Beasiswa Kedokteran UI Hingga Menjadi Dokter Spesialis

 

Jurusan Kedokteran hingga kini
masih menjadi idola. Namun permasalahannya seringkali pada biaya kuliah yang
tidak sedikit, apalagi untuk kampus terbaik seperti UI dan UGM. Oleh karena
itu, informasi beasiswa Kedokteran UI masih banyak dicari.

Berikut ini akan kita bahas
alasan mengapa memilih beasiswa untuk masuk Jurusan Kedokteran UI, bagaimana
cara mendapatkan beasiswa kedokteran UI tersebut, dan peluang beasiswa dokter spesialis.

 

Sumber Gambar : www.merahputih.com

Mengapa Memilih Beasiswa Kedokteran UI ?

Fakultas Kedokteran UI adalah
salah satu lembaga pendidikan kedokteran terkemuka yang menjadi acuan nasional
dan hingga saat ini masih menjadi pilihan bagi calon mahasiswa dari seluruh
Indonesia. Dengan dibukanya berbagai jalur masuk ke UI, (antara lain, melalui
SNMPTN Ujian Tulis, Jalur Undangan dan SIMAK), maka mahasiswa yang menjalani
pendidikan Sarjana S1 Reguler di FKUI – pun berasal dari berbagai wilayah di
Indonesia dengan latar belakang sosial ekonomi yang beragam.

Sejalan dengan itu, timbul
permasalahan dalam Biaya Pendidikan di FKUI dan biaya hidup di Jakarta yang
menjadi kendala dan hambatan bagi para calon mahasiswa, sehingga calon mahasiwa
berkecil hati dan pesimis, merasa tidak mampu menjalani pendidikan di FKUI.

Pendidikan merupakan hak setiap
anak bangsa. Oleh karenanya sudah menjadi kewajiban FKUI untuk menjamin hak
memperoleh pendidikan kedokteran bagi setiap anak bangsa yang unggul, tanpa
terkecuali.

Permasalahan biaya pendidikan dan
biaya hidup yang menjadi salah satu permasalahan bagi para calon mahasiswa
tentu saja menjadi perhatian FKUI. Oleh karenanya, FKUI mengusahakan
ketersediaan dana dari berbagai donatur yang bersedia memberikan bantuan
finansial pada seluruh mahasiswa yang berprestasi atau kurang mampu. Para
donatur aktif yang selama ini telah membantu kegiatan pendidikan ini berasal
dari berbagai elemen, baik secara individu maupun institusi, baik swasta maupun
pemerintah.

Jadi tidak diragukan lagi bahwa
FKUI masih menjadi yang terbaik. Anda pun tidak perlu pesimis jika mengalami
kendala terkait biaya karena UI pun telah menyediakan peluang untuk mendapatkan
beasiswa hingga lulus.

 

Tips Mendapatkan Beasiswa Kedokteran UI

  • Berasal dari Jurusan IPA
    atau Sains

Untuk bisa masuk ke Jurusan Kedokteran
memang difokuskan bagi yang dulunya memilih jurusan IPA saat masih SMA. Hal ini
tentunya akan mempermudah calon mahasiswa karena berkaitan dengan mata kuliah
yang akan dipelajari nantinya lebih banyak dari rumpun IPA, seperti Biologi,
Fisika, Kimia, Matematika.

Sedangkan bagi yang saat SMA
memilih jurusan IPS bisa lebih difokuskan pada ilmu-ilmu soshum ketika akan
memilih jurusan di universitas.

  • Lulus Tes Kesehatan

Calon penerima beasiswa
kedokteran diwajibkan untuk sehat secara jasmani dan rohani. Anda dapat
melakukan check up di klinik atau rumah sakit terdekat dan membawa surat
keterangan hasil pemeriksaan pada saat seleksi administrasi.

  • Berprestasi baik

Memiliki prestasi akademik
merupakan hal yang wajib bagi calon penerima beasiswa, baik prestasi akademik
maupun non akademik. Hal ini berfungsi untuk mengasah jiwa kompetensi calon
penerima beasiswa selama ini.

  • Tidak buta warna

Selain tidak boleh buta warna,
Anda juga harus menjalani psikotes sebagai syarat penerima beasiswa kedokteran
UI.

  • Lulus Tes Universitas

Sebelum mendaftar beasiswa
pastikan Anda sudah lolos dalam tes universitas yang bersangkutan, dalam hal
ini adalah UI.

 

Jika kamu telah lulus dari SMA dan sudah menjadi mahasiswa
di salah satu kampus, terdapat beberapa syarat lebih lanjut untuk melanjutkan
program beasiswa kedokteran. Biasanya untuk syarat detailnya menyesuaikan
dengan ketentuan yang berlaku di kampus tersebut. Kurang lebih berikut adalah
syarat-syaratnya.

ü 
Menjalankan kontrak beasiswa dengan kampus
terkait.

ü 
Menjaga standar nilai akademik selama di
perkuliahan.

ü 
Tidak menikah dan hamil selama perkuliahan.

ü 
Aktif dalam pengembangan diri yang berkaitan
dengan akademis maupun organisasi.

ü 
Menjalani ikatan dinas dan magang sesuai ketentuan
kampus terkait.

 

Apabila kamu ingin mendapatkan beasiswa kedokteran dan kamu
sudah menjadi mahasiswa aktif di jurusan kedokteran, kurang lebih berikut
adalah syarat-syaratnya.

ü 
Menjaga kualitas nilai akademik dengan minimal
IPK 3.00 dari skala 4.00.

ü 
Tidak sedang menerima beasiswa dari program
beasiswa lain.

ü 
Membuat esai dengan tema tertentu berdasarkan
kebijakan universitas.

ü 
Mendapatkan rekomendasi dari Dekan.

ü 
Telah lulus ujian wawancara dengan tim penilai
yang berkaitan dengan program beasiswa.

Peluang Beasiswa Kedokteran UI untuk Dokter Spesialis

Dilansir dari kumparan, ada informasi selain beasiswa untuk
kedokteran umum, yaitu beasiswa bagi mereka yang ingin melanjutkan ke program
spesialis. Salah satu program beasiswa dokter spesialis disediakan oleh Lembaga
Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dalam Beasiswa Pendidikan Indonesia Dokter
Spesialis (BPIDS).

Program tersebut memang diperuntukkan bagi para lulusan
dokter yang ingin melanjutkan ke jenjang berikutnya.

Terdapat berbagai bidang spesialisasi yang menjadi fokus dan
prioritas dalam program ini. Bidang ilmu yang menjadi fokus dan prioritas LPDP
antara lain:

ü 
Spesialis Kebidanan dan Kandungan (Obstetri dan
Ginekologi)

ü 
Dokter Spesialis Anak

ü 
Spesialis Bedah

ü 
Dokter Spesialis Penyakit Dalam

ü 
Spesialis Anastesiologi (Ilmu
Anestesi)/Anestesiologi dan Reanimasi/Anestesiologi dan Terapi Intensif

ü 
Spesialis Radiologi

ü 
Patologi Klinik

ü 
Rehabilitasi Medik/Ilmu Kedokteran Fisik Dan
Rehabilitasi Medik.

 

Buat Anda yang berniat untuk mendapatkan beasiswa kedokteran
di UI bisa langsung cari informasinya di sini https://fk.ui.ac.id/beasiswa.html.

 

Cerita Arul, Anak Tukang Las yang Menerima Beasiswa
Kedokteran UI

Syahrul Ramadhan (18 tahun),
pelajar SMA Negeri 2 Bangko, Rokan Hilir, Riau, berhasil diterima di Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri) 2019.

Arul, begitu sapaan akrab Syahrul
adalah anak bungsu dari 3 bersaudara pasangan Azman dan Neni Marlina. Azma
bekerja sebagai tukang las dengan penghasilan tidak tetap, tergantung pesanan
las, sedangkan Ibu Arul seorang penyapu jalan.

Kisah Arul lolos bersaing dengan
ribuan pesaing lain dari banyak siswa keluarga mapan menjadi sebuah inspirasi
semangat dan ketekunan belajar adalah kunci keberhasilan meraih impiannya:
tembus FKUI, salah satu fakultas favorit di Indonesia.

Arul mengaku sangat bahagia dan
bangga saat mengetahui dirinya diterima di FKUI. Namun di lain sisi, Arul dan
orangtua khawatir akan biaya.

Tidak hanya biaya perkuliahan
melainkan juga biaya transportasi dan akomodasi semasa pendaftaran ulang
sebelum kuliah pun terasa sangat berat.

Arul menuturkan tekatnya, “Saya
sudah bercita-cita menjadi Dokter dan ingin menempuh pendidikan di
UI.”  “Sejak itu, saya
konsisten menjaga nilai agar dapat tembus UI melalui jalur prestasi rapor.
Namun ketika sudah diterima, saya kembali ragu mengingat biaya yang dikeluarkan
tentunya tidak sedikit,” ujarnya.

“Alhamdullilah, pihak UI
khususnya Iluni FKUI dan Dekan FKUI memberikan dukungan dana sehingga keraguan
saya seketika sirna,” cerita Arul yang semasa sekolah selalu meraih Juara
Umum dengan rata-rata nilai diatas 90. 
Tidak hanya berhasil lulus Bidikmisi pihak UI juga memberikan kemudahan
verifikasi rapor dan daftar ulang yang dilakukan pada minggu yang sama.
“Sehingga saya tidak perlu keluar uang transportasi Pekanbaru – Jakarta
dua kali lebih banyak,” ujarnya.

Kemudahan-kemudahan yang
diperolehnya ini membuat keyakinannya semakin bertambah akan dapat
menyelesaikan studi di UI tanpa terkendala biaya.

 

Cerita inspiratif Arul tersebut
menjadi contoh bagi kita bahwa sesulit apapun keadaannya akan selalu ada jalan
yang Allah sediakan untuk kita. Asalkan kita tidak mudah putus asa dan terus
berdoa meminta pada-Nya.

Semoga kini Anda yang lolos
beasiswa Kedokteran UI ya.

 

Referensi :

https://edukasi.kompas.com/read/2019/04/25/15130611/kisah-arul-anak-tukang-las-penyapu-jalan-diterima-kedokteran-ui?page=all