Cerita Lucu Islami Mendidik

Membaca kisah-kisah inspiratif
seringkali menjadi nutrisi pikiran kita, terlebih jika itu bacaan ringan
seperti berikut ini kumpulan cerita lucu islami mendidik.

Bukankah Islam mengajarkan
ketenangan hati, lalu kenapa dibikin beban dan tegang dalam menjalaninya?

Yuk, kita simak cerita lucu islami
mendidik ini yang bisa membuat keimanan kita bertambah sekaligus tertawa.

 

Cerita Lucu Islami Mendidik –
Kumpulan Cerita Pendek

Kisah Si Belang, Si Botak dan
Si Buta

Al-kisah pada jaman dahulu, ada
tiga orang dari bani israil, yaitu si Belang, si Botak dan si Buta, suatu
ketika Allah ingin menguji mereka bertiga.

Allah pun mengutus Malaikat
kepada si Belang, Malaikat pun bertanya ” dalam hidup ini apa kira-kira yang
paling engkau inginkan?”

“Aku ingin sembuh dari penyakitku
dan aku ingin mempunyai kulit yang indah, agar orang tidak lagi jijik
melihatku” kata si Belang berharap.

Langsung malaikat pun mengusap si
Belang, dan ajaib seketika cacat nya pun hilang, kulitnya kembali bersih dan
bercahaya.

Makna cerita pendek islami dari
kisah si belang, si botak dan si buta adalah:

Kita harus sadar bahwa apapun
yang kita miliki ini semuanya adalah titipan, sewaktu-waktu pasti akan ditarik
kembali oleh Sang Maha Pemberi. Untuk itu kita harus rela dan ikhlas
menerimanya.

 

Rokok didalam Surga

Setiap pagi hari, disebuah masjid
di daerah Bandung, mengadakan pengajian rutin atau biasa yang disebut kuliah
subuh. Mereka mendatangkan seorang Ustadz yang membimbing mereka. Pada suatu
hari, pak Ustadz pun mengadakan tanya jawab kepada para jamaah. Hingga ada
salah satu jamaah yang menanyakan sesuatu kepada pak Ustadz.

Jamaah : “Assalamualaikum pak,
saya mau bertanya.”

Ustadz : “Waalaikumsalam,
silahkan mau bertanya apa ?”

Jamaah : “Di dalam surga apakah
ada rokok pak Ustadz ?”

Ustadz : “Oh ya ada pastinya.”

Jamaah : “Alhamdulilah, akhirnya
saya bisa tidur nyenyak,”

Ustadz : “Eh jangan seneng dulu,
ada tapi nya nih”

Jamaah : “Tapi kenapa pak Ustadz
? ”

Ustadz : “Sayangnya di surge
gaada api, kalau anda mau menyalakan rokok, tentu anda harus pergi ke Neraka.”

Jamaah pun langsung terdiam
dengan ekspresi muka yang kehilangan harapan.

 

Percakapan Pak Ustadz dan
Anggota DPR

Pada suatu hari, ada seorang
anggota DPR dan seorang Ustadz yang sedang berbicara. Anggota DPR itu terlebih
dahulu memeberikan pertanyaan kepada sang Ustadz.

DPR : “Pak mau nanya nih, menurut
bapak, antara DPR sama Menteri manakah yang lebih hebat ? ”

Ustadz : “Ya tentu lebih hebat
anggota DPR seperti bapak dong. Kan kalau DPR bisa memerintah menteri kalau
menteri gak bisa memerintah DPR.”

Mendengar pengakuan Ustadz
tersebut, sang anggota DPR tersenyum kegirangan. Namun Anggota DPR tersebut
menanyakan satu pertanyaan lagi untuk Pak Ustadz.

DPR: “Lalu jika dibandingkan
dengan KPK, hebatan mana ?”

Ustadz : “Masih hebatan bapak DPR
juga, karena ketua KPK dipilih sama bapak juga, sedangkan DPR tidak dipilih
oleh KPK.”

Si DPR semakin senang mendengar
jawaban pak Ustadz, karena merasa tidak cukup puas, akhirnya ia menanyai ustadz
tersebut dengan pertanyaan lagi.

DPR : “Ini pertanyaan yang terakhir
nih pak Ustadz, jawab dengan jujur ya ? jika anggota DPR seperti saya
dibandingkan dengan Nabi, hebatan mana pak Ustadz ?”

Ustadz : “Oh ya tentu masih
hebatan bapak dong.”

DPR : (memasang ekspresi
terkejut) “Mengapa bisa begitu pak Ustadz ? Apa alasannya ?”

Ustadz : “Ya tentu bisa dong,
jika nabi selalu takut dengan Allah sedangkan bapak sudah tidak takut lagi
dengan ALLAH.”

Mendengar jawaban pak Ustadz,
anggota DPR itu hanya senyum cengar-cengir. Karena ia merasa tersindir dengan
kata-kata pak Ustadz.

 

Seorang Banci yang Ingin
Bertaubat

Di sebuah kota di pinggiran
Jakarta, ada seorang banci yang memiliki nama Tessi. Pada suatu hari, Tessi pun
ingin bertaubat dan ia pun akhirnya menemui pak Ustadz yang mungkin bisa
membantunya.

Tessi : “Assalamualaikum pak
Ustadz.”

Ustadz : “Waalaikumsalam, ada apa
datang kemari ?”

Tessi : “Begini pak Ustadz,
setelah saya berfikir saya memutuskan untuk bertaubat.”

Ustadz : “Alhamdulillah, akhirnya
pintu hati kamu terbuka untuk menjadi seorang laki-laki sejati kembali.”

Tessi : “Bukan seperti itu maksut
saya pak Ustadz, tapi saya berniat untuk menggunakan jilbab menutupi aurat.”

Ustadz : “Astaghfirullah hal
Adzim”

 

Cerita Lucu Islami Mendidik Dari Sahabat Nabi

Tak ada yang lebih mahir membuat
Rasulullah tersenyum lebar melebihi Nu’aimān bin Umar Al-Anshāry. Ia sumber
kekonyolan dan kelakar pada zamannya. Dalam pelbagai riwayat, tingkah konyolnya
sering kali membuat Rasulullah kerepotan tapi berujung pada senyuman. Sekali
waktu, sebagaimana diceritakan dalam kitab Musnad Imam Ahmad, ketika Nu’aiman
berzikir di dalam Masjid bersama dengan Rasulullah dan para sahabat, datang
seorang Badui yang mengendarai onta dan hendak bertemu dengan Rasulullah. Ia
pun masuk ke dalam masjid, mendekati Rasulullah yang sedang khusyuk berzikir.
Nu’aimān dan para sahabat yang lain segera menyingkir karena orang Badui
tersebut hendak berbicara empat mata dengan Rasulullah. Di luar masjid mereka
melihat seekor onta yang cukup gemuk. Salah seorang sahabat mendekati Nu’aimān.
“Bagaimana kalau kita sembelih saja onta itu?” ucapnya sembari menunjuk onta
yang berada di bawah pohon kurma di depan Masjid. “Ide bagus. Tapi, kalau
ketahuan siapa yang akan bayar?” tanya Nu’aimān. “Urusan gampang. Kan ada
Rasulullah. Pasti beres,” jawab sahabat itu meyakinkannya. “Rasulullah adalah
garansi dan solusi segala musim. Ada Rasulullah, segala urusan beres,” demikian
pikir Nu’aimān. Ia pun segera mencari golok. Onta berhasil disembelih sesaat
sebelum orang Badui itu keluar dari Masjid. “Ontaku, Muhammad. Ontaku
disembelih lelaki keparat itu!” teriak orang Badui. Rasulullah segera menuju
sumber kagaduhan, kemudian bertanya siapa pelaku yang lancang menyembelih Onta
orang Badui itu. “Nu’aimān, Rasulullah,” jawab sahabat serempak. Rasulullah
segera mencari Nu’aiman yang ternyata bersembunyi di rumah Ziba’ah binti
Zubair. Di sebuah ruangan kosong ia menutupi tubuhnya dengan daun Kurma.
Rasulullah meminta Nu’aimān keluar ruangan dan menginterogasinya. “Siapa yang
menyuruhmu menyembelih onta si Badui?” tanya Rasulullah. “Mereka
(sahabat-sahabat lain yang ada di Masjid) yang menyuruh. Bahkan, mereka bilang
nanti kalau misalnya orang Badui minta ganti, Rasulullah yang akan tanggung
jawab,” kata Nu’aimān. Rasulullah menghela napas panjang dan menggelengkan
kepala sembari tersenyum. Saking seringnya Nu’aimān bertindak konyol dan
berhasil membuat tertawa lepas, Rasulullah berkata kelak Nu’aimān akan masuk
surga sembari tertawa.

 Cerita Lucu Islami Mendidik – Wajah
Setan dan Puasa Enam Bulan

Al-Jāhiz adalah seorang ulama
yang pandai membuat lelucon dengan menertawakan dirinya sendiri. Sekali waktu
ia berkisah. Saat ia berdiri di depan pintu rumahnya, seorang wanita cantik
menghampiri. Ia berpikir wanita itu tertarik pada ketampanan dan karisma yang
dimilikinya. Ia segera digelandang oleh wanita tersebut. “Tunggu dulu. Sabar.
Jangan buru-buru. Kita halalkan dulu hubungan kita. Biar sama-sama nyaman,”
ucapnya. Wanita itu tak menghiraukannya. Cengkeraman tangannya semakin kuat,
derap langkahnya kian cepat, hingga sampailah mereka di depan sebuah toko
perhiasan. Di hadapan pemilik toko, perempuan itu berkata tegas, “seperti ini!”
Al-Jāhiz kebingungan. Ia tak mengerti maksud pembicaraan antara si perempuan
dengan si pemilik toko. “Jadi dia akan membuatkanku perhiasan?” tanya Al-Jāhiz
kepada pemilik toko. “Bukan. Perempuan itu pernah membawa batu mata cincin
kepadaku, dan menyuruhku untuk melukiskan gambar setan di atasnya. Aku berkata
padanya bahwa aku tak pernah melihat setan sama sekali. Lalu dia datang dan
membawamu kemari,” jawab pemilik toko. Kepiawaian Al-Jāhiz dalam memproduksi
humor dan kelakar, salah satunya dituangkan dalam karyanya yang bertajuk
Al-Bukhala. Ia bercerita tentang orang-orang pelit yang menjalani hidup dengan
aneh, konyol, dan menjijikkan.

Ibnu Al-Jauzi adalah ulama
humoris yang mengabadikan kisah-kisah kepandiran dalam karyanya yang sangat
populer bertajuk Akhbaārul Hamqā wal Mughaffalīn. Salah satu kisahnya adalah
tentang seorang pria yang baru mengetahui bahwa pahala puasa hari Asyura sama
dengan pahala puasa setahun penuh. Pria tersebut akhirnya berpuasa setengah
hari. “Alhamdulillah berarti kamu telah mendapat pahala selama enam bulan.
Lumayan dari pada tidak sama sekali” ucap Ibnu Al-Jauzi. Humor memiliki
korelasi yang cukup dekat dengan agama. Ia menjadi medium yang ampuh untuk
mendakwahkan ajaran dan nilai-nilai agama. Di Indonesia, para penceramaah kerap
memanfaatkan humor sebagai bahan untuk menghayati nilai-nilai dan ajaran agama.
Beberapa ulama bahkan mengabadikan koleksi humor mereka dalam bentuk karya
seperti yang dilakukan oleh Kiai Bisri Mustofa yang menulis buku humor bertajuk
Kasykul: Kumpulan Cerita Lucu (1989). Seorang kiai di pelosok Jawa Tengah
sempat berkata kepada anak-anaknya, yang relevan dalam konteks ini, “Aku sangat
banyak membaca kitab. Aku mutalaah bejibun referensi. Tujuannya cuma satu, agar
aku tahu betapa rahmat dan kasih sayang Allah sedemikian luasnya.” Ya, rahmat
dan kasih sayang Allah memang tak terbatas. Ia melingkupi segala, termasuk
mereka yang beriman dalam balutan sikap yang kerap mengundang tawa.

 

Itulah beberapa cerita lucu
islami mendidik yang tidak biasa kita ketahui. Bisa jadi dongeng juga untuk
anak-anak kita sebelum tidur untuk belajar mengenalkan Islam kepada mereka
dengan cara yang menyenangkan.

Semoga kumpulan cerita lucu islami mendidik di atas menambah keimanan kita.

Referensi :

https://tirto.id/dHHG

 https://detiklife.com/2018/08/15/cerita-lucu-islami/