6 Tips Cara Menghadapi Ketika Kamu Dicaci, Dihina, Dibully, dan Diremehkan

Kita seringkali tidak tahu harus melakukan apa ketika dicaci, dihina, dibully, bahkan diremehkan oleh orang lain. Yang ada kita hanya merasa sedih dan kecewa. Mungkin juga ada yang berpikir bahwa inilah akhir dari cerita hidupmu.

6 Tips Cara Menghadapi ketika dicaci, dihina, dibully, dan diremehkan

Berikut ini akan saya bagikan tips cara menghadapi ketika kita dicaci, dihina, dibully, dan diremehkan.
Semoga bermanfaat bagi kehidupan kita ya!

Perlu diketahui bahwa kita tidak bisa mengendalikan orang lain, yang bisa kita lakukan adalah mengendalikan respon kita terhadap perilaku atau sikap mereka.

Cacian, hinaan seringkali berawal dari perbedaan selera, baik itu berupa perbedaan pendapat dan pemikiran.  Namun tidak seharusnya menjadi sesuatu yang pantas untuk dihina dan dicaci. Karena setiap kita adalah unik dan menarik. Tapi tetap saja ketika kita yang jadi korban bullyan atau hinaan dari mereka, tak banyak yang bisa kita perbuat untuk mengendalikan tindakan mereka.

Memilih Untuk Tidak Menanggapi

Ada baiknya ketika itu terjadi lebih baik diam dan tidak meresponnya. Ada cerita seorang pemuda yang berkata-kata kasar terhadap gurunya tapi guru itu hanya diam saja hingga pemuda itu berhenti berkata kasar. Pemuda itu lalu marah dan bertanya pada gurunya kenapa dia tidak membalas perkataannya. Kemudian guru itu bertanya balik kepada si pemuda.

“Sesuatu yang diberikan kepada orang lain tapi ternyata tidak diterima maka milik siapa pemberian itu?”, tanya sang guru.

Si pemuda menjawab,”Jelas itu kembali menjadi milik si pemberi”.

“Betul” kata gurunya. “Sesuatu itu akan kembali menjadi milik si pemberi. Saya tidak mau menerima perkataan kasarmu maka kata-kata itu akan berbalik kepada pemilik sebelumnya”.

Cerita tersebut ibarat seperti ketika kita mencoba meludahi langit maka ludah itu akan kembali jatuh ke wajah kita. Seperti itulah hinaan dan cacian yang tidak mendapatkan respon atau tanggapan.

Maka sadarlah kapan waktu yang tepat untuk merespon atau menghiraukannya. Tidak ada ruginya menjadi bijaksana dan bersikap lebuh dewasa saat menghadapi mereka yang mudah mengeluarkan kata-kata negatif.

Hindari Si Pembully atau Pembuat Masalah

Jika kita menjadi korban bully sebaiknya hindari sumber masalah. Bukan berarti kita kalah tapi menghindari menunjukkan bahwa kita punya sikap untuk tidak dalam masalah yang selalu mereka ada-adakan terkait dengan diri kita.

Setiap orang memiliki masa depan yang cerah dan indah. Namun kadang bisa musnah hanya karena dibully. Hati-hati ketika memilih teman dan lingkungan bergaul. Jangan takut dibully ketika kita lebih memilih mengikuti hati nurani.

Hindari orang-orang yang suka membully dan hindari segala situasi yang memungkinkan bullying terjadi. Karena bullying adalah sumber masalah yang harus dihindari. Sebijak mungkin dalam memilih teman dan lingkungan pergaulan.

Abaikan 

Memilih untuk mengabaikan menunjukkan bahwa kita bukan lah orang yang seperti mereka bicarakan. Biarlah kata-kata itu kembali kepada diri mereka sendiri yang lebih suka membully dan menghina kita. Ingat lah perbuatan mereka seperti sedang meludah ke langit ketika tak direspon.

Bicarakan 

Bicarakan apa yang terjadi pada dirimu dengan orang tua, guru, atau orang yang bisa dipercaya agar mereka bisa membantumu keluar dari masalah itu. Cara ini harus kita ambil ketika kita sudah tak bisa lagi menghadapinya dengan tidak merespon, menghindar, dan mengabaikan.

Memang kita adalah korban hinaan dan bullyan, tapi tanamkan pada diri kita sendiri bahwa mereka salah menilai. Kita tak seperti yang mereka katakan.

Ingat lah Bahwa Diri Kita Berharga

Ibarat uang 100 ribu yang telah diinjak-injak dan diremas-remas. Maka uang itu akan terlihat kusut tapi uang itu akan tetap memiliki nilai. Terbukti kita pun masih menyimpannya meski tampilannya sudah tak baru lagi.

Seperti itulah diri kita saat diremehkan. Kita adalah maha karya Sang Pencipta. Yakinlah nilai kita tak akan berkurang meski diremehkan orang lain.

Jangan Dengar Kata Mereka

Terkadang kita terlalu banyak memikirkan pendapat orang lain sehingga kita lupa untuk membuat diri kita bahagia. Karena kita selalu berusaha menyenangkan orang lain.

Akan selalu ada orang yang suka dan tidak suka terhadap diri kita. Jangan pernah berharap banyak dari mereka.

Akan selalu ada kata negatif yang diberikan kepada kita. Ibarat kapal yang sedang berlayar, kapal itu tidak akan selalu mendapati air yang tenang tapi ada kalanya kapal diterjang angin dan badai. Namun kapal itu tidak akan membiarkan air laut masuk sehingga membuat kapal itu hancur dan tenggelam.

Seperti kita, ketika kita terlalu banyak mendengarkan apa kata kereka maka terlalu banyak pula hal negatif yang masuk ke dalam hati dan pikiran. Dan kita pun akan semakin terpuruk. Namun situasi menjadi berbeda ketika kita mampu mengabaikan perkataan orang lain. Ya, kita memilih untuk tidak mendengarkannya.

Akan selalu ada haters dalam hidup kita, entah dari rekan kerja, teman sekolah, bahkan keluarga. Abaikan perkataan mereka dan jangan dengarkan. Ketika hinaan, cacian, bullyan datang padamu, akan selalu ada kamu yang membuktikan bahwa mereka salah.

Jangan dengarkan mereka karena kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Namun bahagiakan lah orang yang benar-benar layak untuk kita bahagiakan.