Kisah Islami Singkat yang Menginspirasi

 

Kegagalan itu sudah pasti
dilewati, tapi janganlah berkecil hati. Berikut ini saya hadirkan kisah Islami
singkat tentang semangat untuk terus mengembangkan potensi diri. Karena kita
pun tak pernah tahu jika tinggal selangkah lagi kesuksesan akan kita raih.

Jangan terlalu terpaku
pada kesulitan yang sedang kita hadapi. Sehingga mengubur potensi yang
seharusnya ada pada diri kita. Ingatlah bahwa di ujung jalan sana ada
kebahagiaan dan kesuksesan yang sedang menanti kita. Dan yakinlah kita sedang
menuju ke sana.

Selamat membaca kisah Islami singkat berikut ini!

Kisah Islami
Singkat Tentang Citra Diri Anak Bebek

Pengalaman Masa Kecil Yang Mengajarkan
Citra Diri

Saat saya masih kecil, kakek dan
nenek saya suka memelihara ayam kampung. Kadang-kadang saya membantu nenek
memberi makan ayam-ayam peliharaan nenek. Memelihara ayam kampung berbeda
dengan ayam negeri. Ayam kampung pada siang hari sengaja dilepas untuk mencari
makan sendiri, sebagai makanan tambahan.

Suatu saat salah satu ayam betina
sedang bertelur. Nenek menyediakan sarang untuk tempat bertelur, sebab jika
tidak disediakan sarang, ayam tersebut bisa bertelur di mana saja. Kebetulan
nenek ingin menetaskan telur-telur tersebut.

Sambil menetaskan telur ayam,
nenek juga ingin menetaskan telur bebek. Telur bebek tersebut “dititipkan” di
sarang ayam tadi. Telur ayam dan telur bebek akhirnya sama-sama dierami oleh
ayam sampai menetas.

Waktu itu saya sempat terpukau,
biasanya ayam dan bebek bermusuhan, tetapi kali ini tidak. Ayam tersebut
memelihara dengan baik anak-anaknya termasuk anak bebek tersebut. Anak bebek
tersebut mendapat perlakuan yang sama, dicarikan makan dan dilindunginya.

Begitu juga dengan anak-anak
bebek, mereka bertingkah laku seperti ayam. Mencari makan seperti ayam dan
menganggap induk ayam tersebut ibunya.

Keadaan ini berlangsung sampai
“disapih”, yaitu istilah proses pemisahan anak-anak ayam dan ibunya. Penyapihan
dilakukan pada usia anak ayam tertentu dimana anak ayam tersebut sudah bisa
mandiri. Anak-anak bebek yang sudah menjelang dewasa disatukan lagi dengan komunitas
bebek lainnya.

Setelah anak-anak bebek tersebut
bergabung dengan komunitas bebek lainnya, mungkin mereka sadar kalau mereka itu
bebek sehingga tingkah laku mereka pun menjadi tingkah laku bebek pada umumnya.

Anak bebek akan bertingkah seperti
ayam saat menganggap dirinya ayam. Sebaliknya anak bebek bertingkah laku
sebagai mana bebek lainnya saat dia sadar kalau dia itu bebek. Fenomena ini
juga berlaku pada manusia, dia akan bertingkah sesuai dengan anggapan pada
dirinya sendiri.

Anda
Akan Bertingkah Sesuai Dengan Citra Diri Anda

Sederhananya seperti ini, saat
Anda mengatakan tidak bisa, maka Anda akan berhenti. Anda tidak akan mencoba
seperti orang yang tidak bisa. Pertanyaanya, betulkah Anda tidak bisa? Banyak
yang awalnya merasa tidak bisa menjadi bisa.

Dulu saya menganggap saya tidak
akan bisa bahasa pemograman karena saya pikir saya tidak teliti. Bahasa
pemograman bisa tidak jalan jika ada salah titik atau koma, tapi sekarang saya
menjadi web designer yang membutuhkan kemampuan pemograman.

Saat saya menganggap diri saya
tidak bisa membuat website, saya tidak pernah membuatnya. Saat saya sudah sadar
bahwa saya bisa, maka sudah puluhan website saya buat.

Membentuk
Citra Diri

Bisakah citra diri dibentuk? Saya
pernah mempersiapkan ujian matematika, saya sudah berlatih begitu banyak dan
saya sudah mahir. Saya optimis saya akan mendapatkan nilai A. Semua soal sudah
saya jajaki dan saya bisa menyelesaikannya. Ujian pun datang, saya mengerjakan
soal dengan percaya diri. Semuanya saya bisa.

Setelah pengumuman nilai datang,
dengan antusias saya melihatnya dan benar saja, alhamdulillah saya dapat nilai
A. Tapi ada satu hal yang mengurangi kegembiraan saya, jika dilihat dari score,
nilai saya tidak sempurna, tidak mencapai angka 100. Nilai saya memang masuk ke
kategori A, tetapi tidak sempurna. Nilai saya berkurang bukan karena tidak
bisa, tetapi karena tidak teliti.

Apa yang saya katakan pada diri
saya?

Saat itu saya berkata, “Saya
memang bukan tipe orang yang teliti!”

Sehingga saya berpikir bahwa saya
tidak cocok untuk pekerjaan yang membutuhkan ketelitian seperti programer. Dan
hal ini berlangsung lama.

Seperti sudah menjadi fakta dan
bukti tidak terbantahkan, berdasarkan pengalaman. Dan saya memang tidak pernah
mendapatkan nilai 100 setiap ujian yang membutuhkan ketelitian. Sepertinya ini
sudah menunjukan siapa saya.

Citra diri saya dibentuk dari
pengalaman saya dan akan menghasilkan pekerjaan sesuai dengan citra diri
tersebut. Hasil pekerjaan ini, karena sesuai dengan citra diri, maka akan
menguatkan citra diri. Dan, begitulah seterusnya.

Anda
Harus Mematahkan Citra Diri Saat Ini

Saat anak bebek sudah digabungkan
dengan anak bebek lainnya, dia bertingkah laku seperti bebek sebagaimana
mestinya. Dia sadar bahwa dia bukan seekor ayam, tetapi seekor bebek yang biasa
berenang. Yang membuat si bebek menjadi bebek adalah karena dia sadar kalau dia
memang bebek.

Maka, untuk mematahkan citra diri
Anda saat ini, Anda harus sadar bahwa citra diri Anda bisa lebih baik dari itu.
Bagaimana caranya? Dengan sebuah pembuktian baru, saya membuktikan bahwa saya
bisa teliti dengan menantang diri saya untuk membuat website yang memerlukan
pemograman PHP, dan meski saya tidak jago, tapi website berfungsi dengan baik.
Sehingga ini menjadi bukti tidak terbantahkan, bahwa saya bisa teliti.

Maka citra diri saya berubah, yang
asalnya: “Saya adalah tipe orang yang tidak bisa teliti.” berubah menjadi “Saya
ternyata bisa teliti.” Kehidupan saya pun berubah, setelah citra diri saya
berubah.

Bagaimana cara mengubah citra
diri? Silahkan pelajari The Confidence Secret, akan saya
jelaskan bagaimana menciptakan pengalaman baru, membangun bukti tidak
terbantahkan untuk membangun citra diri baru yang lebih baik.

Kisah Islami singkat di
atas menjadi bukti bahwa tak ada yang tak bisa ketika dirimu sudah berniat dan
juga tak lupa bahwa semua itu adalah ridho dari Ilahi. Dalam Islam pun
diajarkan bahwa kamu adalah apa yang kamu pikirkan. Jadi kisah ini menjadi
bukti bahwa citra diri seperti apa yang ada di otak kita maka itulah diri kita.

Jika kita menganggap citra
diri kita dengan hal-hal yang positif maka semua pun akan berubah sesuai apa
yang ada dalam pikiranmu.

 

Source : https://www.motivasi-islami.com/citra-diri-anak-bebek/