Kumpulan Cerpen Islami Motivasi

 

Berikut ini kumpulan
cerpen islami motivasi yang bisa menjadi bacaan buat Anda yang saat ini sedang
membutuhkan inspirasi. Perasaan sedih, kecewa, dan bahagia yang silih berganti
adalah manusiawi. Asalkan ketika berada di titik terendah kita jangan sampai
lupa untuk bisa bangkit kembali.

Selamat membaca kumpulan cerpen Islami motivasi !

Kumpulan Cerpen
Islami Motivasi

Menuju Puncak Kesuksesan

Keyakinan Yang
Kuat

Alkisah ada sebuah gunung yang
sangat tinggi lagi indah, gunung itu terkenal dengan
pemandangan yang sangat menakjubkan, konon katanya, ketika telah sampai puncak
gunung tersebut, akan dilihatkan pemandangan yang keindahannya tiada duanya.

Suatu hari ada seorang pemuda yang
ingin mendaki ke gunung tersebut, dengan segala persiapannya si pemuda itu berangkat
dengan penuh keyakinan.

Sampai di lereng gunung itu, si
pemuda itu melihat ada sebuah rumah di tengah-tengah sawah. kemudian pemuda itu
mendekat ke rumah tersebut.

Rumah itu dihuni oleh seorang
kakek tua. Kemudian pemuda itu menyapanya dan menanyakan apa yang hendak akan
dilakukannya.

“Kek, aku ingin menuju ke puncak
gunung ini, tolong tunjukkan jalan yang paling mudah untuk bisa sampai ke
puncak sana!”

Si kakek tidak memberitahu tetapi
malah mengangkat tiga jari ke arah pemuda itu.

“Ada 3 jalan yang bisa kamu pilih
untuk menuju ke puncak gunung itu, kamu bisa memilih sebelah kiri, tengah, atau
sebelah kanan.”

“Kalau aku memilih jalan yang
sebelah kiri?” tanya si pemuda.

“Jalur sebelah kiri nanti kamu
akan menemukan banyak bebatuan.” Jawab si kakek dan kemudian langsung berbalik
badan dan masuk ke dalam rumah.

Tanpa pikir panjang, kemudian si
pemuda mulai melanjutkan perjalanannya dengan melewati jalan yang tadi sudah dipilih.

Tetapi selama perjalanan, si pemuda
menemukan banyak masalah, karena bebatuannya semakin ke atas semakin sulit
untuk didaki.

Akhirnya si pemuda itu memutuskan
untuk kembali ke rumah kakek tadi dan meminta jalan yang lain.

“Aku tidak sanggup melewati jalan
itu, bebatuannya sangat besar, adakah jalan lain yang lebih mudah?” keluh si
pemuda kepada kakek itu.

Kakek menatap si pemuda itu dengan
senyuman, kemudian mengangkat tiga jari lagi “pilihlah salah satu, kiri,
tengah, atau kanan?”

Lalu si pemuda itu menunjuk jari
sebelah kanannya si kakek.

“Kalau memilih jalan sebelah
kanan?”

“Jalur sebelah kanan, kamu nanti
banyak menemukan semak berduri.”

Kemudian si pemuda itu memutuskan
untuk langsung melanjutkan perjalanan.

Si pemuda melewati jalur sebelah
kanan ini dengan penuh keyakinan, tetapi setelah agak lama melewati jalur itu,
semak berduri semakin lebat, dan si pemuda ini mengeluh.

Setelah itu memutuskan untuk
kembali lagi ke rumah si kakek.

“Kek, aku ingin sekali bisa sampai
ke puncak sana, tetapi ketika melewati dua jalur tadi, aku seperti
mondar-mandir di tempat yang sama, aku seperti tidak bisa mendaki lebih tinggi
lagi, dan terpaksa harus kembali kesini lagi tanpa hasil. Tolong tunjukkan
jalan lain yang lebih mudah dan bisa untuk didaki, agar aku bisa sukses mendaki
gunung ini.”

Lalu si kakek menatap ke arah
pemuda itu dengan serius.

Dengan tatapan tajam kakek itu
siap untuk menjelaskan.

“Wahai anak muda, jika kamu ingin
sampai puncak gunung itu, tidak ada jalan yang mudah dan rata untuk kamu lalui,
untuk menuju puncak kamu harus melewati banyak rintangan dan cobaan, bebatuan,
semak belukar, bahkan jalan buntu pun harus tetap kamu lewati selama kamu
mempunyai tekad yang besar untuk menuju puncak sana. Selama keinginanmu kuat
hadapilah setapak demi setapak, lalui dengan penuh kesabaran, nikmati proses itu
dengan sekali-kali memandangi pemandangan yang indah, kamu pasti akan berhasil
sampai ke puncak gunung itu.” ucap kakek itu penuh wibawa.

Dengan takjub pemuda itu mendengar
semua perkataan kakek. Kemudian dia tersenyum dan mengatakan “Aku paham, aku
paham sekarang, terimakasih Kek. Aku akan melewati rintangan itu dengan seluruh
tenaga yang aku punya untuk menuju ke puncak gunung itu.”

Kakek itu membalas dengan senyuman
tulus ke arah pemuda itu dan berkata “Kamu pasti sampai puncak gunung itu anak
muda.”

Untuk meraih
kesuksesan yang kita inginkan, sama seperti analogi pemuda yang ingin mendaki
tadi, tidak ada jalan pintas untuk menuju sukses, semua butuh pengorbanan,
rintangan dan cobaan, bahkan kegagalan selalu datang silih berganti, selama
masih punya tekad yang besar dan hati yang ikhlas, teruslah berjuang,
menyelesaikan masalah yang ada dan yakin bahwa kita akan sampai pada puncak
kesuksesan.

 

Kumpulan Cerpen Islami Motivasi Bagi Yang
Sudah Terlanjur

Kumpulan cerpen Islami motivasi selanjutnya adalah tentang apa yang sudah terjadi. Saat keterlanjuran sudah berlalu,
kita sering mengatakan “Nasi sudah menjadi bubur”. Betulkah ungkapan ini? Atau
sekedar mencari pembenaran untuk tidak memperbaiki yang sudah ada? Insya Allah
setelah membaca cerita berikut, kita akan memiliki pandangan berbeda terhadap
suatu keterlanjuran.

Seorang mahasiswa kuliahnya tidak
serius. Kadang masuk kuliah kadang tidak, tugas terbengkalai, SKS yang harus
dikejar masih banyak, dan jarang sekali belajar. Begitu ditanya ternyata dia
merasa terjebak masuk ke jurusan yang dipilihnya karena dia hanya ikut-ikutan
saja. Teman-temannya masuk jurusan tersebut, dia pun ikut.

“Mengapa kamu tidak pindah saja?”
tanya temannya, Budi.

“Ah, biarlah, nasi sudah menjadi
bubur” jawabnya, tidak peduli.

“Apakah kamu akan tetap seperti
ini?”

“Mau gimana lagi, saya bilang nasi
sudah jadi bubur, tidak bisa diperbaiki lagi.” jawabnya berargumen.

“Kalau kamu pindah ke jurusan yang
kamu sukai, kan kamu akan lebih enjoy.” kata temannya.

“Saya ini sudah tua, masa harus
kuliah dari awal lagi. Saya terlambat menyadari kalau saya salah masuk
jurusan.” jelasnya sambil merebahkan diri di kasur dan mengambil remote control
TV-nya.

“Memang tidak ada yang bisa kamu
lakukan lagi?” selidik temannya.

“Tidak, saya sudah katakan
berulang-ulang nasi sudah jadi bubur.”

Temannya pun diam sejenak, dia
bingung melihat temannya yang sudah tidak semangat lagi. Kemudian dia teringat
pada temannya yang memiliki nasib yang sama, salah memilih jurusan. Dia pun
pulang ke rumahnya kemudian menelpon temannya tersebut.

“Jaka, perasaan kamu pernah cerita
sama saya, kalau kamu salah memilih jurusan?” tanya Budi kepada Jaka.

“Memang saya salah memilih
jurusan, memangnya kenapa?” jawab Jaka.

“Yang saya heran, kenapa kamu
tetap semangat kuliah, sedangkan teman saya malah malas dan tidak serius
kuliahnya.”

“Yah nggak tahu yah, saya juga
dulu sempat seperti itu. Tapi sekarang sudah tidak lagi.” jelas Jaka.

“Apa sih resepnya?”

“Pertama saya merelakan diri masuk
jurusan ini. Mungkin ini yang terbaik menurut Allah. Jadi saya terima saja.”

“Terus?” kata Budi bersemangat

“Yang kedua, saya mencari cara
menggabungkan ilmu yang saya miliki di jurusan ini, dengan hobi saya. Ternyata
saya menjadi enjoy saja. Memang, saya terlanjur memilih jurusan ini, kata orang,
nasi sudah jadi bubur. Tetapi kalau saya, nasi sudah menjadi bubur ayam spesial
yang enak dan lebih mahal harganya ketimbang nasi.”

“Oh gitu….”

“Yah, kalau kita menyesali tidak
ada manfaatnya. Kalau kita berusaha mengubah bubur jadi nasi, itu tidak mungkin.
Satu-satunya cara ialah membuat bubur tersebut menjadi lebih nikmat, saya
tambahkan ayam, ampela, telor, dan bumbu. Rasanya enak dan lebih mahal.” jelas
Jaka sambil tersenyum lebar.

Semua
Tergantung Anda Mau Memilih Makna Apa

Bukanlah kondisi yang menentukan,
tetapi bagaimana Anda memberi makna terhadap kondisi tersebut. Cerita nasi
sudah menjadi bubur, dua orang yang mengalami kondisi yang sama tetapi memberi
makna yang berbeda.

Dari sana jelas, bukan keadaan
yang membuat Anda semangat atau tidak semangat. Bukan juga kejadian yang
membuat Anda termotivasi atau tidak. Yang penting adalah, bukan apa yang
terjadi pada diri Anda, tetapi bagaimana Anda menyikapi dan memberi makna pada
apa yang terjadi.

Sekarang, coba periksa kehidupan
Anda. Bagaimana kondisi pikiran Anda saat ini? Apakah ada merasa tidak berdaya,
tidak semangat, loyo, kecewa, dan sebagainya karena sesuatu kondisi atau
peristiwa? Kemudian, cobalah pikirkan makna yang lain.

Anda bebas kok memberi makna. Anda
boleh memilih makna, apakah akan memberdayakan diri Anda atau melemahkan diri
Anda. Semua itu pilihannya ada di tangan Anda.

Pada kenyataanya, orang sukses
lahir dari berbagai latar belakang. Orang sukses itu bisa orang yang sempurna
atau memiliki keterbatasan fisik. Bisa dari negara mana pun. Bisa dari warna
kulit apa pun. Bisa datang dari keluarga miskin atau kaya.

Mereka yang tidak menyerah dan fokus
menyalahkan kondisi. Tetapi mereka justru memilih memberikan makna yang positif
terhadap kondisi mereka.

“Tidak punya modal uang” bisa saja
sebuah situasi yang sedang Anda hadapi. Apa makna yang Anda berikan terhadap
situasi ini. Anda bisa memilih makna bahwa Anda tidak bisa bisnis karena tidak
punya modal. Terserah, itu pilihan Anda.

Namun Anda bisa memilih makna yang
lain. Misalnya, saya tidak punya modal, artinya saya harus berpikir kreatif
agar bisa memulai bisnis. Artinya saya harus menggunakan daya ungkit untuk
mengoptimalkan potensi, aset dan sumber daya yang ada. Itulah pesan dari kumpulan cerpen islami motivasi di atas.

Kumpulan
Cerpen Islami Motivasi yang Menginspirasi

Source :

https://www.motivasi-islami.com/nasi-sudah-menjadi-bubur/

https://penaqolbi.com/kisah-inspirasi-islam/