Perbedaan Biaya Kuliah SNMPTN dan SBMPTN

Mengikuti seleksi di perguruan tinggi negeri cukup banyak
pilihan jalurnya, yang kini kita kenal adalah SNMPTN dan SBMPTN. Ada juga seleksi
yang diselenggarakan secara mandiri oleh perguruan tinggi tersebut yang
dinamakan seleksi mandiri.

Selama ini banyak pertanyaan mengenai perbedaan biaya
kuliah SNMPTN dan SBMPTN. Persoalan biaya untuk kuliah di perguruan tinggi
negeri ini perlu diperhatikan oleh pemerintah agar Pendidikan dapat dirasakan
secara merata dan adil.

Oleh karena itu, pemerintah melalui Lembaga Tes Masuk
Perguruan Tinggi (LTMPT) melalui laman resminya telah menginformasikan terkait
jadwal resmi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

 

Sumber Gambar : www.quipper.com

Apakah Ada Perbedaan Biaya Kuliah SNMPTN dan SBMPTN ?

Tidak ada perbedaan biaya kuliah SNMPTN dan SBMPTN. Jumlah
biaya kuliah yang dibayarkan ke perguruan tinggi ternyata sama saja. Namun
perbedaannya adalah ada perguruan tinggi yang menggunakan sistem Uang Kuliah
Tunggal (UKT) dan Biaya Operasional Pendidikan (BOP). Apa itu UKT dan BOP?

Umumnya, perbedaan mendasar antara UKT dan BOP adalah
sistem penghitungan besaran biayanya. Untuk biaya kuliah jalur SNMPTN dan
SBMPTN sendiri sebenarnya tidak ada perbedaan mencolok.

Mengapa demikian? Karena biaya kuliah atau UKT untuk
mereka yang lulus melalui SNMPTN maupun SBMPTN dikelompokkan dengan besaran
biaya UKT yang sama. Jika kampus tersebut menerapkan total pengelompokkan UKT
sebanyak 8 kelompok, maka biasanya besaran biaya kuliah SNMPTN dan SBMPTN ini
akan masuk pada kelompok UKT 1 dan UKT 2.

Setelah membayar UKT atau BOP, Anda pun tidak perlu lagi
membayar biaya pendidikan lainnya. Pasalnya, semua biaya termasuk biaya
laboratorium, biaya praktikum, atau apapun itu, sudah termasuk ke dalam
perhitungan UKT atau BOP Anda.

Namun, hal ini hanya untuk beberapa perguruan tinggi
negeri tertentu ya. Karena ada pula sejumlah PTN yang mengharuskan mahasiswanya
untuk membayar biaya lain-lain di luar UKT atau BOP yang sudah dibayarkan
sebelumnya.

Penetapan kelompok UKT atau BOP setiap semesternya ini
dipengaruhi oleh besaran penghasilan orang tua/wali mahasiswa.

 

Perbedaan Biaya Kuliah SNMPTN dan SBMPTN Saat Pendaftaran

Seperti yang sudah diketahui bahwa tidak ada perbedaan
biaya kuliah SNMPTN dan SBMPTN. Meski demikian ada perbedaan dari biaya
pendaftaran antara mendaftar SNMPTN dan SBMPTN. Siswa yang mengikuti SBMPTN diharuskan
untuk membayar biaya pendaftaran. Berbeda dengan SNMPTN yang tidak ada biaya
yang harus dibayarkan.

Agar bisa mengikuti SBMPTN, calon mahasiswa harus
mendaftarkan diri melalui LTMPT. Bagi calon mahasiswa yang memilih kelompok
saintek atau soshum akan dikenakan biaya Rp 200.000 dan Rp 300.000 bagi
kelompok campuran.

Ketika ingin mendaftarkan diri mengikuti SBMPTN, seluruh
calon peserta wajib membayar besaran biaya sesuai ketentuan yang sudah
ditetapkan oleh LTMPT. Biaya pendaftaran ini bisa dikategorikan semacam cover
charge
untuk menutupi ongkos cetak soal, lembar jawaban dan operasional
lainnya selama SBMPTN berlangsung.

 

Contoh Perbedaan Biaya Kuliah SNMPTN dan SBMPTN dari UKT
dan BOP

Berikut ini adalah contoh UKT di Universitas Gadjah Mada yang
terbagi menjadi 9 UKT berdasarkan kriteria penghasilan wali.

 

Kelompok

Kriteria penghasilan (penghasilan kotor+penghasilan
tambahan)

UKT 0

Peserta Bidikmisi

UKT 1

Penghasilan ≤ 500.000

UKT 2

500.000 < Penghasilan ≤ 2.000.000

UKT 3

2.000.000 < Penghasilan ≤ 3.500.000

UKT 4

3.500.000 < Penghasilan ≤ 5.000.000

UKT 5

5.000.000 < Penghasilan ≤ 10.000.000

UKT 6

10.000.000 < Penghasilan ≤ 20.000.000

UKT 7

20.000.000 < Penghasilan ≤ 30.000.000

UKT 8

Penghasilan > 30.000.000

 

Sementara untuk BOP, prinsip yang digunakan biasanya
berdasarkan pembagian ranah ilmu dan keperluan mahasiswa di setiap jurusan.
Ranah ilmu per jurusan bisa dibagi menjadi 4 kelompok, ranah sosial-humaniora,
ranah sains, ranah rekayasa, dan ranah kedokteran. Kelompok-kelompok ini
ditentukan karena setiap rumpun akan memiliki besaran kebutuhan yang berbeda.
Setiap BOP tersebut akan dibagi lagi menjadi beberapa kelas.

Salah satu perguruan tinggi yang menerapkan sistem BOP
adalah Universitas Indonesia. BOP di UI dibagi menjadi 2 jenis, yakni BOP-Berkeadilan
dan BOP-Pilihan. Besaran nominal BOP-Pilihan lebih tinggi dibanding
BOP-Berkeadilan. Berikut perinciannya:

Besaran BOP-Berkeadilan adalah sebagai berikut (dalam
Rupiah):

Rumpun

Sains Teknologi dan Kesehatan (IPA)

Sosial Humaniora (IPS)

Kelas 1

0 s.d. 500.000

0 s.d. 500.000

Kelas 2

500.000 s.d. 1.000.000

500.000 s.d. 1.000.000

Kelas 3

1.000.000 s.d. 2.000.000

1.000.000 s.d. 2.000.000

Kelas 4

2.000.000 s.d. 4.000.000

2.000.000 s.d. 3.000.000

Kelas 5

4.000.000 s.d. 6.000.000

3.000.000 s.d. 4.000.000

Kelas 6

6.000.000 s.d. 7.500.000

4.000.000 s.d. 5.000.000

Besaran BOP-PIlihan adalah sebagai berikut (dalam Rupiah): 

Rumpun

Sains Teknologi dan Kesehatan (IPA)

Sosial Humaniora (IPS)

Kelas 1

10.000.000

7.500.000

Kelas 2

12.500.000

10.000.000

Kelas 3

15.000.000

12.500.000

Kelas 4

17.500.000

15.000.000

Kelas 5

20.000.000

17.500.000

 

Penerapan biaya kuliah dengan sistem UKT atau BOP ini
berlaku bagi seluruh mahasiswa yang diterima melalui SNMPTN dan juga SBMPTN.
Acuan nominal biaya pendidikan yang dibayarkan pun tidak memiliki perbedaan.

Perbedaan biaya kuliah antar mahasiswa bukan dipengaruhi
oleh seleksi penerimaan SNMPTN atau SBMPTN, melainkan dipengaruhi oleh latar
belakang ekonominya. Meski sama-sama masuk melalui jalur SBMPTN, biaya kuliah
yang dibayarkan mahasiswa A bisa jadi berbeda dengan mahasiswa B. Misalnya
untuk mahasiswa A berlaku UKT kelompok 2, sementara mahasiswa B UKT kelompok 5.
Penetapan kelompok UKT atau kelas BOP ini sangat dipengaruhi oleh besaran
penghasilan orang tua/wali.

Secara umum, setelah membayar UKT atau BOP setiap
semesternya, Anda tidak perlu membayar biaya pendidikan lain. Berbeda dengan
mahasiswa yang masuk PTN melalui jalur mandiri, dimana masih dikenakan
kewajiban membayar biaya pengembangan atau uang pangkal. Setiap perguruan
tinggi memiliki kebijakan masing-masing.

Perlu Anda ketahui pula, akreditasi sekolah akan
mempengaruhi penilaian dan jumlah kuota siswa yang bisa mengikuti seleksi
SNMPTN. Semakin baik akreditasi sekolah, semakin banyak jumlah siswa yang bisa
mengikuti seleksi.

Sedangkan untuk SBMPTN harus mengikuti tes terlebih dulu.
Adapun tes yang harus diikuti meliputi Tes Potensi Skolastik, Bahasa Inggris,
dan Tes Kemampuan Akademik. Setiap peserta hanya bisa mengikuti tes sebanyak 1
kali.

Besaran biaya kuliah di perguruan
tinggi negeri memang lebih terjangkau dibandingkan perguruan tinggi swasta.
Namun ada kebijakan yang dimiliki kampus untuk menetapkan biaya UKT dan BOP
seperti contoh dua kampus di atas.

Bagi Anda yang gagal mengikuti
SNMPTN dan SBMPTN, masih ada kesempatan untuk masuk melalui jalur Seleksi
Mandiri. Seleksi mandiri ini dilaksanakan oleh masing-masing kampus dan jadwalnya
tidak serempak seperti SBMPTN.

Biaya kuliah melalui seleksi
mandiri ada perbedaan di biaya pengembangan atau uang pangkal. Namun kembali
lagi pada masing-masing kebijakan kampus. Ada juga kok perguruan tinggi negeri
yang tidak menaikkan tarif uang pangkal meski membuka seleksi mandiri.

Kesimpulannya untuk biaya kuliah
di perguruan tinggi lebih baik Anda rajin mencari informasi yang valid dari website
resmi atau datang langsung ke bagian administrasi kampus. Karena Anda juga
perlu bertanya apakah ada biaya tambahan selama pendidikan selain UKT dan BOP.

Demikian informasi mengenai adakah
perbedaan biaya kuliah SNMPTN dan SBMPTN selama ini. Jangan lupa untuk
mengunjungi website resmi LTMPT dan kampus pilihan Anda untuk mendapatkan informasi
lebih rinci.