Self Love Sebagai Upaya Untuk Pemberdayaan Diri

Seringkali orang yang merasa gagal karena dia tidak tahu
bagaimana cara mencintai diri sendiri, baik itu gagal dalam finansial maupun
relationships.

Kenapa harus mencintai diri sendiri dulu?

Selama ini banyak yang masih suka memikirkan pendapat orang
lain sehingga hanya sedikit suara hatinya yang dia dengarkan. Banyak yang lebih
membenarkan pendapat orang tentang dirinya dibandingkan membuktikan bahwa
dirinya bukan lah seperti yang orang lain bicarakan.

Pada akhirnya kita merasa kegagalan selalu menghantui karena
ketidakpuasan terhadap diri sendiri. Mau usaha apapun tidak berhasil, mau
melamar pekerjaan apapun dan dimanapun selalu ditolak. Dan akhirnya merasa
tidak berguna. Dampaknya bisa lebih parah, yaitu selalu suka menyakiti diri
sendiri dan ujung-ujungnya ada keinginan untuk bunuh diri.

Oleh karena itu, mencintai diri sendiri adalah kunci saat
kita sedang berproses dan berupaya meraih sesuatu. Dengan mencintai diri
sendiri artinya kita paham, sadar, dan bisa menerima keadaan kita.

Berikut ini ada 3 bentuk self love (mencintai diri sendiri)
yang bisa Anda praktekkan langsung untuk memperbaiki diri sendiri.

1.      
Self Compassion

Self compassion adalah kemampuan diri untuk
menyayangi diri sendiri meski dalam kondisi yang tidak menyenangkan. Contohnya
saat kita kena PHK, maka sebaiknya tidak lantas menyalahkan diri sendiri,
merasa tidak berguna, dan lain sebagainya. Orang yang memiliki self compassion
(berbelas kasih pada diri sendiri) maka dia tidak akan berlarut-larut dalam
kegagalan dan kesedihan.

Untuk memiliki self compassion itu bisa
dipelajari dengan 3 cara, yaitu :

a.      
Self kindness (kebaikan diri)

Kenali apa saja kelebihan diri sendiri sehingga kita bisa bangkit lagi
ketika gagal. Kelebihan diri sendiri tidak saja hanya hal-hal yang hebat saja.
Mungkin selama ini kita tidak menyadari bahwa ada hal baik lain yang kita
miliki, seperti sifat suka menolong, sifat rendah hati, suka mengalah, dan
lain-lain. Seringkali sifat-sifat ini jarang mendapat perhatian kita karena
terlalu berfokus pada kekuatan yang sifatnya teknis dan bakat saja.

Dengan mengenali apa saja sih sifat yang ada dalam diri kita, bagaimana
perasaan kita, bagaimana kita memiliki empati terhadap orang lain, maka kita
pun akan sadar bahwa semua itu adalah hal-hal yang baik dan kebaikan akan
menemukan jalannya.

b.      
Common Humanity

Jika kita masih sulit menemukan apa yang bisa dibanggakan dari diri
sendiri, coba kita bisa mencarinya dengan common humanity. Common humanity bisa
didapatkan dari saat kita bercerita dengan orang lain, tentunya yang Anda
percaya, atau membaca kisah orang lain. Saat kita menemukan kesamaan sifat, apa
yang kita rasakan, dan keadaan yang sama dengan keadaan kita saat ini maka
keinginan untuk lebih mencintai diri sendiri akan muncul.

c.      
Mindfulness

Mindfulness adalah salah satu Teknik meditasi yang paling popular. Ahli
psikolog mengungkapkan bahwa meditasi mindfulness dapat mengubah otak dan
biologis manusia secara positif serta meningkatkan Kesehatan fisik dan mental.
Karena meditasi mindfulness memiliki dua bagian utama, yaitu perhatian dan
penerimaan.

Meditasi mindfulness ini bisa kita ketahui dengan menyadari apa sedang
kita lakukan, misalnya ketika sedang membaca maka kita sepenuhnya paham yang
dibaca, atau justru sebaliknya kita masih membacanya secara otomatis.

2.      
Setting Boundaries

Setting boundaries adalah melindungi diri
sendiri dari lingkungan yang merugikan dengan cara membuat batasan terhadap
orang-orang yang dirasa sudah menjajah kehidupan pribadi kita.

Memang untuk orang-orang yang suka nggak
enakan hal ini cukup sulit dilakukan. Karena terlalu memikirkan perasaan orang
lain yang justru malah mengabaikan perasaan diri sendiri.

Misalnya ketika kita berada di lingkungan
teman-teman yang suka merokok padahal kita tidak suka merokok maka sebaiknya kita
menolak ajakan mereka. Dalam hal ini kita tidak perlu merasa nggak enak atau
takut dibilang nggak seru, nggak setia kawan, dll.

Membuat batasan ini apa bisa ditujukan
untuk keluarga?

Banyak yang masih ragu bagaimana jika sebenarnya
orang-orang yang cenderung menjadi racun bagi diri kita itu berasal dari
lingkungan keluarga, seperti saudara kandung, orang tua, keluarga besar. Justru
dengan membuat batasan tersebut kita menjadi tahu circle mana yang masih bisa
kita tolerir.

Sebelum membuat Batasan alangkah baiknya
kita sudah mengelompokkan orang-orang yang berada di circle pertama
(keluarga/pasangan), circle kedua (sahabat), dll. Jika toxic people berasal
dari circle yang kedua, ketiga, dst maka jangan segan untuk membuat Batasan.
Namun jika toxic people adalah circle pertama alangkah baiknya kita bisa
melakukan komunikasi asertif terlebih dulu. Komunikasi asertif adalah cara kita
mengemukakan pendapat kita tanpa mengabaikan perasaan orang lain.

3.      
Memerdekakan Diri Dari Ekspektasi

Terlalu berekspektasi terhadap orang lain
memang tidak baik bagi kesehatan mental kita. Karena ketika kita merasa kecewa
maka hal itu akan sangat berpengaruh pada mental. Kita jadi tidak bersemangat
untuk melakukan sesuatu, kita jadi suka menyalahkan diri sendiri, merasa
kesepian, dll.

Jadi lebih baik tingkatkan kemampuan diri
sendiri dibandingkan mengandalkan orang lain untuk bisa menolong kita. Hal ini
juga berlaku saat kita merasa bahwa kita selalu ada untuk sahabat kita, tapi
kok ternyata dia tidak melakukan hal yang sama terhadap kita. Upayakan saat
kita melakukan kebaikan, entah itu untuk orang lain atau sahabat kita, maka
lakukan itu dengan sepenuh hati tanpa mengharapkan balasan. Jika memang bukan
dia yang bisa membalas kebaikan kita, toh semesta yang akan baik kepada kita.
Kita tidak perlu merasa harus dibalas dengan kebaikan pula karena yang ada
hanyalah kecewa yang kita dapatkan.

Jadi kita bisa menjadi orang sukses dan berhasil
dalam segala yang sedang kita upayakan adalah bagaimana kita mencintai diri
kita sendiri. Karena dengan itu diri kita pun lebih percaya diri terhadap
kemampuan yang dimiliki.