Cara Menghadapi Pasangan Narsistik

Jika
Anda sudah terlanjur menikah dengan seorang yang memiliki kepribadian
narsistik, berpisah atau meninggalkannya bukan lah cara yang tepat. Meski Anda
harus melewati hari-hari yang tak mudah, tapi percayalah ada jalan keluar dari
setiap permasalahan yang ada.

Sebelum
lebih lanjut kita membahas tentang bagaimana sih cara menghadapi pasangan
narsistik demi mempertahankan pernikahan, sebaiknya kita pahami dulu apa itu
narsistik.

 

Apa
itu Gangguan Kepribadian Narsistik ?

Orang
yang narsis tidak sama dengan orang yang memiliki gangguan kepribadian
narsistik. Hal ini juga berlaku saat kita memahami beda orang yang mengalami
kesedihan dengan orang depresi. Paham ya?

Orang
narsis adalah orang yang kurang memiliki empati, membutuhkan perhatian lebih,
dan cenderung sensitif jika menerima kritik. Menurut ahli psikologi W. Keith
Campbell, profesor psikologi di University of Georgia menuturkan, narsisme dan
gangguan kepribadian narsistik adalah dua hal yang berbeda.

Oleh
sebab itu, perlu kita pahami dulu apakah pasangan kita hanya orang narsis
seperti yang biasa kita sebutkan sehari-hari atau orang yang memiliki
kepribadian narsistik hingga menimbulkan tindakannya yang ekstrem.

Dalam
hal memiliki hubungan dengan pasangan narsistik, kita tidak bisa memaksakan
hubungan harus berjalan seperti pasangan lainnya. Jika dalam sebuah pernikahan
dibutuhkan adanya komitmen, komunikasi yang baik, dan merendahkan ego. Seorang
dengan kepribadian narsistik tidak memiliki itu semua.

 

Cara
Menghadapi Pasangan Narsistik

Apakah
sebelum menikah Anda tahu pasangan Anda adalah seorang narsistik? Jika sudah
tahu maka what you see is what you buy, jangan berharap banyak Anda bisa
mengubahnya setelah menikah. Karena pada dasarnya perubahan kepribadian
bersumber dari dirinya sendiri, bukan orang lain bahkan pasangan.

Namun
jika Anda baru tahu bahwa pasangan Anda seorang narsistik setelah menikah, Anda
bisa memikirkannya ulang untuk bertahan atau berpisah. Semacam Anda meminta
ganti rugi atas apa yang Anda alami, dalam hal ini ketidaknyamanan dalam rumah
tangga.

Ada
beberapa cara yang bisa coba Anda lakukan terkait bagaimana menghadapi pasangan
narsistik.

1.
Memahami kepribadiannya lebih dalam

Sebagai
pasangannya kita lah yang sehari-hari berada di dekatnya. Kita mengetahui dari
bangun hingga dia tidur lagi. Jadi cobalah belajar dan pahami kepribadian
narsistik itu seperti apa.

Hal
ini bukan berarti Anda mengabaikan diri Anda tapi justru Anda belajar memahami
untuk melindungi diri Anda sendiri. Jika terjadi sesuatu atau responnya yang menyakiti
Anda jadi Anda tahu bagaimana harus menyikapinya.

Mungkin
lebih mudah untuk meninggalkannya tapi saya yakin itu bukan opsi terbaik saat
ini bagi Anda. Karena dalam lubuk hati Anda ingin mempertahankannya. Jika Anda
tidak ingin mempertahankannya Anda tidak akan sampai pada artikel ini.

2.
Berhenti fokus pada dirinya

Saya
yakin jika Anda melakukannya maka pasangan Anda akan bertingkah semakin menjadi-jadi.
Karena kepribadian narsistik sensitif terhadap pengabaian dan kritik.

Namun
Anda juga perlu demi menjaga kesehatan mental Anda bisa perlahan mengambil alih
kendali untuk tidak hanya fokus pada dirinya.

Setelah
hubungan dengan pasangan yang narsistik pastinya dia sangat mementingkan egonya
sendiri, jadi ambillah waktu untuk diri Anda sendiri dan fokus pada diri
sendiri.

3.
Jangan takut untuk mengingatkan

Ada
baiknya pasangan narsistik Anda tahu bahwa dia memiliki kepribadian yang seperti
itu dan jelaskan juga agar dia paham bahwa kepribadiannya bisa sewaktu-waktu
menyakiti orang di sekitar, terutama pasangannya.

Kuncinya
dalam langkah ini adalah dia paham dulu dia siapa. Jika dia sudah tahu maka
kita bisa sekali waktu mengingatkannya untuk tidak bersikap narsistik saat ada
tanda-tanda yang kita ketahui.

4.
Sesekali turuti egonya

Pada
dasarnya seseorang yang mengalami kepribadian narsistik ini merasa kurang diperhatikan,
rendah diri, dan butuh kasih sayang lebih.

Tidak
ada salahnya sesekali Anda memujinya dengan mengatakan, “kamu pintar dalam
hal ini” atau pujian lainnya yang bisa membuatnya sadar akan penghargaan
terhadap dirinya.

Lakukan
itu dengan rasa tulus dan tanpa mengharap apapun darinya.

5.
Atur ulang harapanmu

Jangan
suka mengharapkan perhatian yang lebih darinya karena itu tidak akan Anda
dapatkan. Hal ini akan membantu Anda mengatasi rasa kecewa yang mungkin datang
karena kurangnya empati dari dia.

Hal
ini karena memang pasangan narsistik Anda tidak bisa berempati terhadap Anda,
maka jangan mengharapkan itu darinya.

 

Cara
Menghadapi Pasangan Narsistik atau Putus Saja ?

Keputusan
untuk bertahan atau berpisah sepenuhnya berada di tangan Anda. Pasangan
narsistik Anda bisa jadi juga memiliki kemungkinan dua sifat yang mungkin dia
lakukan, yaitu bertahan atau berpisah dengan Anda.

Menurut
cerita-cerita yang saya baca bagaimana saat seseorang berpacaran dengan
narsistik, hampir sebagian besar mengaku bahwa pasangan narsistiknya suka
berganti pasangan. Nah, hal ini bisa terjadi karena orang dengan kepribadian
narsistik sulit berempati dengan orang lain jadi dia lebih mudah mencari
pasangan baru. Namun juga tidak bisa bertahan lama.

Keputusan
Anda pun sebaiknya juga harus melihat dari segala sisi, baik dari diri Anda dan
pasangan. Anda tidak bisa hanya melihat diri Anda saja yang ingin mempertahankan
pernikahan.

Orang
dengan kepribadian narsistik yang parah dia bisa melakukan tindakan berbahaya
seperti KDRT. Oleh karena itu, perlu Anda cek kembali seberapa jauh hubungan
Anda bisa dipertahankan.

Selain
itu, kepribadian narsistik yang sudah menjadi gangguan tidak bisa berempati
juga dengan anaknya. Alih-alih menganggapnya sebagai anak yang harus dia rawat
dengan baik hingga dewasa, malahan dia bisa menganggap anaknya tumbuh dengan
baik karena dia adalah trofi bagi dirinya. Orang-orang yang terlahir dari
pengidap narsistik ini cukup terganggu perkembangannya, karena tidak ada nilai
dalam dirinya yang dia rasakan. Terparahnya dia akan merasa sepanjang hidupnya
harus mengabdi dan melayani orang lain.

Jadi
perlu Anda pikirkan kembali seberapa parah gangguan kepribadian narsistik jika
Anda memilihnya untuk bertahan. Lihat juga support system yang Anda
miliki selain dia sebagai pasangan narsistik Anda. Karena Anda tidak bisa
mengandalkannya, sehingga Anda perlu meminta bantuan dari orang lain atau
keluarga Anda.

Komunikasikan
dengan baik apa yang tidak membuat Anda nyaman. Jangan sampai menghadapinya
malah berdampak buruk bagi kesehatan mental Anda.

 

Kesimpulan

Gangguan
kepribadian narsistik adalah gangguan mental yang ditandai dengan harga diri
yang tinggi ditambah dengan kebutuhan yang kuat untuk dikagumi dan dihormati.
Individu yang memiliki gangguan kepribadian narsistik umumnya merasa
seolah-olah mereka lebih unggul dari orang lain, dengan sedikit atau tanpa
memperhatikan bagaimana perasaan orang lain.

Namun,
di balik rasa percaya diri yang berlebihan, pengidap NPD sebenarnya memiliki
perasaan rentan dan rentan dikritik.

Menyelamatkan
pernikahan dengan seorang narsisis adalah pilihan Anda. Tetapi kesehatan mental
Anda adalah tanggung jawab Anda sendiri juga, Anda tidak dapat menyelamatkan
dua hal itu secara bersamaan.