Cara Mengatur Waktu Agar Lebih Produktif (Review Buku Make Time)

 

Dalam sehari kita semua memiliki waktu yang sama, yaitu 24
jam. Namun terkadang kita masih merasa bahwa 24 jam tidak cukup untuk melakukan
semua tugas. Di sisi lain, tidak sedikit yang masih tidak tahu harus bagaimana
menghabiskan 24 jam waktu mereka dalam sehari.

Bagaimana ini bisa terjadi adalah karena masing-masing diri
kita memiliki jadwal yang berbeda dan cara menyelesaikan tugas yang berbeda.
Pada akhirnya tidak penting berapa jam waktu yang kita miliki tetapi bagaimana kita
menghabiskan waktu dalam sehari.

Orang-orang yang lebih peduli tentang waktu, mungkin di
akhir hari menjelang tidur mereka akan dilanda overthinking tentang apa
saja yang sudah terjadi dari pagi sampai malam, apa saja yang sudah dan belum
dia lakukan. Bahkan banyak juga yang masih memikirkan tentang hal yang sudah
lama ingin dikerjakan tetapi belum punya waktu untuk mengerjakannya.

Belajar mengatur waktu (time management) memang tidak
kita dapatkan saat berada di sekolah. Oleh karena itu, banyak orang yang
menghabiskan waktu dengan cara berbeda karena tidak ada standarnya.

Ada buku yang membahas soal bagaimana mengatur waktu karya Jake
Knapp dan John Zeratsky yang berjudul “Make Time”.
Buku ini lebih banyak
membahas tentang bagaimana kita mengatur waktu dan lebih fokus untuk
menyelesaikan apa yang terjadi pada hari itu.

Selain dari buku tersebut, sebenarnya sudah banyak buku atau
informasi di internet yang banyak membahas soal manajemen waktu. Namun mungkin
belum berdampak pada kehidupan kita karena caranya yang mungkin tidak sesuai
dengan diri kita atau hal lainnya.

Mengapa belum berdampak bagi kita? Karena selama ini mungkin
kita terlalu fokus belajar hanya pada bagaimana trik mengatur waktu tetapi kita
lupa apa saja yang bisa menyebabkan kita gagal dalam mengatur waktu. Disinilah
letak fundamental atau mindset yang sebenarnya kita miliki tentang bagaimana
kita selama ini menghabiskan waktu 24 jam kita.

Dalam buku tersebut disampaikan bahwa ada 4 prinsip dasar mengatur
waktu yang mendasari 87 saran atau cara mengatur waktu. Sehingga diharapkan
dengan mempelajarai 4 prinsip dasar dalam mengatur waktu kita bisa lebih
berhasil saat mempraktekkan tips mengatur waktu.

 

Mengapa Kita
Selalu Merasa Sibuk?

Sebelum membahas 4 prinsip dasar tersebut, kita perlu tahu
dulu alasan mengapa kita selama ini sibuk dan seperti kekurangan waktu. Menurut
buku “Make Time” ada 2 penyebab kesibukan kita di abad 21 ini, yaitu :

1.       Busy
bandwagon

Adalah sebuah mindset atau budaya yang menekankan bahwa jika
ingin sukses diri kita harus selalu sibuk dan produktif setiap menitnya.
Artinya ketika kita memiliki rasa malas sedikit saja maka kita akan tertinggal
dari yang lain.

Dampaknya kita terus terdorong untuk selalu sibuk, meski
sebenarnya kita perlu sesibuk itu. Kita jadi selalu mencari-cari kegiatan,
mengambil semua jadwal kerja dan memastikan kita tidak memiliki waktu kosong
dalam sehari itu.

2.       Infinity
Pools

Adalah distraksi yang tak berkesudahan karena kesenangan
instan yang tidak ada habisnya, seperti scrolling Instagram, facebook,
youtube, dll. Biasanya kita mengalihkan otak kita dengan dalih untuk
beristirahat dengan cara infinity pools ini.

Ketika kita bekerja dan mulai merasa lelah maka kita akan
meraih gadget kita dan mulai mengistirahatkan otak dengan bermain sosmed. Tapi
pada akhirnya kita mendapati bahwa diri kita hanya buang-buang waktu dan merasa
bersalah karena tidak benar-benar istirahat. Pada dasarnya bermain sosmed juga
menghabis energi kita lho.

Pernahkah Anda mengalami itu?

Otak kita terdistraksi dalam siklus yang semu, karena kita
akan terus dibuat sibuk dengan kegiatan yang auto pilot tersebut. Kerja dan
bermain sosmed.

 

Langkah
Fundamental Dalam Mengatur Waktu

·        
Highlight

Highlight adalah cara dengan menentukan hal apa yang menjadi
prioritas kita di pagi hari. Dalam buku tersebut ada 3 hal yang bisa kita pilih
atau fokuskan, yaitu apa yang penting, apa yang bermakna, dan apa yang buat
diri kita senang.

Kita dapat mulai menentukan apa highlight kita dengan cara
menuliskannya. Jika masih bingung, tuliskan semua hal yang terpikirkan dan
mulailah menyusunnya berdasarkan skala prioritas yang disebutkan tadi.

·        
Laser

Laser adalah tahap dimana kita menjadi benar-benar fokus di
masa kini dan mengerjakan apa yang sudah ditentukan sebelumnya, sehingga kita
tidak terdistraksi oleh hal-hal lain yang mengundang perhatian secara tidak
sadar.

Seperti lampu laser yang hanya fokus menyorot satu target
dan bukan target lainnya. Caranya bisa dengan menjauhkan gadget saat kita
bekerja.

·        
Energize

Energize adalah memberikan energi untuk tubuh supaya kita
bisa lebih fokus dalam jangka waktu yang panjang. Caranya adalah dengan
mengurus dan memenuhi kebutuhan tubuh kita. Hal ini bisa kita lakukan dengan
aktif bergerak, berolahraga, tidur yang cukup dan berkualitas, makan makanan
yang sehat.

Tanpa memperhatikan energi yang masuk dalam tubuh maka
sebenarnya kita tidak bisa fokus mengerjakan apa yang perlu kita kerjakan.

·        
Reflect

Merefleksikan berbagai cara menajemen waktu yang sudah kita
coba agar bisa kita pilih mana yang bisa dipertahankan menjadi kebiasaan dan
mana yang tidak, atau bisa juga kita memodifikasi sesuai hasil yang kita
dapatkan.

Dengan cara refleksi ini kita bisa memilih tips mana dari
segudang cara yang ditawarkan. Kita coba satu cara, mempraktekkan, refleksikan,
dan mengevaluasinya. Tentunya yang sesuai dengan diri kita.

Pada dasarnya buku “Make Time” tersebut mencoba membantu
kita untuk memilih dan melakukan hal-hal yang memang penting untuk diri kita.
Karena kebutuhan dan kepentingan setiap orang berbeda sehingga tidak ada cara
yang standar untuk digunakan oleh semua orang.

 

Perlu kita ketahui bahwa yang susah itu bukan mengatur waktu
yang dimiliki, tetapi yang susah adalah mengatur diri kita (self management). Menurut
Tom Mc Ifle, dalam mengatur waktu kita memerlukan awareness, arrangement,
dan adaptation.

Dalam tahap awareness kita harus paham seberapa efektif
dan efisien waktu yang kita miliki. Caranya adalah mengenal waktu “On” kita.
Karena bisa saja kita sebenarnya lebih cepat mengerjakan sesuatu di malam hari
dibandingkan di siang hari. Maka kita gunakan waktu malam kita untuk
mengerjakannya secara efektif dan efisien.

Cara mengatur waktu yang baik salah satunya adalah dengan
menghubungkan tujuan dengan aktivitas yang kita kerjakan. Jangan sampai apa
yang dikerjakan ternyata tidak mengarah pada tujuan kita.

Seringkali kita terlalu capek mengerjakan apa yang tidak
sesuai dengan tujuan sehingga diujung hari kita merasa kekurangan waktu atau
kehabisan waktu. Oleh karena itu, penting untung Menyusun kegiatan berdasarkan
skala prioritas.

Kendala lain dalam mengatur waktu juga berasa dari diri
kita, yaitu datangnya rasa malas yang tidak kenal waktu. Pernah kan kita
mengalami sudah menyusun jadwal untuk hari ini tetapi malah kita gunakan untuk
tidur atau bermain hal lain yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan
prioritas kita.

Jika rasa malas datang dan kita sering tidak bisa
melawannya, maka hal yang perlu dilakukan adalah melihat kembali apa tujuan
kita. Semakin kuat tujuan yang kita tanam seharusnya lebih kuat melawan rasa
malas. Oleh karena itu, penting mencari strong why dari setiap tujuan
yang kita tetapkan.