkan tidak utuh lagi. Begitu juga pengalaman buruk bagi diri kita, itu
akan tetap membekas di hati.

 

Ciri-ciri
Orang Luka Batin

Apakah
Anda memiliki pengalaman buruk yang masih membekas hingga saat ini?

Mungkin
jika dihadapan banyak orang Anda akan menyembunyikannya dan berkata “aku baik-baik
saja.” Namun memory yang buruk itu menyerang disaat Anda sedang sendiri.

Kenali
tanda-tanda berikut ini yang mengindikasikan bahwa Anda masih memiliki luka
batin yang masih belum selesai.

1.      
Mudah curiga

Anda mudah sekali merasa curiga terhadap orang-orang di sekeliling
Anda atau orang yang coba mendekati Anda. Hal ini karena ada pengalaman masa
kecil dimana saat itu Anda merasa diabaikan, dikhianati, dibohongi oleh orang-orang
terdekat. Bisa jadi itu orang tua Anda. Namun saat itu Anda masih kecil yang
mereka anggap itu tidak apa-apa bagi Anda. Faktanya adalah ingatan masa kecil
kita lebih kuat dan itulah mengapa kejadian buruk dimasa kecil masih membekas
hingga dewasa.

Meski Anda mudah mencurigai tetapi pada dasarnya Anda merasa
takut jika ditinggalkan. Jadi mudah curiga ini adalah bentuk pembelaan diri
sendiri terhadap hal-hal menyakitkan yang bisa saja terjadi.

2.      
Tidak Percaya Diri

Saat kita tumbuh dari kecil hingga dewasa, kita akan
terpengaruh oleh lingkungan dimana kita tinggal. Jika Anda saat ini tumbuh
menjadi orang yang tidak percaya diri, mungkin Anda perlu melihat lagi ke
belakang bahwa ada sesuatu yang menyebabkan Anda menjadi demikian dan Anda
harus mengubahnya.

Tumbuh dalam lingkungan yang suka memberikan label pada anak-anak,
misalnya kamu bodoh, kamu tidak rajin, kamu pemalu, dll. Otak Anda sudah
terbiasa dengan sebutan-sebutan itu sehingga Anda pun menjadi seperti yang
disimpan oleh memory Anda. Padahal kemampuan Anda akan selalu berkembang
dan Anda tidak pernah menjadi orang yang sama dari hari ke hari.

3.      
Nggak Enakan

Anda akan sulit membuat keputusan untuk diri sendiri ketika
rasa nggak enakan ini menyerang Anda. Tumbuh dibawah kontrol orang tua yang
turut menentukan lika/dislike anak akan membuat Anda sulit menolak
permintaan orang tua dan akhirnya tidak bisa mengatakan tidak pada hal-hal yang
sebenarnya tidak membuat Anda nyaman.

Nggak enakan ini juga cenderung selalu berusaha membahagiakan
banyak orang. Dan itu adalah hal yang mustahil.

Jika Anda membenci seseorang atau sesuatu pun Anda selalu
membutuhkan alasan agar tidak merasa bersalah. Padahal perlu untuk membebaskan
diri Anda untuk menyukai atau tidak menyukai sesuatu, dan tidak perlu alasan.

4.      
Memaafkan tapi Belum Lega

Anda selalu berusaha memaafkan orang-orang yang sudah
menyakiti Anda. Tapi pada akhirnya Anda merasakan bahwa itu tidak cukup membuat
kelegaan dan kedamaian dalam hati Anda.

Itu artinya masih ada bagian dari diri Anda yang merasa
terluka dan Anda abaikan. Sehingga tidak mau memberikan respon untuk berdamai
ketika Anda memutuskan untuk memaafkannya. Oleh karena itu, carilah penyebab
luka batin itu dan sembuhkan lah dahulu.

5.      
Mudah Sakit Hati

Istilah jaman sekarang mungkin adalah baperan. Orang dengan
luka batin akan cenderung merasa mudah sakit hati. Meski itu hanya candaan dari
teman tetapi Anda akan merasa sakit hati.

Siapa
saja bisa sakit hati. Tapi ciri orang dengan luka batin dia akan sakit hati
lebih sering karena dirinya sudah tidak mampu memfilter mana hal yang
seharusnya biasa saja dan tidak.

 

Itulah
beberapa ciri-ciri orang luka batin yang bisa Anda kenali sebagai penyebab luka
batin. Luka batin memang tidak terlihat tetapi jangka waktu sakitnya bisa lebih
lama dan dampaknya bisa lebih parah dibandingkan luka fisik.

Penyebab Luka Batin dan Cara Menyembuhkannya

Ada
berbagai cara untuk menyembuhkannya. Namun sebelum itu saya ingin menyarankan
kepada Anda untuk tidak terburu-buru dalam menyembuhkan luka batin.

Seperti
proses terbentuknya luka batin yang sudah terjadi sejak Anda kecil. Maka ntuk
menyembuhkannya pun tidak bisa dalam waktu semalam.

Saya
pun tidak akan menyuruh Anda lekas berdamai dengan diri Anda sendiri. Karena
saya tahu itu membutuhkan proses yang tidak sebentar.

Bahkan
butuh waktu tahunan untuk bisa mengenali dan menerima luka batin hingga pada
akhirnya memutuskan untuk menyembuhkan luka batin yang kita alami, tergantung
seberapa parah dan lama luka batin itu Anda abaikan.

Saya
bisa mengatakan ini karena saya mengalaminya dan sampai sekrang pun belum bisa
dibilang 100% sembuh. Terkadang masih ada sesuatu yang terlewat dan tanpa sadar
meninggalkan luka batin.

Saya
lebih menyarankan kepada Anda untuk lebih mengenali diri Anda sendiri. Carilah
waktu dimana Anda benar-benar berada dengan diri Anda sendiri. Dan runut
kembali apa yang membuat Anda sakit hati. Mungkin akan ada beberapa memory
kejadian masa lalu yang coba Anda lupakan akan muncul kembali. Tidak apa-apa
dan jangan abaikan itu.

Seperti
mengobati luka fisik, Anda harus membersihkan dulu lukanya dengan alkohol atau
air bersih. Saat itu akan terasa perih bukan? Rasakan sensasi perihnya. Nah,
setelah itu bisa Anda tutup luka dengan plester.

Begitu
juga halnya dengan luka batin. Mungkin akan terasa tidak nyaman dan bahkan
menyakitkan untuk mengingatnya. Luka batin terhadap orang tua, sahabat,
saudara, pasangan. Mereka adalah orang-orang terdekat Anda, justru itu sangat
rentan menyakiti Anda. Ingatlah kembali apa yang membuat Anda merasa sangat
terluka, mungkin perkataannya, perbuatannya, cara memperlakukan Anda, dan
bagaimana mereka mengabaikan diri Anda.

Satu
hal yang ingin saya tekankan pada Anda bahwa terluka itu bukan hal yang
memalukan. Anda tidak datang ke dunia ini untuk menjadi orang yang sempurna.
Luka batin Anda pun tidak selalu berdampak buruk. Ada kalanya dia adalah
penyelamat Anda untuk bisa hidup lebih baik di masa depan.

Jangan
pernah lagi abaikan luka batin Anda. Berproseslah untuk menerimanya perlahan.
Jangan pernah takut orang lain tahu bahwa Anda terluka, karena itu bukan aib.

Anda
pun tidak harus me-restart hidup Anda dari awal untuk bisa menghapus
kenangan-kenangan buruk dalam hidup Anda sebelumnya. Karena itu merupakan
serangkaian pengalaman dan peta hidup yang membuat Anda sampai pada titik ini.
Titik dimana Anda tersadar bahwa Anda terluka dan siap menyembuhkannya.