5 Kisah Inspiratif Anak Sekolah

 

Kisah inspiratif anak
sekolah berikut ini banyak hikmah yang bisa kita petik di dalamnya. Meski
terbilang masih muda, tetapi seorang anak usia sekolah pun sebaiknya memiliki
semangat untuk berbuat kebaikan.

Karena kebaikan yang kita
tanam, kelak kita akan menuainya. Jika tidak kita mulai dari sekarang, maka
kapan bisa kita menuainya. Tidak perlu dewasa untuk bisa berbuat baik. Jangan
takut menjadi berbeda hanya karena takut diejek.

 

Kisah Inspiratif
Anak Sekolah Berbentuk Narasi

The
Ladybug Foundation

Sebuah
cerita inspiratif tentang sebuah yayasan amal peduli tunawisma yang didirikan
oleh Hannah Taylor. Awalnya pada usia 5 tahun Hannah melihat seorang lelaki
tunawisma mengais makanan dari tempat sampah saat musim dingin. Kemudian dia
berkata pada orang tuanya mengapa orang-orang tidak ingin berbagi makanan
dengan tunawisma.

Tepat
pada usia 8 tahun Hannah mendirikan The Ladybug Foundation dan telah menggalang
dana amal lebih dari 3 juta dollar Amerika. Usia yang masih muda tidak
menghalangi keinginan Hannah untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama.

Yayasan
yang didirikan olehnya kemudian memiliki beberapa cabang amal. Salah satunya
adalah program MakeChange dan menjadi program SDM di setiap sekolah Kanada.
Program ini mengajak lebih banyak pemuda untuk berperan aktif dan melakukan
aksi nyata bersama The Ladybug Foundation.

Dengan
demikian amal atau kebaikan bisa dilakukan oleh siapa saja. Termasuk oleh
seorang anak sekolah yang hebat dan baru berumur 8 tahun dari Kanada bernama Hannah
Taylor.

 

Kan’an yang Malang

Diceritakan
menurut sejarah islam, pada masa kehidupan Nabi Nuh AS sebagai nabi yang diutus
ke muka bumi kala itu. Beliau bertugas menyampaikan ajaran yang Allah SWT
sampaikan melalui wahyu-Nya. Akan tetapi hanya sedikit sekali orang yang mau
beriman, bahkan istri dan putra Nabi Nuh AS sendiri bernama Kan’an juga tidak
mau ikut pada ajaran ayahnya.

Tidak lama
kemudian tibalah musim kemarau panjang sehingga ladang menjadi tandus dan
sumber air pun mengering. Allah SWT meminta Nabi Nuh AS untuk membuat bahtera
besar. Kemudian perintah tersebut dilaksanakan bersama umatnya yang beriman.

Para orang-orang
kafir sering mengejek Nabi Nuh AS dan kaumnya dengan sebutan orang gila, karena
membuat bahtera di musim kemarau. Kondisi tersebut terus berlanjut hingga
bahtera selesai dibuat. Kemudian Allah SWT memerintahkan Nuh bersama kaumnya dan
hewan-hewan ternak untuk naik ke dalam bahtera.

Tibalah hujan
deras dan air melimpah hingga menciptakan banjir yang amat dahsyat. Kemudian
bahtera Nabi Nuh AS berlayar layaknya di tengah lautan. Nabi Nuh AS sempat menyeru
anaknya Kan’an untuk ikut dan menjadi orang yang beriman. Akan tetapi Kan’an
menolak hingga akhirnya tenggelam bersama keyakinannya sendiri untuk tetap
kufur kepada Allah SWT.

Sungguh malang
nasib anak durhaka bernama Kan’an karena tetap meyakini jika berhala adalah
tuhannya. Sejarah juga mencatat bahwa Kan’an telah tiada bersama banjir besar
dalam kondisi belum beriman.

 

Burung
Pipit dan Rumah Baru

Aku
adalah burung pipit yang sudah punya rumah sendiri. Para burung yang telah
mahir terbang harus belajar membuat sarang atau rumah. Hal itulah yang aku
takutkan dan mungkin saja ayah menyadari kondisiku kala itu.

Pada
suatu pagi ayah membangunkanku yang masih ingin tidur sampai siang hari. Ayah
berkata jika hari ini adalah hari yang besar untuk belajar membuat rumah
sendiri. Setiap hari aku belajar menemukan dahan terbaik untuk membuat sarang.
Mengamati lingkungan sekitar agar terhindar dari serangan pemangsa dan
menentukan di mana kelak lokasi terbaik untuk membangun rumah.

Kegiatan
itu terus berulang sampai ayah mengatakan bahwa aku sudah siap. Pada hari yang
telah ditentukan, ayah memintaku melakukan kegiatan yang dia perintahkan yakni
membuat sarang sendiri. Hari demi hari terus berjalan untuk membangun rumah,
mulai dari satu bagian ke bagian lainnya tanpa sekalipun ayah menawarkan
bantuan.

Hingga
akhirnya tidak terasa bahwa hari ini tepat satu bulan melakukan rutinitas di
rumah sendiri. Setelah aku berpikir kembali, betapa ayah sangat hebat mengajari
dengan sabar ketika aku melakukan banyak kesalahan. Suatu hari aku ingin
seperti ayah yang hebat.

 

Kisah Inspiratif Anak
Sekolah Berbentuk Cerpen

Hujan
di Malam Minggu

Sepulangnya
dari Kampus sore itu, aku dan Wira menaiki Angkot tujuan Brebes. Cuaca cukup
mendung padahal masih jam 16.00, sepertinya hujan deras akan turun sore ini
atau paling tidak nanti malam. Padahal, aku dan Wira sudah ada janji untuk
bertemu.

Di
perjalanan pulang…

“Ky,
gimana nih? Kayaknya bakal hujan deh nanti malam, bisa berabe nih acara
ngumpulnya kalo ujan.”
 ucap Wira kepadaku.

“Kita
lihat aja dulu nanti. Kalaupun hujan, siapa tau cuman sebentar atau hanya
gerimis doang, aku pasti dateng kok ke rumah kamu nanti malam.”
 ucapku
sambil meyakinkan Wira.

Tidak
selang beberapa lama, aku sampai ke rumah dan berpamitan dengan Wira.

Malam
harinya, benar saja, hujan turun dengan lebatnya, Aku masih ragu akan jadi
pergi atau tidak. Namun karena sebelumnya telah berjanji untuk datang, aku
semakin bimbang mengingat cuaca yang buruk seperti ini.

Tiba-tiba
Wira meneleponku…

“Ky,
gimana? Jadi gak nih?”
 Tanyanya.

“Tunggu
Ra, aku gak bisa mastiin ya, kan kamu tau sendiri cuaca lagi gak bersahabat.”
 Ungkapku.

“Iya
sih, yaudah deh Ky, kalo emang dirasa gak memungkinkan, gapapa, daripada nanti
kamu jadi sakit. Kita ketemunya besok aja di sekolah.” 
tutupnya.

Kulihat
jam menunjukkan pukul 20.00, sementara hujan masih tengah lebat-lebatnya.
Akhirnya setelah mempertimbangkan beberapa lama, akupun memutuskan untuk pergi
menggunakan mantel dan payung.

Ini
juga demi menghargai janji yang telah kubuat tadi siang. Jam 20.30, aku sampai
di depan rumah Wira. Dia terlihat kaget karena kenekatanku dalam menepati
janji, seakan tidak memikirkan resiko yang mungkin terjadi.

“Loh
Ky, kamu datang juga jadinya, kok dipaksain banget sih? Nanti sakit loh.”
 bukanya.

“Gapapa
Ra, aku gitu orangnya kalo udah janjian, sebisa mungkin bakal aku tempati.”
 ucapku.

“Makasih
banyak ya Ky, aku salut sama prinsip kamu dalam menepati janji. Bentar ya, aku
ambilin handuk dulu.”
 tutupnya.

*** ***

Goresan
Mobil

Cuaca
cukup panas, sang Surya seakan menggerogoti tubuh dan menusuk ke dalam. Karena
hari libur, aku dan 3 temanku memutuskan untuk mandi ke sungai tempat biasa
kami bermain. Dalam perjalanan, sepeda salah satu temanku menggores dinding
mobil yang tengah parkir.

“Sreekkk…” Suara
goresan stang sepedanya di bagian pintu depan, alhasil terlihat jelas bekas
goresan yang membekas. Aku dan 3 temanku seketika langsung panik dan
kebingungan.

“Waduh,
gimana dong ini? Pasti kena marah kita bro. Untung yang punya lagi gak disini.
Gimana nih??”
 Ucapku seraya sedikit panik.

“Yaudah
gini aja, kita pergi dulu dari sini, nanti kalo disini aja pasti orang bakal
curiga.”
 jawab salah satu temanku.

Akhinya
kami semua pergi menjauh sedikit dari tempat tersebut, sembari memperbincangkan
dan mencari solusi jalan keluar.

“Gini
aja bro, daripada ngambil resiko dengan lari, pasti dosa dong, dan kita pun
akan merasa bersalah terus. Gimana kalo kita datangin langsung yang punya
mobil, trus minta maaf karena enggak sengaja udah menyenggol mobilnya.”
 tawarku.

“Waduh
Ky, kayaknya jangan deh, sumpah aku takut banget kalo nanti dia marah.”
 jawab
temanku yang menyenggol mobil tersebut.

Kami
semua memang tidak ada niat untuk lari dari masalah ini, hanya saja sedang
mencari jalan keluar yang aman.

“Oke,
gimana kalo kita tulis surat di selembar kertas, trus kita tempel deh di mobil
itu. Isi suratnya adalah permintaan maaf kita. Gimana?”
 Tawar
salah satu teman.

Akhirnya
kami semua setuju untuk memakai idenya. Setelah surat selesai ditulis, kami
semua kembali menuju mobil itu dan menyelipkan surat tersebut di spion mobil.

Tiba-tiba
saja, sang pemilik mobil datang dan kami semua langsung ketakutan.

“Ada
apa ini? Kalian lagi ngapain? Itu kertas apa?”
 Tanya
pemilik mobil.

Awalnya
kami semua hanya terdiam, kemudian aku memberanikan diri untuk menjawab.

“Begini
om, tadi kami tidak sengaja menyenggol mobil Om dan akhirnya tergores sedikit.
Karena kami takut dimarahi, makanya kami tulis surat sebagai tanda permintaan
maaf kami semua, dan menempelkannya disini.”
 jawabku.

Mendengar
jawabanku tersebut, pemilik mobil rupanya langsung tersentuh dan terkagum
dengan kejujuran kami.

“Ooh,
begitu ceritanya. Tidak usah takut, Om maafkan kok. Om juga sangat bangga dan
salut dengan kejujuran kalian. Karena jaman sekarang, sangat sulit mencari
pemuda-pemuda yang mau bersikap jujur dan mengakui kesalahan mereka.”
 tuntas
pemilik mobil.

Akhirnya,
aku dan teman-teman semua merasa lega dan kamipun melanjutkan perjalanan menuju
sungai.

 

Demikian kisah inspiratif
anak sekolah yang bisa saya hadirkan untukmu. Jangan lupa kunjungi kisah
lainnya yang tak kalah inspiratif.

Kisah
Inspiratif Anak Sekolah yang Berkesan

 

Source :

https://sekolahnesia.com/contoh-teks-inspiratif/

https://pelajarindo.com/cerita-pendek-tentang-jujur/